Senin, 30 Desember 2013

How to love MATH

Assalamu'alaikum, blogs!

Gue gak mau basa-basi dulu ah. Udah mau 2014.

Blogs! Udah baca judulnya? Bagus. Karena itu yang akan gue bahas kali ini. "How to love Math" tentunya dengan versi gue tanpa mengutip buku motivasi, journal, diary, majalah, katalog barang kecantikan atau pun brosur Superindo. Oke, langsung aja ya.

MATEMATIKA
ada yang phobia atau paranoid dengan kata itu?
Ada yang langsung bete ketika mendengarnya?
Atau ada yang langsung kepingin bunuh diri begitu mempelajarinya?

Tunggu, kalian tau gak matematika itu apa?
"Sejenis kacang-kacangan, dit."
"nama mahluk buas di dasar laut!"
"Bencana, dit!"
"mateMATIka."
-___-

Sekitar 15 tahun loh kalian belajar begituan dari yang disuruh ngitung buah-buahan di TK sampe cacing-cacingan di bangku kuliah. Masa gak tau definisi matematika? Matematika itu... pelajaran berhitung. Itu definisi gue. Tanpa google.

Apa cuma sekedar berhitung? Tentu tidak. Matematika melemparkan bermilyar-milyar masalah ke hadapan kita. Dari masalah di setiap soalnya hingga masalah yang timbul bila kita tidak bisa mengerjakan soal-soalnya (re: nilai jelek). Dalam soal-soal yang disodorkan di depan kita, kita dituntut mencari jalan keluar atau penyelesaiannya dengan cara yang masuk akal.  Ngeselin ya? Dia yang punya masalah kita yang disuruh menyelesaikan -_-.

Kebanyakan orang akan frustasi dengan Matematika. Alasannya? Sebuah jawaban berupa pertanyaan, "buat apa kita belajar matematika ribet-ribet kalau ilmunya gak dipakai nantinya?"
Kalian mikir gitu, nggak? Gue, sih, nggak. Kenapa? Karena tujuan kita belajar matematika itu bukan ilmunya yg pake rumus bejibun mulai dari luas, volume, sin cos tan, limit, integral dan cecunguk-cecunguknya itu. Tapi kita disuruh menyelesaikan masalah dengan sekreatif mungkin dengan syarat pake rumus.

Otak kita bakalan disetting untuk mencari jalan keluar dari tekanan masalah yg kita hadapi. Nah, menurut gue, ini melatih kita buat menghadapi masalah di masa depan. Walaupun konteksnya beda. Di masa depan, kita emang gak perlu menyelesaikan masalah rumah tangga pake rumus trigonometri. Masalah hak waris serta keturunan juga gak perlu pake differensial dan integral. Kalau kalian menyelesaikan masalah itu beneran pake rumus, kalian freak -__-.

Gue melihat hasil belajar  matematika itu pada mental kita. Biar gak ngeluh dan gampang nyerah begitu ada masalah. Mencari jalan keluar secara bertahap  dan masuk akal. Kenapa masuk akal? Karena ini logika. Jadi kalian gak gampang pergi ke dukun. Dukun itu orang pintar, tapi gue rasa mereka gak jago matematika.

Setelah tau tujuannya, sekarang cara menaklukkan si pembawa wabah frustasi, Matematika. Tadi gue udah menyebutkan, matematika menjejali kita dengan segudang masalahnya yang rumit bin ngerepotin. tapi kaliah jangan pernah anggap itu sebagai masalah. Anggap itu sebagai bencana, monster, zombie, musuh bebuyutan kakek-nenek kalian yang hidup kembali pake edo tensei orochimaru, atau apa pun yang ngebuat kalian ngerasa tertantang.

Kalau gue sih anggapnya monster. Soalnya gue pernah jadi seorang gamer yang demen banget ngebunuh monster. Waktu gue jadi gamer dulu, gue gak suka matematika. Actually,  hampir semua pealajaran gak gue suka. Bahkan gue gak suka sekolah. Gue sering pura-pura sakit kalau di bangunin mama buat sekolah, pura-pura sakit biar ke uks dan dipulangin walaupun harus minum obat atas penyakit palsu yg gue derita. 

Tapi setelah gue tersadarkan dan berhenti dari dunia game, gue mulai belajar biasa aja. Lalu gue menemukan korelasi antara game dan pelajaran. Mereka sama-sama menantang. Kalo di game kita ditantang mendapat kemampuan lebih, sedangkan di pelajaran kita ditantang mendapat ilmu lebih.  Dua-duanya butuh semangat dan pengorbanan waktu.

Selain itu kita juga harus bersaing dengan teman-teman kita. Kita kerucutkan topik tentang pelajaran ini jadi matematika aja ya. Gini, kalian tau kan banyak pelajar yang menganggap matematika itu ilmu yang sulit, kurang kerjaan, rumit, bikin frustasi dan sebagainya?  Bayangin kalau kalian menguasai matematika. Bayangin kalau kalian bisa menguasai ilmu yang rumit  dan nyusahin itu. Ilmu yang gak banyak dikuasai teman-teman kalian bahkan hampir sebagian  pelajar indonesia. It would be awesome, right?

Gue suka tantangan yang gak banyak orang bisa menyelesaikannya. Karena itu gue suka matematika. Gue menganggap "mimpi buruk" sebagian pelajar ini sebagai permainan. Cuma game. Soal-soal yang mengepung gue adalah monster. Gue punya sejata berupa rumus-rumus sederhana yang bisa menjadi dahsyat untuk melawan mereka. Caranya adalah dengan pola pikir gue. Kekreatifan, imajinasi, dan logika gue untuk mencari jalan keluar. Karena matematika itu rumit dan gak banyak yang bisa, itu artinya matematika itu tantangan/quest tingkat tinggi. Kalau bisa gue taklukin rewardnya bakalan besar banget. Selain nilai bagus, tentunya. Rewardnya ya kemampuan kita, pola pikir, mental, dan logika yang meningkat. Syukur-syukur kalau bisa dipake dalam pekerjaan nantinya.

Tau gak? Kalau pola pikir, mental, dan logika meningkat itu akan berdampak ke kreatifitas kita juga yang nantinya berhubungan dengan produktifitas kita dalam bekerja. Dan gak mungkin kalau kita gak ketemu masalah dalam pekerjaan. Pasti ada. Jadi matematika itu ngebuat kita gak gampang tertekan dan ngebuat kita jadi lebih kreatif. Itu sih menurut gue. Dan ini gak berlaku bagi mereka yang putus asa duluan begitu mempelajari matematika. 

Oke, blogs.
itu sudut pandang gue tentang Matematika. Kalian mungkin punya cara dan perspektif sendiri tentang matematika. But for me, it's just a game.

Selamat pagi, blogs~

Kamis, 26 Desember 2013

Love Letter: Analogi

Hai kamu,
Bagaimana kabarmu?
Ah mungkin aku tidak perlu bertanya. Cukup do'a yang selalu aku lantunkan dengan harapan agar kamu baik-baik saja. Jika kamu menanyakan keadaanku, pun aku akan bilang aku baik-baik saja. 

Sebelumnya maaf kalau aku mengganggu. Aku hanya ingin menyampaikan pesan rindu. Tidak masalah kalau kamu tidak mau menerima. Kamu bisa mengacuhkan atau membuang surat ini dan semua selesai. Ya, bagimu.
Rindu ini akan tetap menguap ke udara di sekitarmu. Tak perlu kamu mengenakan masker, ia tidak akan meracuni. Tapi tidak masalah pula jika kamu terlanjur menganggapnya polusi. 
aku tetap akan menyampaikan surat ini.

Kamu ingat saat-saat indah ketika dunia serasa milik berdua? Aku tidak. Karena kita memang tidak pernah berdua. Kita tidak pernah saling memiliki. Tapi aku ingat sebait puisi pagi yang kau buat tentang kita sebagai pemanis dari kopi pahit yang kita pesan di emperan jalan.

Kamu bilang,

"Kita adalah dua yang menyatu.
Kita-lah pondasi yang mencengkram langit.
Kita adalah tawa yang membanjiri tangis.
Kita menjadi karang yang menghantam ombak.
Kita si pemimpi dengan sejuta  ambisi,"

Indah. Tapi sayang ia tidak merubah rasa pahit kopi yang kuminum pagi itu. Hanya bisa membuatku tercengang hingga cangkirku yang tadinya panas kini terasa hangat.

Aku ingat bagaimana sorot matamu menggeledah duniaku saat itu.
Membuatku sesak. Tapi sayang, belum bisa membuatku lupa caranya bernapas. Kalau tidak, aku pasti sudah mati saat ini.

Semenjak saat itu entah bagaimana ada tanaman liar yang tumbuh di dalam hati. Aku tidak tau itu tumbuhan apa, jadi aku namakan saja ia "Cinta".

Aku tidak pernah memberinya pupuk, tapi ia tumbuh subur dalam wadah bernama "hati". Apa kamu yang diam-diam merawatnya? Aku tidak tau. Dan aku tidak peduli. Ia hanya tanaman liar yang mungkin kelak tak aku inginkan.

Lagi pula aku tidak mengerti bentuknya. Akarnya kuat batangnya kokoh tapi tidak berdaun. Ia juga tidak bercabang. Tidak memiliki buah atau pun bunga. Menjulang tinggi hingga aku tidak bisa melihat pucuknya.
Aku tetap membiarkannya.

Kamu tau? Terkadang aku ingin memanjat tanaman liar itu. Ingin kulihat apa yang ada di puncak pohon cinta ini. Sangat ingin. Entah bagaimana aku rasa aku tau apa yang menungguku di atas sana.

Tunggu, bukan apa melainkan siapa. Ya, kamu. Orang yang tanpa sengaja menanamkan benih tanaman bernama "Cinta".

Seiring waktu, aku tekadkan diriku untuk memanjat pohon itu. Kamu pasti tau aku takut ketinggian. Tapi aku yakinkan diriku untuk melihat bahwa kamu-lah yang ada di puncaknya.

Sulit, tak ada sulur yang bisa aku raih. Tak ada ranting yang bisa aku pijak. Ah, masabodo! Aku tetap akan merayap ke puncak.  Demi menjawab rasa penasaranku.

Penuh peluh berbalut luka di tubuhku ketika hampir ku gapai puncaknya. Hanya sesaat ingin kembali kulihat jejak pendakian yang telah kutempuh di dasar pohon ini.

Kamu tau apa yang aku dapati di bawah sana? Itu kamu. Berdiri menyeringai menatapku dengan segenggam kapak di tangan.

Sekali lagi kau buat aku tercengang. Tanpa ampun kamu ayunkan kapak itu. Tanpa menungguku turun kamu tebang pohon itu. Biarkan aku jatuh bersama "Cinta" yang dulu kau tanam.

Sakit? Tentu saja. Jatuh dari ketinggian pasti sakit. Sakit sekali.
Tapi aku tidak dendam padamu. Aku juga tidak benci. Ini bukan sepenuhnya salahmu. Kalau saja aku tidak punya wadah bernama "Hati", ini pasti tidak akan terjadi. Dengan begitu kamu tidak bisa menanamkan apapun padaku. Tidak akan aku kenal tanaman liar yang kusebut "Cinta". Tidak perlu aku bersusah payah merangkak dan jatuh dari puncaknya.

Tapi semua telah terjadi. Aku tidak peduli. Lupakan saja. Aku memaafkanmu. Sungguh, sepenuh hati aku memaafkanmu.

Oiya, aku lupa bilang. Aku juga menanamkan tanaman di dalam hatimu. Tenang saja, ini bukan tanaman liar. Ia memiliki akar yang kuat, batang yang besar, ranting yang bercabang, memiliki daun, buah, dan bunga yang indah.

Sayang kamu tidak bisa menyentuhnya. Ia berduri, seluruh tubuhnya memiliki racun. Aromanya harum semerbak tapi kamu bakal mati bila menghirupnya.
Aku menyebutnya "Penyesalan".

Tidak sepertimu, aku tidak akan menebangnya. Akan aku biarkan terus tumbuh menjadi pohon yang cantik di hatimu. Terus berbuah manis, berbunga indah. Hingga ia menjadi taman bunga "Penyesalan" yang indah. Kamu akan menjadi satu-satunya kumbang di sana. Indah, bukan? Bak surga pribadi. Kamu pasti senang.

Kamu tidak perlu berterimakasih padaku, aku melakukannya dengan senang hati. Sungguh, sepenuh hati. Aku harap kamu bahagia selamanya.

Baiklah,
Hanya ini yang ingin aku sampaikan dalam suratku kali ini. Maaf bila terlampau panjang dan membuatmu jenuh. Mungkin harusnya kamu buang surat ini begitu tau namaku tertera sebagai pengirimnya. Agar kamu tidak perlu tau analogi Cinta. 

Sesuatu yang membuatku jatuh dan memberimu penyesalan.

Sesuatu yang sanggup menyatukan aku dan kamu menjadi kita, serta memisahkan kita menjadi aku dan kamu.

Suatu tumbuhan langka yang menjulang tinggi tanpa cabang dan tertanam dalam hati yang rapuh.

Sesuatu yang sanggup memerangkap dua semesta di satu langit. Dan sanggup merobek potret diri kita yang utuh menjadi serpihan dalam bingkai yang berbeda.

Mungkin kamu tidak mengerti itu  sekarang. Tidak apa. Sungguh. Aku paham jika memang begitu.

sudah dulu ya..
aku menunggu balasan surat darimu. 

Salam rindu,

------

Minggu, 10 November 2013

Geology Spectacle

Selamat malam, blogs :)

Assalamu'alaikum.

Hmm... blogs, gue bosen.
Mau posting tapi bingung. Mau bikin cerpen lagi tapi belom dapet ide. Lagi pula gue sibuk di sini. Gak sibuk-sibuk banget tapi kata orang sih gue sibuk.

If you ask me, "sibuk ngapain, dit?", i would like to answer, "sibuk kuliah,"

ya, you know, gue kuliah di jurusan Teknik geologi. "Teknik". Kata orang sih biasanya mahasiswa teknik itu sibuk. Banyak tugas, sering begadang. Dulu gue kira itu karena orangnya aja yang gak bisa bagi waktu, tapi kenyataannya...... sumpah sibuk banget!

I used to think that perbandingan teknik dan nonteknik itu kayak ipa sama ips di SMA. Tapi ternyata... jauh banget -_-. Ini level expertnya. Ditambah lagi, blogs, gue di jurusan geologi. Makin parah. Jadi apa sih yang ngebuat gue sibuk di geologi? Mari simak kisah berikut..

Geologi... geo itu bumi, logi itu ilmu. Jadi Geologi itu.... ilmu yang mempelajari tentang bumi dari struktur luar hingga ke dalam bumi pada selang waktu jutaan tahun.

Nah, setelah gue ikut tes dan masuk jurusan ini di ***,  gue melalui beberapa kegiatan untuk mengenal geologi ini.

Dimulai dari PKK. Ini sejenis ospek gitu. Ada 4 hari. Ospek univ, fakultas, jurusan. Katanya pas ospek jurusan itu berat apalagi buat maba teknik. Jadi, apakah memang berat? Nggak kok. Di *** sih cuma marah-marah, disuruh bawa barang ospek, sama pengenalan laboratorium gitu. Barang ospeknya juga gak aneh-aneh. Selama ospek kami pake baju kemeja putih sama celana panjang hitam. Tau gak? Karena gue cuma punya satu set, itu gue pake 4 hari berturut-turut -_____-. Asli gak etis banget.

Di awal ospek, rambut harus dipotong jadi 1 cm. Males tapi yaudahlah. Setelah selesai ospek, kakak tingkat jurusan nyuruh dipotong jadi 0,1 cm which is 1 mm -________________- kampret sumpah!
Harga diri gue....... :"

Terus di semester 1 geologi ini ada 1 praktikum kristalmineral. aslinya sih gampang. Tugas kuliah sama praktikum itu dikit, tapi tugas dari kakak tingkatnya bikin sibuk banget -___-. Tugas apa? Rahasia:)

setelah itu selesai, kuliah jadi lebih santai. Walaupun masih berasa sibuk. Mungkin karena belum terbiasa. Tapi sekarang udah kok. Gue banyak waktu luang. Tapi nanti di semester 3,4,5.... ini saat-saat krusial. Masing-masing semester itu ada 5 praktikum -_-. Seminggu 5 kali praktikum. Kebayang gak tugasnya? Aturannya pun ketat. Kalau dilanggar, bisa langsung ngulang setahun -____-. Di geologi ini total ada... 26 praktikum kayaknya. Ini jurusan dengan praktikum terbanyak di tempat gue. Ngerepotin ya? Ya, berasa jadi mahasiswa double teknik. pantesan banyak yang begadang buat tugas. Tapi kayaknya gue nikmatin aja deh. Ya liat aja nanti.

Lalu, blogs, selama 2 bulan pertama gue kuliah, gue bertanya-tanya, "kenapa gue masuk jurusan teknik geologi?" asli, gue bingung -_-.

Secara, passion gue ada di Astro, di langit. dan sekarang gue masuk ke Geo, di bumi. Gue berasa jadi mahluk khayangan yang jatuh gitu -___-. bayangin deh, di Astro kita bakalan melihat ke atas, menatap langit penuh bintang seolah menanti masa depan yang cerah dan penuh harapan. Di geo? Kita nunduk, ngeliat ke bawah, murung, pesimis. Apa yang diliat?
Batu -_____-. Asli jauh banget Astro sama Geo.

Dulu gue mau ke geologi itu karena pengen jalan-jalan. Kalo temen gue bilang karena prospeknya bagus. Ya, i dont care.
Jalan-jalan di geologi itu ke lapangan. Ya lumayan asik, tapi... alasan ini ternyata gak cukup kuat buat jadi alasan gue betah di geologi.

Karena itu gue belajar di geologi ini setengah hati. Sepertiga malah. Atau seperempat? Mungkin seperdelapan -__-. Pokoknya kurang niat deh.

Gue belajar geologi dasar aja berasa gak ada yang masuk. Kosong aja gitu. Tapi anehnya, begitu ditanya atau disuruh ngejelasin gue lumayan bisa -_-. di pelajaran sejenis mtk, kimia, fisika pun sama. Kimia sama fisika itu biasa tapi mtknya...... :')
Rasain sendiri ya.

Terus praktikum pun begitu. Gue bukan orang yang aktif ngejawab atau nanya kayak di SMA dulu, disini gue agak pasif. Why? Ya itu tadi, belom ada passion.
matkul tentang mineral yang hafalannya bejibun pun sama aja.

Tanpa passion, gue kehilangan sisi imajinatif gue. Ini bikin stres. Gue merasa terbebani dalam belajar. gue merasa akan masuk koran lagi dengan judul "Aditya Arya Sempat Terpuruk Kini Makin Terpuruk"
-__________-

Tapi, blogs, setelah gue debat sama Urf dan disadarkan tentang jati diri seorang klan Arya Dewa, gue pun mengerti. Sebagai seorang adit, gue memiliki kemampuan tersebar. Kayak kata guru bk dulu, "bibit unggul bisa tumbuh dimana saja". Dari kata-kata itu gue mendapatkan satu kemampuan lagi, "Flexible Passion". Kemampuan untuk mengembangkan seluruh potensi diri bagaimana pun kondisinya. Gue bisa belajar apa aja. Passion gue jadi banyak, which is, gue bisa mengembangkan apa pun ilmu yg gue dapet. Ini keren loh.

Terus, blogs, dengan flexible passion juga gue mulai melihat geologi sebagai jurusan yang keren. Ini jurusan yang punya Armor khusus. Kayak di game online.  Dari Armor berupa baju lapangan, topi lapangan, celana lapangan, sepatu tracking, tas daypackgeologi punya. Terus untuk equipmentnya geologi punya kompas geologi, lup, gps, sama palu geologi. Keren gak sih?

Kita punya misi. Kalo di game namanya hunting. Itu ngelawan monster. Kalo gue di geologi itu misinya ngumpulin mineral. Mineral ini ada di tempat tertentu dan langka. mineralnya bisa buat ditempa atau dijual atau buat koleksi atau belajar.

Terus kita juga bisa menghubungkan kejadian di masa lalu ke masa kini dan menganalisis itu untuk memprediksikan kejadian di masa depan.

Kita juga bisa ngeliat bentang alam kayak gunung, sungai, dan bukit atau yang lainnya. kalian juga bisa kan? Tapi kita bisa menjelaskan kenapa bentang alam itu ada disitu, gimana terbentuknya, apa yang ada disitu jutaan tahun yang lalu. Asli keren! Gue nyebut kemampuan menjelaskan ini dengan skill "Mata bumi". Gue belom belajar sih. Nanti di semester 3. Sekarang masih misi hunting mineral.

You know, blogs, kalo gue mulai imajinatif tentang kegiatan gue, gue bakalan seneng ngelakuinnya dan itu jadi passion gue. Makanya gue punya Flexible Passion. Ini tergantung pola pikir imajinatif gitu.
dengan kembalinya imajinasi ini, gue mulai seneng di geologi. Ini jurusan yang kuat  dengan skill yang keren.

blogs, Gue kangen astronomi. Di sana ada kemampuan menghubungkan bintang jadi rasi bintang. Sampai sekarang gue belum mahir sama rasi bintang. Kalau bisa kan dapet skill "Mata langit". Mata yang menyatukan/menghubungkan bintang. Keren.

Kalo punya mata bumi sama mata langit... AAAAAAAAAAA!!!!!!! mauuuuuuuuuu!!
Jadi punya basic ilmu langit sama ilmu bumi. Terus gue mau buka cabang ilmu Geo-Astro. Disitu punya motto "Earth is a huge Spaceship!" Mempelajari bumi sebagai pesawat ruang angkasa.
Pasti keren banget!

Nah, blogs, itulah pola pikir gue atau pandangan gue tentang geologi. Dari mulai gak tertarik hingga akhirnya tertarik dan jadi passion baru setelah astronomi. Gimana dengan jurusan kalian? Keren gak? Pasti iya, tergantung cara pandang kalian.
Cuma saran, sih,
Kita gak bisa selamanya jadi anak-anak. semakin dewasa kita akan disuguhin logika-logika abu-abu yang membosankan. Jangan pernah kehilangan imajinasi kalian. Karena imajinasi itu yang memberikan warna pada  pola pikir kalian. Kalo gak ada imajinasi, semuanya akan ngebosenin. Dengan imajinasi, kita bisa menembus apa pun.

Ada yang bilang Logika itu dari a ke b. Imajinasi itu bisa kemana aja.

Makanya gue tetep mempertahankan imajinasi gue walaupun dibilang aneh atau freak.
Gue emang freak... FREAKY AWESOME!!!! B)

Udah ya? Gue akan melanjutkan misi lagi. Jaga diri kalian, blogs.

Selamat malam :)

Kamis, 07 November 2013

Si Gadis Pemain Biola

Tepat pukul 20.00
kembali kudengar suara itu lagi.
Masih dari sumber yang sama oleh orang yang sama.
Si gadis pemain biola.

Aku selalu memperhatikannya. Saat jemari mungil itu menari di atas dawai yang bergetar. Mengalunkan nada-nada sumbang yang terlalu indah untuk di dengar manusia.
Mudah dipahami namun sulit untuk aku artikan.
Entah apa maksud hatinya yang terlalu dalam atau hatiku lah yang terlalu dangkal tuk menerka.

Si gadis pemain biola.
Begitu aku kerap memanggilnya. Namun dia tak pernah menoleh. Tetap melanjutkan simponi tanpa batas miliknya.
Semakin abstrak.. semakin abstrak.

Dalam hitungan detik, menit, jam ia tak kunjung berhenti.
Malah semakin lincah jari itu menari.
Di atas lantai dansa kecil bernama biola.
Yang tersayat, tergores halus oleh setiap guratan dawainya. 

Tepat pukul 01.00
Aku tau dia akan mulai menangis. Kerap aku bertanya kenapa. Tapi ia tetap bungkam tak peduli. Seolah aku ini tidak ada. Atau sebenarnya.. dia lah yang tak ada?

Tangisnya beradu masih dengan iringan melodi sumbang yang tak kunjung membuatku jenuh meski ribuan kali kudengar.
Dua suara yang kadang tersamarkan derasnya hujan  tengah malam.
Atau bersaing dengan hiruk pikuk  penghuni-penghuni malam.
Atau bahkan harmonisasi dari keempatnya yang sering kali menghalangiku dari gerbang mimpi-mimpi.

"Hai, gadis pemain biola," begitu aku berbisik.
Berharap ia berhenti dan menatapku.
Berharap ia tidak lagi mengacuhkanku.
Aku ingin ia menyudahi alunan simponi sendu yang membuat aku candu.
Atau haruskah aku hancurkan biola rapuh bernada sumbang itu?
Agar aku dapat melihat wajahnya.
Supaya aku tau namanya.
Atau sekedar mencari tau siapa di antara kita yang sebenarnya ada di dunia.

Kamis, 31 Oktober 2013

From History to Story (cont)

Halo, Blogs.

Ini lanjutan dari pembahasan cerpen dari post sebelumnya ya.
Post sebelumnya masa gak muat padahal tanggung-_-.

baiklah, kita lanjut.

Cerpen gue yang terbaru itu..
The last but not least...
Lonely Winter.

Tokoh utamanya adalah Rigel, seorang anak kelas 2 SMA yang biasa saja gak ganteng-ganteng amat,  yang bertemu dengan Cleva, seorang perempuan aneh dari mimpinya. kenapa cleva aneh? Baca aja ceritanya kalo mau secara detail.
But, kalau gak mau baca, here is the review:

Ada 2 masalah dalam Lonely Winter.
Pertama, Perjanjian dengan Cleva yang melarang Rigel dan Cleva saling jatuh cinta. Perjanjian ini  membuat Rigel benar-benar berusaha membohongi hatinya sendiri dan menjauh dari Cleva.
Tapi pada akhirnya dia berontak dan menyatakan perasaannya walau agak terlambat.

Kedua, tentang Cleva.
Sikap yang Cleva tunjukin dari mulai berusaha terlihat ceria, banyak bicara, suka memperhatikan sekitar dan semua perjalanan seorang dirinya itu ternyata ada alasannya yang menjadikan dia seperti itu. Pada bagian Frozen Crecent dijelaskan alasannya, yaitu karena rasa sepi.
dia hobi menikmati kesendirian hingga terjerumus kedalamnya dan mulai merasa kesepian.
Setiap kali dia cerita tentang hobinya itu, Cleva keliatan ceria. Tapi dibalik binar keceriaannya itu... ya pikir aja sendiri.

Ide cerita Lonely Winter  adalah gabungan dari impian, mimpi dan kenyataan yang pernah gue alami.

Impian gue buat ketemu seseorang kayak Cleva. Kalau ketemu..  pasti asik buat gue ajak jalan-jalan. Kan kami jadi sama-sama gak perlu jalan-jalan sendirian lagi. Tapi gue harus nyari dia dimana... -_-.

Mimpi. Ada di post Dream Troopers. Cleva dalam cerita ini adalah seseorang dari dalam mimpi. Jadi, gue harap bisa ketemu di dunia nyata. Dengan begitu, she would be so spesial.

Kenyataan.
Ya.... gimana ya? Apa yg gue alami itu sebagian ada di cerita ini. Kebanyakan sih tentang perjalanan sendirinya. Ke museum, sumber air panas, sama ke mall. Tapi gue gak ketemu Cleva -____-.   Dia terlalu langka. Ya begitu deh.

Lonely Winter ini cerpen terpanjang gue loh. Dengan berapa part sih? 20an atau belasan? Gue lupa -_-. Males baca lagi. Endingnya pun gue miripin ke awal lagi dengan agak kontras. Biar keren gitu.

oke itu pembahasan cerpen gue. Soal voting yang telat banget-banget-banget itu.... lupakan aja.cuma 1 orang yang ikutan.
jadi atas dasar pertimbangan itu, gue aja yang langsung milih awardnya.

*award berikut ini adalah suka-suka gue. kalo beda dengan persepsi kalian, jangan protes -_-*

1. Cerita terkeren atau terbaik.
Berdasarkan alur dan macam-macam aspek lainnya, gue nobatkan kepada....
You, Me and Dandelion's dance :D

2. Tokoh terbaik.
Gue pilih Me :D
Me ini sangat bijak dan pinter. Dia mengerti arti kehidupan dan semacamnya. Pokoknya keren deh.

3. Klimaks cerita.
Ini... gue suka klimaksnya High and Low sama Lonely Winter -_-. Di high and low dialognya Nita di taman itu loh. Nusuk banget. Berasa bodoh banget si Fizan.

Sedangkan di Lonely Winter dari 2 masalah yang ada, gue suka pas bagian Frozen Crescent. Kenapa? Ya... begitu deh. A piece of me is in there.

Tapi di antara keduanya, gue lebih suka Nita, jadi High and Low terpilih di sini :D

4. Pesan moral.
ah ini mah gak perlu repot milih. You, Me and Dandelion's dance menang di kategori ini :D. Pesan moral dari Me, "jika seseorang pergi dari hidup kita, itu artinya kita cukup kuat untuk hidup tanpa orang itu,"

Ya itu dia award dari cerpen gue. Untuk saat ini sih. Terima atau tidak, bodoamat.

Oke, blogs. Itu aja kali ya. Gue masih sibuk di wilayah 2 jadi maaf kalau jarang post. Tugasnya banyak kalau hari biasa. Giliran minggu uts itu minggu santai.

Ada banyak cerita yang mau gue share dari wilayah 2 ini. Tapi karena belum ada kesempatan, mungkin lain kali.

Udah ya? Itu aja untuk sekarang.
Jaga diri kakian baik-baik, blogs :)

selamat malam

Sabtu, 07 September 2013

From History to Story

Selamat malam, blogs :D

Assalamu'alaikum.

Sudah lama sekali ya gue gak posting. Maaf ya, gue sibuk di wilayah 2 ini. Sibuk apa? Banyak. Kuliah, main, istirahat, makan, tidur dan lain-lain. Pokoknya sibuk deh. Jadi gak ada waktu buat post lagi.

Apa kabar kalian? Yang dari wilayah satu gimana? Yang jauh di sana baik-baik aja kan? Ya, semoga kalian semua baik-baik aja ya.

Anyway, kali ini gue belom mau cerita tentang wilayah 2 ini. Masih gak mood. Kali ini kita bahas cerpen aja ya? Oke deh. Simak yap!

Yang suka baca cerpen gue mana suaranyaaaaaa?! "Krik krik krik".
yang udah ngevote buat award cerpen gue mana semangatnyaaaa?! "..........." -___-.

jadi, blogs, masa gak ada yang ikutan voting cerpen gue -_-. Ada sih tapi cuma 1 orang. Mana bisa dijadiin award. Karena itu awardnya akan gue batalkan secara objektif. Sebagai gantinya, gue sendiri yang akan memilih award buat cerpen gue sendiri.

tapi sebelumnya, gue mau bahas cerpen gue satu per satu dulu.
Dimulai dari....

Dream World Adventure.
Ada yang udah baca? Inilah cerpen pertama gue.  Cerita tentang dunia fantasy yang pingin gue wujudkan. Kalo udah baca, DWA 1 itu beneran dari mimpi tapi seri berikutnya adalah imajinasi.

Dream World Adventure ini menceritakan petualangan  seorang anak yang super imajinatif di alam mimpi bersama teman khayalannya. Anak ini punya misi untuk mengalahkan Pandemonium. Apa itu Pandemonium? Gue gak tau -_-. Pokoknya itu sejenis penguasa kegelapan gitu deh. Nah, untuk mengalahkan Pandemonium ini, si anak harus mempelajari Lucid Dream, tehnik untuk mengendalikan mimpi.

karena DWA itu cerpen peetama gue, kalian pasti bisa ngeliat gaya penulisannya yang masih gak konsisten. Kadang gak jelas juga dengan semua sihir yang gue tulis.
Kalo gue baca lagi sekarang sih fak seru. Tapi waktu gue  dulu nulis sambil imajinasiin itu, sumpah, seru banget! Lebih asik dari harry potter -_-. Andaikan kalian bisa liat imajinasi gue..... kalian mungkin pingsan -__-. Dream World Adventure ini aslinya ada 8 seri. Tapi yang gue post cuma 7. Males ngelanjutinnya. Lagian gaya penulisan gue terlanjur berubah jadi ya udahlah. Kalian aja yang imajinasiin sisanya.

Berikutnya ada.....

Di Bawah Langit.
Tau, kan? Ini salah satu cerpen terkenal *hoek* gue. Cerpen pertama yang gue masukan unsur puisi di dalamnya. "Daun yang jatuh tidak pernah membeci angin," ini kata-kata gue ambil dari judul novel. Tapi gue gak pernah baca novelnya.

Di Bawah Langit bercerita tentang Me, laki-laki pendiam nomaden yang berteman dengan You, seorang perempuan cantik berambut panjang yang menyukai puisi. Kenapa namanya Me dan You? Karena gue gak jago nyari nama buat character gue -_-. Itu bagian paling malesin. Lagian emang tadinya Me itu adalah gue kok.

Coba deh perhatikan adegan awal cerpen ini adalah Me yang sedang termenung di pinggir sungai. Ini gue ambil dari pengalaman gue waktu kelas 10 di kampung Naga. Waktu gue memperhatikan suara aliran sungai dan orang-orang gak ada yang ngerti. Inspirasinya cuma itu doang. Sisanya imajinasi gue yang bekerja.

Rangkaian puisi yang gue tulis di cerita ini juga asli bikinan gue loh. Keren ya? Pastinya B). Terus pesan moral yang ingin gue sampaikan pun udah jelas ya? Itu jadikan tersurat di awal dan gue tegasin lagi di akhir cerita. Yaitu, apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita gak boleh nyalahin takdir. Ya gitu deh. Oiya, kabarnya ini jadi cerita paling menyedihkan yang pernah gue bikin. Bener gak menurut kalian?

lalu yang ketiga ada....

Ridiculove.
Awalnya judul cerpen ini adalah "As Ours" tapi ini jelek. Karena cerita ini mengandung sedikit unsur kejahilan maka gue rubah jadi "ridiculove". Tokoh utamanya adalah Al dan Aria. Al adalah cowok kreatif yang jail banget. Kontras dengan Aria, seorang perempuan polos.

Sifat Al yang jahil ini diambil dari pengalaman gue waktu SD. Pengalaman yang mana, dit? Yang sms temen sekelas dan ngaku sebagai cewek. sumpah ini gue lakuin waktu kelas 6 dan ini menggegerkan angkatan gue. Sampe walikelas gue pun ikutan penasaran -_-.

Gue dulu ngaku sebagai Nia, cewek misterius kelas 6 sd, yang ngajak kenalan teman-teman gue. Itu sampe diajakin ketemuan loh bahkan diajakin pacaran -____-. Gue sempet dicurigain juga dan hampir ketauan. Kalau udah begitu, gue tinggal bilang gue juga disms sama cewek namanya Arisa -___-. Dan mereka pun percaya. Dasar otak anak sd -_-.

gue suka alur cerita ridiculove ini. Walau gampang ketebak. Gue suka sifatnya Aria yang polos lugu gitu. Dan berharap bisa nemu perempuan macam ini di dunia nyata juga -_-. Lalu, berdasarkan voting dari satu orang itu, ridiculove memenangkan kategori Ending Terbaik :D selamat!

keempat ada......   Apa sih?
High and Low ya? Iya, tokoh utamanya adalah Fizan, seorang anak biasa kelas 2 SMA. Atau 3 ya? Kayaknya sih 2. Dia bersekolah di SMA favorit tapi merasa sekolahnya gak layaj disebut favorit. Fizan bertemu dengan Nita, seorang gadis populer di sekolahnya. Fizan harus menghadapi berbagai macam persepsi orang disekitarnya karena Nita. Bahkan persepsi terhadap dirinya sendiri.

High and Low ini gue ambil dari persepsi gue tentang kisah pasangan yg beda golongan. Ini kayak Ftv sih. Kaya sama miskin atau Kota dan desa. Ya taulah.

Dari semua cerita gue, High and Low ini yang paling gue suka gaya bahasa penulisannya. Apalagi pas bagian akhir Nita nangis di taman itu. Kata-kata Nitanya keren banget.

Next..
You, Me and Dandelion's dance.
Lanjutan dari 'Di bawah langit'.
ini menceritakan kisah You dan Me yang sudah beranjak dewasa. Ada karakter baru yaitu Ginta sama Alfi. Ginta adalah seorang cowok sastra indonesia seperti You. Ginta ini tertarik sama You. Keliatan dari sikapnya dia. Tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Kenapa bertepuk sebelah tangan, dit?"
terserah gue dong  kan gue yang nulis -_-.

Alfi seorang gadis ceria yang asik gitu. Hobinya minum air putih. Gak tau kenapa. Mungkin biar sehat. Dia ini sahabatnya You sama Ginta. Dia menyadari perasannya Ginta ke You. padahal aslinya... mungkin dia punya perasaan juga ke Ginta.

Dalam cerita ini, pelajaran berharganya lumayan banyak. Tertulis di bagian akhir. Di sini gue mau ngungkapin sudut pandang gue tentang kehilangan seseorang.
Juga tentang "hidup ini bukan perlombaan siapa yang paling menyedihkan kisah hidupnya. Tapi siapa yang bisa menemukan kebahagiaan sekecil apapun di tengah kesedihannya," ya semcam itulah.

Oiya, puisi-puisinya gimana menurut kalian?
"Aku adalah hitam.. bagai bayangan yang memperhatikanmu dari sisi gelapku.
Dan aku hanyalah hitam..
Bagai bayangan yang berharap kau jatuh dan menemani sepiku," :)

Berikutnya, Sebuah Misi Sederhana.
ini kisah nyata. Pengalaman gue sendiri. Dari mulai beli komik, cukur rambut, sama debat itu. Tapi donor darahnya sih belom. Gak jadi karena suatu hal.
Tukang cukur yg ada di cerita itu beneran. Waktu cukur, biasanya dia suka "mendoktrin" gue tentang umat manusia. ini menarik. Soalnya dari semua penjelasan dan cerita dia, gue belajar buat lebih peduli ke sesama.

Blogs, lanjut di post berikutnya ya

Rabu, 14 Agustus 2013

First Region Ends


 Assalamu'alaikum, Blogs :)

Ini adalah  Post terakhir yang akan gue posting dari wilayah gue saat ini. Wilayah Banten.
Jadi karena itu, gue harus nanyain kabar kalian nih.

Apa kabar semuanya? Plis, jangan jawab "LUAR BIASA!!!" -_-. Ini norak banget.
Oke, udah baca judulnya 'kan?
Post ini akan menjadi salam perpisahan gue dengan wilayah ini beserta isinya. Jadi mungkin agak melow unyu menye gitu :3 -___-.
Baiklah. 

Kamis, 08 Agustus 2013

Too Much Love Will Kill Love

assalamu'alaikum, blogs :)
Tunggu, gue gak mau nanya kabar kalian. Udah cukup gue menanyakan itu pada kalian dan kalian gak pernah nanyain kabar gue -_-. Dasar gak perhatian!

Post kali ini gue mau melanjutkan pembahasan tentang.... HL-key. Udah baca kan? yang tentang pacaran itu loh. Nah, gue mau bahas ini lagi. 
Simak yap!

Gini, blogs, semua ini berawal dari 1 pertanyaan besar yang akhir-akhir ini mengganggu pikiran gue. Pertanyaan besar yang ngebuat gue harus menggeledah masa lalu. Gue mencari jawaban dari pertanyaan ini di kenangan-kenangan gue tapi gak gue temuin. Tau gak pertanyaannya apa?
"kapan terakhir kali gue mengucapkan 'i love u' atau mendapat ucapan itu?"
udah, itu doang pertanyaannya. Dan gue.... harus mikir berulang kali untuk mencari jawabannya -_-.
Menurut perhitungan gue, jawabannya adalah sekitar... Emm.. mungkin 5 tahun yang lalu -_-. Ngenes? nggak sih. gue gak ngerasa ngenes.

Rabu, 07 Agustus 2013

Lonely Winter: End of Dream

Aku tiba di stasiun kota. Stasiun yang sangat aku kenali dengan sejarah pertemuanku dengan seorang gadis dari mimpiku.

Entah kenapa aku kembali ke tempat ini. Sendiri tanpa tempat tujuan untuk melanjutkan. Untuk bernostalgia? Tidak. Aku rasa aku hanya ingin ada di sini. Ya, seorang diri di tempat ini.
Tapi mana mungkin? Stasiun kota selalu saja ramai. Orang-orang berlalu-lalang melewatiku yang hanya berdiri termenung. Tak ada yang bertanya tentang apa yang aku pikirkan. Tak ada yang peduli. Aku sendiri ragu mampu menjawabnya seandainya benar ada yang bertanya. Kenapa? Aku tidak tau. Pikiranku terlalu penuh sehingga terasa kosong.

Lonely Winter: Tears 2

Gelap. Pandanganku hitam pekat. Tubuhku terbujur kaku di pinggir jalan. Diam mati rasa. Aku berada di ambang batas kesadaran. Apa aku akan hidup kembali? Atau aku akan tertidur untuk selamanya?
Aku dengar langkah kaki orang-orang. Samar-samar aku dapat melihat mereka mendekat. Mereka memanggilku di sela-sela dengung yang masih mengganggu telinga.
"Kamu gapapa?" Tanya salah seorang yang mendatangiku.
Aku tidak menjawabnya. Dadaku terlalu sesak untuk bicara saat ini.

Aku lihat keadaan sekitar. Orang-orang berkerumun di depan mobil sedan yang menghantamku. Apa mereka meminta tanggung jawab dari sang pengemudi? Tidak. Kulihat ada jasad yang terbaring di depan sedan itu. Jasad seorang perempuan yang sangat aku kenal.

Lonely Winter: Batas kesadaran


Waktu menunjukkan pukul 20.27
Kami memutuskan untuk kembali ke stasiun.

Malam cerah di ibu kota. Gemerlap lampu di sepanjang jalan menghiasi jalan yang kami lalui. Ditemani suara hiruk pikuk kendaraan yang masih berlalu-lalang bersaing dengan lantunan lagu anak jalanan yang menengadahkan tangan penuh iba. Berharap kepingan receh dari sebagian mereka yang bahkan tak sudi menatapnya. Inilah ibu kota. Tempat yang keras dengan orang-orang yang tidak lagi peduli sesama. Aku pun begitu. Untuk saat ini.

Lonely Winter: Broken Promise

"Soal pacar itu... gue bohong,"
Pernyataanku barusan mengejutkan Cleva lebih dari sebelumnya.
"Sebenarnya gue nggak pacaran. Gue cuma pura-pura,"
"... Kenapa?" tanya Cleva.
"Karena gue gak boleh jatuh cinta sama lo, Clev,"
Entah apa yang dia pikirkan setelah kujawab pertanyaannya dengan sesuatu yang menurutku sangat konyol.
Sejenak keheningan merajai di antara kami.
".... Begitu ya," kekecewaan terdengar dari nada bicara gadis itu.
Sebenarnya aku tidak tega membongkar kebohonganku hanya dari mendengar suaranya barusan. Namun aku tetap melanjutkan dan mengakhiri ini semua.
"Lo inget janji kita di malam tahun baru?"

Lonely Winter: Frozen Crescent

Kami tiba di Arthapura, salah satu mall terkenal di kota. Tempat yang sama dengan waktu pertama kali aku melakukan perjalanan sia-sia dengan Cleva. Kali ini aku tidak ingin menjadikannya seperti tahun lalu yang hanya berjalan tanpa tujuan bersama perempuan aneh yang menuduhku pencopet.
Perempuan itu kini di sampingku. Berjalan berdampingan dengan mata terbuka lebar mengagumi dekorasi tahun baru di mall. Pernak-pernik natal juga menghiasi beberapa sudut toko. Tak lupa papan dan spanduk bertuliskan potongan akhir tahun tergantung di salah satu toko baju ternama. Walau pun begitu, bagiku tetap saja mahal.
Kami berhenti di restauran yang sama seperti sebelumnya. Aku sengaja memilih tempat ini untuk sedikit bernostalgia. Cleva pun tidak ada masalah dengan itu.

"Lo masih inget tempat ini 'kan, Clev?" kataku setelah kami duduk di tempat yang sama persis dengan tahun lalu.

Lonely Winter: December

December.
Sudah berbagai tempat aku kunjungi seorang diri. Dengan hobinya yang suka menjelajah, aku rasa Cleva juga begitu. Gadis itu hampir tak pernah lagi memberi kabar. Komunikasiku dengannya sudah terputus berminggu-minggu yang lalu. Kami tidak berusaha saling menghubungi lagi. Setidaknya aku begitu. Walau sebenarnya aku sangat ingin bertemu. Entah bagaimana rasa gengsi mulai menghalangi sejak kunyatakan aku punya pasangan. Aku tidak menyangka hal itu berpengaruh hingga sekarang.
Setahun sudah aku mengenalnya. Kini aku kembali ke tempat pertama kali kami bertemu. Stasiun Kota. Entah apa yang membuatku ingin ke sini. Aku memutuskan menutup perjalanan seorang diriku di tempat ini.
Hari telah menjelang sore saat aku tiba. Sinar oranye menerpa tiang-tiang stasiun yang tampak lebih usang. 
Sebagai stasiun utama, suasana stasiun Kota memang tetap ramai pada saat libur akhir  tahun. Antrean di loket terlihat cukup panjang. Beberapa pengantre saling serobot seperti biasa. Sementara yang lain hanya bersabar  dan sebagian mencoba menegur. Pemandangan biasa untukku.

Lonely Winter: Walk On Your Path

Beberapa waktu berikutnya aku mencoba lebih memahami Cleva. Melakukan perjalanan seorang diri tanpa tujuan. Aku ingin tau apa yang dia rasakan.

Aku mengunjungi tempat yang pernah dia ceritakan. Pemandian air panas dan yang lainnya. Tidak banyak yang bisa aku lakukan seorang diri di tempat semacam ini. Aku hanya berkeliling memandang hamparan alam hijau dari puncak bukit kapur yang dulu dia bicarakan. Memang tenang rasanya. Melepas penat dari rutinitas kehidupan. 
Aku bisa menghirup udara segar dan memperhatikan pengunjung lain. Senang rasanya, tapi tanpa Cleva.. ini tidak sempurna.

Aku juga pergi ke museum Rajawali. Sudah 9 bulan sejak terakhir aku ke sini. Patung burung besar yang dulu kulihat di pintu masuk masih tetap sama. Masih menganga dengan gagah berani. Begitu pula dengan ruangan koleksi museum Rajawali.

Aku memasuki ruang pepohonan. Ruang pertama dari serangkaian ruangan di museum ini. Tidak ada yang berubah. Tidak ada tambahan atau pengurangan spesies dari kunjungan terakhirku. 
Aku memperhatikan mahluk hidup hijau itu. Dulu aku hanya melihat strukturnya. Tapi kini, seperti Cleva, aku mulai mempelajari keterangan dari apa yang aku amati.

Di ruangan berikutnya pun begitu. Ruangan yang dipenuhi hewan. Mulai dari yang biasa aku lihat hingga jenis yang langka tak luput dari pengamatanku. Terkadang aku menemukan fakta aneh dari spesies yang sudah punah. Dulu aku hanya sekedar melihat bentuk mereka. Tapi sekarang aku coba mempelajari koleksi fauna di museum Rajawali.
Aku memasuki ruangan dengan kumpulan serangga. Tidak terlalu banyak pengunjung di ruangan ini. Hanya orang tua dan beberapa remaja yang mungkin seusiaku.
Berbeda denganku mereka tidak pergi seorang diri. Dari ruangan ini aku bisa melihat mereka belajar bersama, bercanda, serta mengambil potret diri mereka. Mendengar tawa mereka di tengah kesendirianku. Aku coba untuk tak acuh. Ku lanjutkan langkahku  hingga berada di depan satu koleksi serangga bersayap lebar. Kumpulan kupu-kupu.
Salah satu jenis serangga cantik itu menarik perhatianku. Kupu-kupu bulan sabit. Serangga yang hidup di puncak gunung. Cantik.. seperti Cleva.
Sesaat pikiranku kembali  ke hari kunjunganku bersama Cleva. Saat dia memberi tau arti namanya. Cresentia Cleva.. bulan sabit di puncak gunung. Nama yang cantik seperti dirinya. Andai dia ada di sini.. Apa yang akan dia katakan? Dia pasti akan membuatku salah tingkah dengan senyumannya lagi. Lalu dia akan kembali membahas berbagai fakta tentang flora dan fauna yang baru dia pelajari. Atau sekedar memandang sekelilingnya dengan raut wajah polos. Itulah Cleva. Seorang perempuan aneh dari mimpiku.
Cukup lama aku di ruangan serangga. Kini aku menuju replika gua tempat manusia purba. Relief di dinding serta tanaman rambat menjadikan semua terlihat nyata. Di kiri dan kanan gua berjejer patung manusia purba yang disesuaikan dengan kelompoknya. Lengkap dengan peralatan kuno yang dulu mereka gunakan. Ada juga tulang belulang yang ditata rapih termasuk sebagian kerangka dinosaurus. Sebagian menarik perhatianku. Misalnya tengkorak dinosaurus bertanduk yang ditemukan di Mojokerto. Bentuk tengkoraknya yang lebar dan kokoh membuatku membayangkan seandainya tengkorak itu digunakan sebagai perisai saat bertempur. Pastilah pasukan yang memakainya akan terlihat lebih hebat. Tapi itu hanya imajinasi. Hanya ada di pikiranku.
Aku selesai menjelajah museum Rajawali. Berikutnya aku memutuskan menuju restauran tempat dulu aku beristirahat dengan Cleva. Aku duduk di kursi yang sama.

Tak ada yang berubah selain orang-orang di sekitarku. Dan bangku kosong yang tergeletak di hadapanku. Dulu seorang perempuan murah senyum dan menyukai petualangan pernah duduk di sana. Dengan mata yang sedikit tertutup poni memandang ke arahku penuh rasa ingin tau. 
Dia mengusik sesuatu tentang mimpi yang telah ku lupa dan menceritakannya kembali dengan lengkung halus di bibirnya.


Pandanganku beralih pada barang elektronik yang sedari tadi aku genggam. Jemariku sibuk menekan berbagai tombol di layar. Aku kembali membuka folder foto yang sudah ratusan kali aku lihat. Foto bersama keluarga dan teman-teman. Setiap kali aku mulai merasa penat seorang diri, foto-foto inilah yang menjadi pelarianku untuk membunuh waktu. Sebenarnya ini kulakukan hanya agar aku terlihat memiliki kegiatan.  
Setelah foto, kini pesan singkatlah yang menjadi incaranku. Aku sering membaca percakapan yang menarik berulang-ulang. Mungkin bukan percakapannya, melainkan seseorang yang menarik yang berkirim pesan denganku. Tentu saja orang itu adalah Cleva. Aku tidak ingin lagi menyangkal perasaanku. Saat ini aku rindu pada gadis itu.

Aku coba menghubunginya. Tidak satu pun nada sambung yang terdengar. Sudah 5 kali kucoba dengan hasil yang sama. Panggilanku terputus begitu saja. Mungkin handphonenya mati.
Kembali aku amati sekelilingku. Tidak ada yang ingin aku lakukan lagi. Aku memutuskan untuk kembali ke rumah.

Lonely Winter: Tentang Dia

Minggu demi minggu berlalu. Kini aku sudah duduk di bangku senior SMA. Berarti aku sudah harus mulai  mempersiapkan diri untuk masa depan. Mengurangi waktu bermain dan mulai mengikuti kursus. Inilah yang harus dilakukan seorang murid kelas 3 SMA. Setidaknya itu yang dikatakan guru dan orang tuaku.

Beberapa barang masa kecilku juga mulai tergantikan buku kumpulan rumus yang memenuhi lemari kamarku. Meski tertata rapi, bagiku tetap menyesakkan. Entah kapan aku akan mulai membacanya.




Waktu terasa lambat.  Gadis ceria yang biasa menghubungiku di dunia maya kini perlahan menghilang. Kami masih berkomunikasi hanya saja tidak sesering dulu. Wajar, aku dan Cleva sama-sama sudah ada di tahun terakhir SMA. Aku yakin dia sibuk. Mungkin memang begitu. Mungkin juga karena pertemuan terakhir kami. Aku rasa dia benar-benar menghargai keputusanku untuk menjauh darinya. Tentu saja alasannya pacarku. Ya, pacar khayalanku yang bodoh.

Sejenak aku berpikir. Tujuanku untuk menjauh darinya sudah tercapai. Dia tidak lagi menggangguku dengan cerita kesehariannya yang mengharuskanku berpura-pura bosan. Aku tidak perlu menyimak ocehannya tentang ilmu pengetahuan yang ia baca. Dan aku tidak perlu lagi menemani perempuan itu pergi. Ya, tidak perlu lagi. Dengan begini kami akan semakin jauh. Itu yang aku pikirkan. Tapi apa benar ini yang aku inginkan? Menjauh dari Cleva dengan alasan yang aku sendiri tidak mengerti. Hanya karena sebuah janji.

Komputer di sudut kamar yang menjadi media penghubung aku dan Cleva pun sudah jarang aku gunakan. Akun jejaring sosial Cleva yang dulu selalu aku tunggu berubah menjadi deretan huruf yang tak lagi aku hubungi. Aku tidak lagi melihatnya tertawa atau hanya sekedar tersenyum tipis melalui webcam. Tidak lagi membaca pesan-pesannya yang sering kali membuatku salah tingkah.


Sesuatu yang hilang mengundang sepi yang mulai merajai ruang hatiku yang sempit.  Aku sendirian. 
Tidak ada tempat untuk bercerita. Kepada teman-temanku di sekolah? Mereka tidak akan peduli. Keluargaku pun hanya akan menyuruhku belajar. Pacar khayalan? Apa yang bisa dia lakukan? Cuma imajinasi rendahan yang justru membuatku kehilangan Cleva.



Cleva pernah bilang kalau dia suka sendirian. Menikmati waktu seorang diri. Pergi tanpa tujuan, mengamati banyak hal tak penting atau semacamnya. Apa enaknya begitu? Kalau pun itu hobinya, tetap saja tidak akan menyenangkan bila dilakukan sendiri. Tidak bisa membagi apa yang kita pikirkan dengan orang lain atau bahkan hanya sekedar memiliki teman bicara. Rasanya pasti sepi. Apa Cleva benar-benar menikmati hal semacam ini atau sebenarnya dia  kesepian? 
Kenapa dia kesepian? Bagaimana pun dia pasti memiliki teman. Tapi kalau aku pikir lagi Cleva memang agak berbeda dari kebanyakan orang. Dia terlalu aneh untuk ukuran orang yang baru aku kenal. 
Menuduhku pencuri, memaksaku ikut dengannya, hinga membuat janji itu.


Aku coba menerawang jauh. Tidak ada yang salah dengan kelakuan Cleva. Semua tingkah dan kebiasaan bicara terus terangnya  adalah karena dia memang begitu. Itu yang membuat dia mudah akrab denganku. Bukan hanya itu, dengan sikapnya dia bahkan bisa menumbuhkan rasa yang sering aku salah artikan.
Setengah tahun lebih aku mengenalnya. Waktu yang singkat untuk menyimpulkan sifat seseorang. Tapi bagiku cukup untuk tau tentang Cleva. Dia tidak berubah. Dia masih memberi kabar kepadaku. Walau aku hampir tidak pernah membalasnya.

Puisi yang dia kirimkan di malam aku mengatakan sudah punya pasangan pun masih aku simpan. Tersimpan dalam folder khusus di komputerku bersama foto kami di museum. Hanya sedikit tapi cukup untuk kukenang. Di waktu senggang ku baca kembali bait-bait puisi Cleva.  Mencari tau makna di setiap rangkaian kata. Ada cinta juga air mata. 2 hal yang selalu terpikirkan saat ku ingat malam dimana aku memulai kisah cinta palsu. Jika aku adalah Cleva malam itu pasti aku cemburu

Selasa, 30 Juli 2013

Lonely Winter: Stupid Drama

Juli.
Aku mengangkat handphoneku yang berdering sejak tadi. Rupanya Cleva menelpon.

"Halo?" 
"Halo, Rig. Lo lagi di mana?" Melalui telepon aku bisa mendengar suara bising di sekitar Cleva.
"Gue di rumah, Clev. Kenapa?"
"Sibuk nggak, Rig?"
"Kenapa dulu?"
"Main yuk?"
"Main? Emang lo lagi dimana?" 
"Di stasiun deket rumah lo. Hahaha,"
"Hah? Stasiun Bromo? Ngapain? Lo sendirian lagi?"
"Iya, gue sendirian. Lo kesini dong," ucap Cleva

Sejenak aku ragu. Apa aku harus menemuinya? Tidak. Malas rasanya untuk pergi ke stasiun. Aku sedang tidak ingin berpanas-panasan di jalan. Belum lagi lalu lintas yang tersendat di pasar. Aku rasa ini cukup sebagai alasan untuk tidak menemui Cleva.

Senin, 29 Juli 2013

Secangkir ilmu

BAGI-BAGI ILMU
Rasulullah S.A.W bersabda, "Sebarkan Walaupun Daripada Sepotong Ayatku!"
5 perkara orang Islam patut tahu berkenaan dengan kesehatan. Al-Quran ada mengajar kita menjaga kesehatan dengan membuat amalan seperti berikut :
1. Mandi pagi sebelum subuh atau sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari naik. Air sejuk yang meresap ke dalam badan bisa mengurangkan lemak yg terkumpul. Kita bisa lihat orang yg mengamal mandi pagi kebanyakan badan nya tidak gemuk.
2. Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya, Insya Allah jauh dari penyakit (susah kena penyakit).
3. Waktu sholat Subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit selepas membaca doa). Ia bisa mengelak dari sakit pening atau migrain. Ini terbukti oleh para saintis yg membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.


4. Dalam kitab juga ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. 
Dikhawatirkan akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh saintis yang menemukan dimana dalam badan ayam mengandungi ion + ve, manakala dalam ikan mengandung ion-ve, jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tindak balas biokimia yang terhasil yg bisa merusak USUS kita. Orang yahudi suka memakan ikan tanpa bercampur dengan makanan bercampur ayam.

5. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan kanan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Begitu juga ahli sains telah menemukan bahwa ENZYME banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali lipat terdapat dalam air liur. (Enzyme sejenis alat percerna makanan, tanpanya makanan tidak terurai).
Sabda Nabi, Ilmu itu milik Allah. barangsiapa menyebarkan ilmu demi kebaikkan Insya Allah, Allah akan menggandakan 10 kali lipat kepadanya.

Cara senang utk dapatkan pahala walaupun sesudah mati: 
Pasang kipas di surau/masjid walaupun 1, setiap kali orang pakai, anda dapat pahala walau sesudah mati.

Derma kursi roda di RS, setiap kali pasien gunakan, anda akan dapat pahala.
Beri baju kepada orang , setiap kali orang pakai , anda dapat pahala.
Beri makanan kepada orang lain, anda dapat pahala selagi makanan itu menjadi darah dagingnya.
Menyampaikan ilmu yang bermanfaat. selagi mereka mengamalkan pahala anda tetap ada.
Berbagi pesan ini kepada orang banyak . Walaupun 1 tolong bagikan kepada orang, anda akan dapat pahala sebab anda telah berdakwah untuk sampaikan ilmu. InsyaAllah yg penting keikhlasan karena Allah semata.

7 kalimat yg harus di biasakan: 1.Bismillahirrahmannirrahim
Setiap hendak melakukan sesuatu.


2.Alhamdulilah
Setiap habis melakukan sesuatu.


3.Astagafirullah
Jika melakukan sesuatu yg buruk.


4.InsyaAllah
Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yang akan datang.


5.Laa hawla walaaquwwata illaah billaah
Bila tidak dapat melakukan sesuatu yang agak berat/melihat hal yang buruk.


6.Innalillahi wainna ilaihi rojiun
Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.


7.Lailaha illallah
Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya.


Ada 2 pilihan untuk anda : 
1. Biarkan saja tulisan ini tanpa bermanfaat utk org lain. 
2. Anda sebarkan kepada semua kenalan anda.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1 ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala..
Amiiin yaa Robbal alamin... Semoga bermanfaat

Lonely Winter: Tears

Beberapa minggu berlalu. Aku mulai sibuk dengan urusanku di sekolah. Ulangan harian, tugas, dan persiapan ujian menjagaku tetap sibuk di rumah. Dan Cleva? Aku masih berkomunikasi dengannya. Tentu saja melalui dunia maya.
Sejak pertemuan terakhir kami, aku memutuskan untuk tidak terlalu dekat dengan Cleva. Aku coba menolak kehadirannya dalam keseharianku. Karena... entahlah. Aku tidak tau kenapa. Aku rasa aku hanya harus menjauh darinya.
Namun seiring berjalannya waktu aku justru semakin sering berkomunikasi dengan Cleva.
Awalnya aku berusaha tak acuh setiap kami chatting di situs jejaring sosial, tapi Cleva seolah tetap memaksaku meladeninya. Membuatku ingin menjawab pertanyaan-pertanyaannya.  Sesekali aku menganggap dia pengganggu. Dia menghilangkan semangatku untuk belajar. Menggantinya dengan keinginan untuk selalu bicara dengannya. Dia pikir dia siapa? bagiku dia hanya pengganggu.

Lonely Winter: Priceless Dream

Cukup lelah aku dan Cleva berkeliling museum. Kami sudah menjelajah semua ruangan. Termasuk replika gua berisi manusia purba. Cleva sepertinya sangat senang di sana. Dia cukup antusias menpelajari sejarah manusia kuno itu. Berbeda denganku yang hanya melihat-lihat sepintas koleksi museum Rajawali.
Sekitar jam 2 siang Cleva dan aku memutuskan untuk makan siang di salah satu restauran cepat saji di dekat museum. Restauran ini cukup ramai. Rata-rata pengunjungnya adalah remaja seperti kami. Jika aku perhatikan sebagian besar pengunjung restauran ini berpasangan. Termasuk aku dan Cleva. Tunggu, aku dan Cleva bukan pasangan. Kami hanya teman. Ya, teman.

Setelah makan siang, kami tidak langsung beranjak pergi. Kami masih duduk di sini. Tidak banyak yang kami bicarakan.

Lonely Winter: Cresentia Cleva


Pukul 7.29 
Aku sudah berada di stasiun tempat kami akan bertemu. Aku tiba terlalu cepat. Entah apa yang membuatku mau datang lebih awal dari waktu yang ditentukan.


Aku menghabiskan waktu dengan memperhatikan aktivitas di stasiun ini.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini stasiun Kota terlihat lebih sepi. Antrean di loket karcis pun hanya 1 sampai 3 orang. Mungkin memang karena hari libur sehingga pengguna jasa angkutan kereta berkurang.


Pukul 7.56
kereta dari arah stasiun Ganesha tiba. Aku rasa inilah kereta yang mengangkut seseorang yang kutunggu. Seseorang yang pernah kutemui dalam mimpi.

Benar saja, tak berapa lama kemudian seorang perempuan mendatangiku.

Lonely Winter: Plan 2


2 bulan berlalu sejak aku mengenal Cleva. Kami tak pernah bertemu lagi. Tidak secara langsung. Kami hanya bertegur sapa di dunia maya. Lewat sms atau situs jejaring sosial. 
Sesekali juga melalui telepon.

Aneh. Perempuan itu selalu punya suatu hal untuk diperbincangkan. Hal-hal sepele yang banyak orang tidak peduli. Termasuk aku. Kadang aku tidak tertarik dan hanya setengah hati menanggapinya. Tapi dia tetap saja berbicara. Tetap ceria seperti biasa.

Februari.
Aku menyalakan komputerku yang mulai berdebu. Layar hitam itu perlahan berganti gambar-gambar animasi membosankan yang hampir setiap hari aku lihat. Tanpa basa-basi aku segera masuk ke situs jejaring sosial.

Seperti biasa, kulihat akun Cleva aktif. Sepertinya dia menungguku. Terbukti! Beberapa detik kemudian dia memulai chatting denganku. 

Selasa, 09 Juli 2013

Lonely Winter: I Won't Love You

Cleva menunggu balasan dariku. Aku tau dia pasti sedang berusaha menebak apa yang aku pikirkan. Aku tidak bisa menyembunyikan keterkejutan yang tergambar jelas di wajahku. Sedangkan perempuan itu masih dengan santainya tersenyum seperti biasa. Seolah ini adalah hal biasa.
"Rig, jangan bengong!" Dia kembali mengirim pesan singkat.
Aku tidak langsung membalasnya. Aku sibuk memikirkan lawan chatting-ku. Kenapa dia bisa membuat perjanjian seperti itu?  Orang ini sangat aneh. Aku tidak mengerti dirinya.

"Oke, Clev. Gue janji gak bakal jatuh cinta sama elo. Tapi lo juga janji gak boleh jatuh cinta sama gue,"
"Oke, Rigel. Hahaha," Cleva kembali tertawa ceria.

Lonely Winter: Tantangan

Aku menyalakan komputer di kamarku. Malam ini aku berencana untuk chatting dengan Cleva. Beberapa hari lalu aku sudah mendapat akun jejaring sosialnya.
Pertemuanku dengan Cleva dalam mimpi waktu itu belum aku ungkapkan. Aku rasa waktunya tidak tepat. Aku berencana untuk mengatakannya malam ini. Di malam pergantian tahun baru.

Jam 8 malam. Aku sudah login di suatu halaman website jejaring sosial. Jejaring sosial yang dilengkapi fitur chatting dengan menggunakan webcam. 
Aku lihat akun milik Cleva juga sudah online.


"Hai Clev," aku menyapanya lebih dulu. Dari halaman website ini aku bisa melihat wajahnya.

Lonely Winter: Sesuatu Tentang Mimpi

Kami kembali ke stasiun Kota tempat kami bertemu. Keadaannya saat ini tidak jauh berbeda dari tadi pagi. Masih ramai seperti biasa.
Setelah membeli karcis, seperti penumpang lainnya, kami menunggu kereta di peron stasiun.
Tampang lusuh dan rasa lelah melekat erat di diriku. Berbeda dengan Cleva, dia masih terlihat ceria. Walau aku tau dia pasti juga lelah.

"Eh Rig, minta nomor hp elo dong,"
"buat apa?"
"ya buat dihubungin,"
"Ngapain ngehubungin gue?"
"biar bisa jalan-jalan lagi," Cleva tersenyum ramah.
"Ogah. Gak mau,"
"ayo doong, Rig, gue gak akan ganggu elo pas elo sibuk, kok," ucapnya setengah memelas.
"Dari mana lo tau gue sibuk atau nggak?"
"feeling. Biasanya feeling gue tepat loh,"

aku mengalah padanya. Aku berikan nomor hpku dan berharap itu hanya akan menjadi deretan angka yang tak pernah ia hubungi atau hafal.

Lonely Winter: Perjalanan Sia-sia

Suasana mendadak lebih sejuk. Pasti karena pendingin yang ada di mall ini. Mall Arthapura sangat terkenal di kota. Dengan fasilitas mewah dan barang-barang yang berkualitas, menjadikan mall ini salah satu mall terbaik di kota. Terbaik? Tidak juga. Harga barang-barang di mall ini tergolong mahal karena kualitasnya. Hanya saja saat ini sedang diadakan potongan harga akhir tahun. Meski begitu, tetap saja mahal.
Cleva masih berjalan di sampingku. Kami tidak sering membuat kontak mata, tapi aku bisa lihat dia menatap sekeliling mall ini dengan matanya yang berbinar. Benar-benar seperti anak kecil baru mendapat mainan terbaru.

Lonely Winter: Sesuatu Dari Alam Bawah Sadar

Jantungku berdetak makin cepat. Gadis itu menatapku. Tidak, mungkin dia menatap dompet yang kupegang. Akulah yang menatap wajahnya. Wajah gadis itu benar-benar familiar. Putih, dengan sedikit rona merah alami di pipinya, dan rambut yang menutupi mata. Aku yakin pernah bertemu dia. Hanya saja aku tidak ingat kapan dan di mana.
Dalam lamunanku, aku berusaha mengingat kembali sosok berbaju putih itu. siapa dia?

belum sempat pertanyaan itu terjawab, kudengar seseorang berteriak, 
"lo copet ya?" Rupanya gadis itu. 
"Hah?!" Pertanyaan itu mengejutkanku. Aku mencari seseorang yang dimaksud.
"hei! Gue ngomong sama elo! Copet bukan?" Dia mengulangi pertanyaannya. Rupanya dia bicara padaku. 
"Copet? Bukan! Gue bukan copet!" Gila! Bagaimana bisa aku dibilang copet? 
"Bohong ah! dompet itu buktinya," dia menunjuk kotak di tanganku.
"Ini?"
"cepet balikin! Atau mau gue panggil satpam nih?" Gadis itu mengancam. 
"Eh jangan, jangan. Ini punya lo, kan? Nih!" Kukembalikan dompet itu padanya. 

Aku tidak habis pikir perempuan yang menurutku pendiam itu ternyata agak tomboy. Sikapnya sangat kontras dengan penampilannya.

Lonely Winter: I Have Seen You Before

Kasihan. Ya, aku rasa orang-orang kasihan padanya. Meski begitu, tidak ada yang bertindak untuk menolong.
Aku memperhatikan orang-orang di sebelahku. Mereka tertidur. Atau mungkin pura-pura tidur? Ah terserah! Aku yang akan menolong.
Sesaat sebelum aku bangkit untuk memberikan kursiku, seseorang di sebrang sudah mempersilakan nenek itu untuk duduk menggantikannya. Aku perhatikan orang itu. Samar-samar aku dapat melihat wajahnya diantara orang-orang yang berdiri di depanku. Seorang perempuan. Dia mengenakan jaket putih dan celana panjang hitam serta tas punggung kecil.

Seketika jantungku berdebar. Aku tidak mengenalnya. Tapi... aku merasa ada sesuatu dengan perempuan ini. Sesuatu yang familiar. Aku yakin... aku pernah bertemu dengannya!
Tapi di mana?

Lonely Winter: Hari Keberangkatan


Sabtu.
Hari ini aku akan menjelajah Ibu kota. Aku sudah menetapkan destinasiku. Yaitu, Museum Rajawali.

Semalam, aku sudah menyiapkan perlengkapan untuk perjalananku. Termasuk rute yang akan kutempuh. Sebenarnya tak ada yang spesial. Hanya berkeliling seorang diri.

Aku berangkat pukul 6.55.
Agar tidak ketinggalan kereta, aku sudah harus berada di stasiun sekitar jam setengah 8. 
Jarak rumahku dengan stasiun tidak terlalu jauh.
Untuk ke sana, aku harus naik angkutan umum 2 kali. Ditambah aku harus melalui gang kecil serta pasar yang cukup ramai. Ini sangat menyita waktu di perjalanan. 
Setelah melalui kerumunan di pasar, akhirnya aku tiba di stasiun Bromo.


Ternyata kondisi stasiun ini lebih ramai dari dugaanku. Kulihat orang-orang berlarian menuju loket. Mereka berebut giliran untuk membeli karcis. Saling serobot seenaknya. Tak peduli adanya papan bertuliskan himbauan untuk mengantre. Padahal antrean di loket itu tidak panjang. Hanya sekitar 5 orang. 
Apa aku harus menganggap hal ini wajar? Budaya tidak tertib ini seolah sudah mendarahdaging di diri mereka.

Lonely Winter: Plan


Libur akhir tahun sudah dimulai sejak dua hari yang lalu. Tak banyak yang aku lakukan. Keseharianku aku jalani dengan berleha-leha di rumah. Bersantai layaknya pemalas yang sangat malas. 
Seharusnya liburan ini aku isi bersama teman-teman. Tapi, mau bagaimana lagi? Mereka pergi bersama keluarga mereka. Sedangkan aku? Keluargaku terlalu sibuk. Tak ada waktu bagi mereka untuk berlibur. Aku rasa itulah tuntutan pekerjaan.

Sebenarnya aku ingin pergi. Berkunjung ke rumah sanak saudara pasti menyenangkan. Tapi, rumah mereka terlalu jauh dari tempatku di ibu kota. Aku tidak akan diizinkan pergi sendiri. Ini menyebalkan! Kalau begini liburanku akan sia-sia. Apa yang harus aku lakukan?

Lonely Winter: Pertemuan Mimpi


Dia berdiri di hadapanku. Di tengah kerumunan para penumpang kereta. Sedari tadi aku memperhatikannya. Meski dia membelakangiku, aku bisa menebak rupanya hanya dari caranya berpakaian atau pun dari model rambutnya terurai sebahu. Seorang perempuan yang cantik. Ya, itulah pikiranku. 
Ingin sekali aku membuktikan dugaanku. Tapi.. aku tidak berani. Aku terlalu takut. Takut mengganggu, takut tidak sopan, bahkan aku takut dianggap berniat jahat di tengah kerumunan ini.

Aku urungkan niatku dan mencoba mengalihkan pikiran. Tapi harus aku akui. Aku tertarik pada perempuan itu. Penasaran dengan wajahnya. Ah sudahlah! Apa yang aku pikirkan? Aku tidak boleh begini. Apa lagi terhadap orang yang aku tak kenal.

Senin, 08 Juli 2013

3 Years Journey

Assalamu'alaikum :)

Yoow, Blogs!
Lama sekali gue gak ke sini.
Maap yak, maklum tiket kereta menjelang lebaran udah abis -__-. Hubungannya? Simbiosis kurkumaplus -__-. Ah ngawur banget.
Apa kabar nih kalian? Baik kan? Semoga baik yaa..
Sebelumnya gue mau ngucapin selamat buat yg keterima SBMPTN dan yg lolos OSN :D
Selamat menempuh hidup baru :')

Gue nggak lolos SBMPTN loh. Well, wajar sih. Apa yg bisa diharapkan dari orang yg cuma belajar TPA? Cuma keberuntungan. Gue gak terlalu sedih buat SBM soalnya udah diterima di UPN Jogja. Lumayanlaah. Perlu gue ceritain perjuangan gue dapetin itu? Kapan-kapan aja ya. Lagi gak pengen.
Oke, kita mulai masuk topik.

Kali ini gue mau cerita masa-masa SMA. Agak telat sih memang, tapi kalian pasti tetep baca kan? Udah ngaku aja ;) *mata kedip* *kelilipan*
Ayo mulai!

Senin, 27 Mei 2013

Head up, Stay strong. Fake smile, Move on!!

Assalamu'alaikum, blogs..
Semoga kabar kalian... lebih baik dari gue..
Kali ini postingan gue akan sedikit galau dramatis gitu. Tahan ya...
Blogs, beberapa waktu lalu, tgl 27 mei 2013 pukul 16:00, adalah waktu pengumuman snmptn. Ini pengumuman yang luar biasa. Beberapa hari sebelumnya, gue excited banget. Berasa gunain Adrenalin rush setiap saat.
Untuk snmptn ini gue milih FTG unpad dengan cadangan Ilmu Kelautan. Gue tau FTG itu salah satu fakultas favorit di sana. Walaupun gue gak tau banyak tentang FTG, gue ambil itu.

Senin, 20 Mei 2013

Dream Troopers

Assalamu'alaikum.
Long time no see, blogs!
Udah lama belom sih semenjak postingan terakhir? Lama ya? Maap ya. Gue sibuk. Sibuk apa, dit? Sibuk pacaran -_-. Bohong, deng. Pokoknya sibuk deeeh.
Blogs, ada yg pengen gue bahas nih. Tapi sebelumnya gue harus nanya kabar kalian dulu. Huft-_-.
baiklah, apa kabar kalian semuaaaa?! Baik-baik aja, kaaaan?! Semoga baik-baik aja yaaak!
*Semoga yg baca kalimat di atas dengan intonasi datar segera mendapat jodoh* *semoga yg ngetik juga dapet-_-*
oke, cukup basa-basinya. Kita mulai ya.. Ready? Mari simak.

jadi, Blogs, beberapa waktu lalu gue sedang gencar-gencarnya menghabiskan liburan dengan jalan-jalan. Jalannya kemana aja. Bisa ke rumah sodara atau tempat wisata. Naik kereta gitu, blogs. Sekalian nyari pengalaman dan... ya you know lah -_-. Si resolusi ke 5. Ahahaha. Gue belom nyerah untuk menemukan orang ini.
Selain itu, gue juga menjalankan misi. Misi? Bukan misi sih. Ini berhubungan dengan cerpen gue berikutnya. Penasaran kaan?;) Sabar ya, masih lama kok-_-.
Dalam perjalanan gue, biasanya sih gue sendirian. Berharap ketemu sama seseorang yg nyasar itu. Dan lo harus tau, blogs, sebelum memulai perjalanan, gue suka ngesearch "cewek hobi nyasar sendirian" di google atau twitter. Asli!!! Ini freak banget! Gue harus akui itu-__-. Hasilnya, kalau di twitter sih rata-rata tweetnya "takut nyasar sendirian" -__-. Kalau di google, biasanya ada link ke blog orang dan di situ ada beberapa pengalaman yg lumayan keren menurut gue. Orang-orang ini rada aneh gitu sih tapi tetep menarik untuk disimak pengalamannya.
Selain nyari orang nyasar itu.. sebenernya gue pengen nyari orang-orang dari mimpi gue. Kalian pernah gak mimpi ketemu orang yg sebenernya gak pernah kalian temuin di dunia nyata? Gue ketemu... emm.. 11 orang kayaknya deh._. Banyak gak sih? Lumayan ya? Rata-rata mereka itu perempuan.
Mereka adalah...
1. Helena.
Perempuan berambut hijau. Alis, dan matanya juga hijau. Tapi kulitnya gak hijau juga ya-_-. rambutnya pendek sebahu. Mukanya mirip Hayley William.   Ketemu pas mimpi ngelawan ular raksasa. Gue inget waktu itu gue ngebunuh ularnya pake magic dari game Ragnarok. Itu keren. Gue ketemu Helena pas guru gue mati gara-gara jadi umpan buat ular itu:| Helena punya skill menghidupkan kembali dengan baca... surat Al-Fatihah :|
2. Rika.
Ketemu di hutan. Pas gue mimpi bikin api unggun berdua doang. Romantis ya? Tapi masa dia ngedorong gue ke api itu -_-. 
3. Ivy.
Gue agak lupa. Ketemu di rumah siapaa gitu. Ivy agak gemuk. Rambutnya panjang rada keriting. Gue inget sempet minta no.hpnya dan setelah itu... gue bangun tanpa ingat satu angka pun. Damn!
4. Nicken.
Cari aja di post gue yg 20 minutes dream.
5. Anggraita.
Seorang perempuan dengan rambut pendek di kuncir. Gue mimpi ngajarin dia TIK. Padahal gue gak bisa pelajaran itu-_-. Oiya, gue sempet dapet twitternya loh. Tapi... lagi-lagi lupa -___-.
6. Cathylastia Rahmadani.
Horeee gue hafal nama panjangnya! Ahahaha. Sayangnya gue lupa sisa mimpinya-_-.
7.Ian purti.
Ini satu-satunya cowok-_-. Dia jadi partner buat ngerjain temen gue yg ultah gitu. Jail tapi asik. Lumayan buat nambah koleksi.
8. Sasha.
Mimpi di peron stasiun atau terminal bus. Dia perempuan berambut panjang, kacamata, terus pake jaket putih. Dia nanyain alamat gitu. terus masa gue dapet pin BBnya. Cie banget. Tapi gue lupaaaaaa!!!!! Sial.
9. Urf.
Oh my..! Gue gak nyangka yg ini.
Urf itu kan... ah sudahlah. Satu-satunya yg ngebuat gue nangis di mimpi dengan adegan nganterin dia pulang ke rumah. Kenapa harus Urf sih? -_-. Mana bikin sedih pula. Tapi tetep, gue seneng sekaligus... syok:|
10. Aditia.
Seorang perempuan berambut panjang yg agak aneh. Namanya Adit juga. Nama panjangnya Aditia siapaa gitu. Gue dapet FBnya. Di mimpi, adegannya gue ngutak-ngatik sesuatu terus dia ngeliatin gitu. Gue bales ngeliatin dia, dia ngetawain gue. Akhirnya dia ngajakin kenalan.
11. Cleva.
Ini.. mimpi yg bikin syok dan bahagia. Cieeee hahaha. Di mimpi itu gue lagi jalan di dalam gedung sama keluarga. Lalu ada lift 2 pintu. Depan belakang gitu. Keluarga gue masuk. Gue juga. Lalu keluarga gue keluar lewat pintu belakang sebelum liftnya naik. Sedangkan gue terlambat keluar karena banyak orang di dalam lift.
Akhirnya gue ke lantai atas dan nyasar di suatu seminar gak jelas.  Di sana gue memperhatikan seorang peserta yg lagi sendirian. Tentu saja perempuan -_-. Begitu seminar selesai, gue dapet nilai 85 karena menyimak dgn baik. Padahal mah... -_-.
Semua peserta keluar termasuk gue. Lalu entah bagaimana, seseorang yg gue perhatikan tadi jalan di samping gue. Dia sendirian. Di mimpi gue ceritanya dia nyasar. Dia gak banyak omong. Cuma jalan beriringan sama gue. Pas ada temennya, dia ngejauh sebentar. Gue pikir mungkin dia gak mau diciein. Gapapalah. Terus dia jalan di sebelah gue lagi.  Gue gak nanya namanya, tapi gue sempet manggil dia "Cleva". kami jalan berdua tanpa tujuan. Kayak yg sering gue lakukan seorang diri. Dia sempet bilang "ini kayak tour pengangguran" -_-. Tapi di mimpi itu dia enjoy gitu. kayak udah sering jalan sendirian juga. Seolah gue dan dia itu sama. Terus kami jalan ke hutan gitu. Ada 3 anjing aneh. Rahangnya gede banget. Terus kami lari sama-sama. Abis itu loncat dan jalan berdua lagi sampai gue bangun.
Setelah gue bangun tidur, rasanya... ya kayak mimpi indah gitu deh.
Tapi yg lebih penting lagi, karena mimpi ini gue mengerti sesuatu. seseorang yg gue cari itu, blogs, ... ternyata diri gue sendiri. Seseorang yg waktu gue ngeliat dia, gue seolah ngeliat wujud lain dari diri gue. seseorang yg bukan hanya mengerti gue. Bukan orang yg sekedar ngerti gue itu orangnya sibuk, gue suka menyendiri, atau apalah. Tapi seseorang yg paham dengan apa yg gue lakukan. Orang yg paham kenapa gue sendirian, kenapa gue sering diem, sering jalan tanpa tujuan dan sejenisnya.
Mau gak ketemu orang yg mengerti kalian kayak begitu? Gue sih pengen banget.
Gue tau gak mungkin untuk nyari orang dgn kesamaan 100%. Gue juga gak suka ngerubah orang buat jadi seperti yg gue mau. Kalo bisa berubah sendiri ya bagus, kalo gak bisa ya udah. Terima aja apa adanya.
Jadi ya begitu. Gue masih akan mencari orang ini sama orang-orang di mimpi gue. Tapi yg cowok gak usah-_- *tendang Ian purti.
Ada beberapa yg udah ketemu. Tapi namanya beda dari yg di mimpi. Yah pokoknya tetep gue cari. Terutama Cleva. Kalo Urf mah gak usah-_-. Bikin gue nangis aja-___-.
udah ya, blogs. Kapan-kapan cerita lagi. Terus tunggu cerpen gue yg berikutnya ya.
Night, blogs~

Jumat, 19 April 2013

Home alone: wasn't alone at all!

Assalamu'alaikum.
Hei blogs.
Gue mau cerita. Tapi sebaiknya di baca pas sendirian karena ini  berlabel mystery. Akhirnya ada mystery lagi. yang takut silakan nyimak, yg gak takut silakan pura-pura takut. Yah intinya sih simak aja. Oke, check this out!

Selasa, 26 Maret 2013

The Way We Learn

Assalamu'alaikum blogs!!!
kami tak perlu menanyakan kabar kalian, karena kami hanya perlu berharap semoga kalian baik-baik saja ya.
Anyway, mumpung udah selesai UN, kali ini gue mau sharing lagi. Tentang apa? Tentang cara belajar. Oke, check this out!
Belajar.. apa sih yang ada di pikiran kalian begitu mendengar kata "belajar"? Males ya? Bosen? Capek? Gatel-gatel? Bentol-bentol? Sesak napas? Mata merah karena iritasi ringan? -__-. Oke ini gak penting.
Belajar.. kewajiban seorang pelajar yg mungkin cukup ngebosenin bagi pelakunya. kalian bosen gak? Mungkin bukan bosen, tapi males. Sebagian besar orang yang gak sadar pentingnya belajar pasti males. Gue juga kok. tapi bukan berarti gue gak ngerti pentingnya. Gue cuma males.
Lalu, apa sih pentingnya belajar itu?

Kamis, 21 Maret 2013

Journey: home!

Assalamu'alaikum.

Blogs!! Masa postingan sebelum ini gak cukup untuk menceritakan pengalaman camping gue deh -_-. padahal tanggung banget. Ya gapapa sih. Gue sambung di sini aja ya? Oke kita lanjut.

Jadi setelah bangun tidur dan jalan-jalan sebentar, gue, wawan, dan widya pergi ke curug buluh. Di situ ternyata ada sekelompok mahasiswa. Mereka ngecamp di dekat air terjun. Ya jadi mungkin yang gue denger suara "wohoho" tadi subuh itu adalah mereka. yasudah tidak masalah.

Journey: Camping ground!

Assalamu'alaikum

Kali ini gue gak perlu nanyain kabar kalian ya. Kan baru gue tinggal sebentar.
Udah baca post sebelum ini, kan?
Nah, gue mau lanjutin ceritanya. Simak yap!

setelah kami berlima melarikan diri dari sang pangeran, kami tiba di lapangan yang agak luas. Lapangan ini di kelilingi hutan pinus. Lokasinya deket destinasi pertama gue dulu yaitu di curug Buluh. Tempat camping ini adalah pos pertama pendakian ke puncak gunung salak. jadi kawasan gunung bunder itu termasuk ada di gunung salak. Apa bukan ya? untuk camping di sini harus bayar 10ribu/orang. Lumayan murah, kan? iyalah.
Waktu menunjukan pukul 16.24. Sekitar segitulah. Kami survey lokasi sebentar buat nyari sumber air. Dan ini dia sumber air kami
 



Journey: Adventure begins!

Assalamu'alaikum blooogs!
Sesuai postingan HL-key, gue ninggalin blogs cukup lama. Jadi, apa kabar kalian? Baik-baik aja? Mudah-mudahan ya.

Eh, sekarang sudah sekitar 1 bulan menjelang UN loh. Deg-degan? Nggak, biasa aja. Mumpung masih agak lama, gue mau cerita. Simak ya..

Hari senin kemarin gue pergi ke gunung Bunder lagi looh. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini yang ikut lebih banyak. Ditambah lagi kali ini gue nginep. Camping gitu.
Oke, semua dimulai dari perencanaan waktu lagi berenang. Sekitar 4 hari sebelum berangkat. Hari itu rencana camping ini disebar ke teman-teman. Eh nggak deng. Udah dikasih tau sekitar seminggu sebelumnya. Tapi gak pake camping. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini gak boleh ada yang nanya "siapa aja yang ikut?". Tau sendiri kan bakalan kayak gimana nantinya -_-.

Rabu, 13 Maret 2013

I Hate Loneliness, but It Loves Me

"Jika semua manusia itu bersaudara, harusnya dunia tidak sesepi ini, kan?"

"apakah dunia menjauh ataukah aku yang terlanjur terbiasa dengan kesendirian?"

"Saat aku mendapatkan semuanya, aku mulai kehilangan semuanya. Hingga yang tersisa hanyalah halaman kosong."

"Mengapa langit penuh berbintang di malam mengerikan seperti ini? Mereka membuatku muak!"

"Bukan karena mereka. Bukan salah mereka."

"Ia hanya imajinasi yang terbentuk dari rasa putus asa akibat kesepian."

"Mendadak semua terdiam. Aku berada di ladang kesunyian. Hanya detak jantung amarah yang kudengar."

"Detak jantung yang tercipta dari benciku pada mereka yang tidak mengenal kesepian."

"Tidak masalah. Sejak awal aku berlatih hanya untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu."

Kamis, 31 Januari 2013

Opened: HL-key!

selamat malam, dear blogs!

Assalamu'alaikum.

Seperti biasa. pertama, gue mau basa-basi dulu.
Apa kabar kalian semuaaaaa?! Baik, kan? Alhamdulillah kalau baik. Kalau ada yang kurang baik ya semoga cepet jadi baik.

Udah baca postingan terakhir gue?
Yang ada air terjunnya itu loh. Gimana menurut kalian? Pengen gak kesana? Pasti pengen deh. semoga kalian bisa cepat kesana ya. Jangan lupa kalo ketemu cewek berumur 17-18 tahun, call me -_-.

Anyway, blogs, gue mau ngebuka 1 kunci nih. Kunci apa, dit? tenang aja, ini bukan kunci inggris, kunci stang mobil atau kunci pintu. sebenarnya bukan kunci sih. Ini lebih kayak alasan gitu.

Oke daripada bingung, mending langsung simak aja ya.



sebelumnya, yang punya pacar angkat tangan kalian! Yang gak punya pacar, angkat dompet kalian -_-.
Oke itu gak penting.
kalian pernah pacaran tidak? Kalo belom pernah gapapa. kalo udah pernah, sekarang masih sama pacar atau udah putus? udah berapa lama pacaran? Atau udah berapa lama putus? Paling lama pacaran berapa lama? Mantan kalian ada berapa? Udah bisa move on belom? Belom ya? Kasian deh.

Yap, blogs, gue mau bahas tentang pacaran.
Kalian tau tidak sejarah pacaran itu dari mana? Gue pernah baca sekilas kalau pacaran itu tradisi budaya negara manaa gitu. Ini sejenis pertunangan. Pacar itu sendiri bukan pasangan. Pacar itu sejenis buah atau apalah gitu yang dijadiin tanda bahwa seseorang udah tunangan dan siap melangkah ke pernikahan. Mungkin kayak di India kali ya yang make merah-merah di jidat itu. Tapi kalo itu kan berarti udah nikah.
Nah, budaya itu nyebar dan berubah jadi suatu kegiatan yang disebut ''pacaran'' dan diminati kaum remaja.
Yah gue cuma baca sejarahnya sekilas. Jadi mungkin gue salah juga.

Sebagai kaum remaja, gue juga pernah pacaran. 2 kali. Waktu itu gue gak ngerti sama sekali tentang pacaran. Gue cuma tau gue jadian dan ada perasaan spesial ke seseorang. Tapi gue gak tau harus ngapain.

Menurut kalian orang yang pacaran itu harus gimana sih?

Harus selalu berduaan? Pegangan tangan gitu? Jalan bareng terus? Atau gimana?

gue nanya beberapa temen gue. Mereka bilang intinya itu sharing masalah atau keseharian gitu deh. Dengan bumbu kasih sayang dan perhatian. Tapi tetep, gue gak ngerti.

Sebagai seorang manusia yg mulai beranjak dewasa, pastinya kita mulai punya perasaan ke orang lain. Punya perhatian lebih ke seseorang. wajar, ini manusiawi. Nah, ini yang nantinya akan mendorong seseorang untuk pacaran. gue pun begitu. Tapi... Urf selalu ribut ''inget prinsip, dit!!'' -_-.

Jadi apa sih prinsip gue itu?

kriteria.
tentunya dalam memilih pasangan kalian juga punya kriteria kan? Apa kriteria kalian?

Kriteria pasangan yang dicari biasanya: perhatian, baik, tinggi, mancung, kaya, pintar, ganteng/cantik, manis, imut, keren, langsing/gendut, apa adanya, posesif/cuek, dll. Yah relatif terhadap setiap orang.

Yang ingin gue tekankan pada kriteria ini adalah Apa Adanya. Siapa sih yang nggak mau pasangan yang bisa menerima apa adanya? Menerima kekurangan dan kelebihan kita.

Tapi blogs, sampai saat ini hanya 1 manusia yang punya kriteria ini. Dia adalah Nabi Muhammad SAW. Karena Beliau mencintai umat manusia dengan ikhlas.

Beda dengan manusia seperti kita. kebanyakan bilang, ''gue mau nyari pacar yang baik, setia, dan bisa menerima gue apa adanya''. Kawan, jaman sekarang hampir gak ada orang yang mau menerima apa adanya.
Yang ada, ''gue mau menerima dia apa adanya ASALKAN dia baik, setia, cantik...'' ya begitu. yah ini cuma opini gue sih.

Kriteria gue sendiri yang paling penting cuma 1.
''Dia harus mencintai Tuhannya melebihi apa pun''.

Gini, blogs, zaman sekarang mendapatkan hati perempuan itu gampang. Populasi perempuan melebihi laki-laki. Sebagian perempuan bisa didapetin dengan ketampanan, kekayaan, kepintaran, kebaikan dan sebagainya dari laki-laki. kebanyakan laki-laki juga sama dalam memilih pasangan wanitanya.

Mereka saling berlomba menghias diri biar bisa menarik perhatian lawan jenis. hal semacam ini, blogs, terlalu biasa buat gue.
kalian bisa ketemu perempuan cantik di mana-mana. Gampang ditemuin. Begitu pun sebaliknya.

Zaman sekarang, perempuan yang cantik, baik, pintar, pengertian, dan setia itu banyak. Tapi cuma sedikit yang mencintai Tuhannya.

Karena itu gue memutuskan untuk tetap single. Kenapa? Karena seseorang yang gue inginkan tidak akan menginginkan gue sebelum waktunya.

Dia pasti akan menjaga dirinya dari laki-laki yang memang tidak berhak. Dia bisa menjaga lisan dan kelakuannya juga. Sungguh! Ini sangat langka. Dan orang yang seperti ini pasti menolak untuk pacaran. Karena itu, gue mencari orang seperti ini. Dan ini dijamin butuh waktu lama banget. Belum tentu juga bakal gue temuin di hidup gue. tapi ya gue tetep nyari deh. bukan untuk dipacarin. Tapi buat mendampingi hidup. Gue cuma butuh 1 untuk seumur hidup.

Kalau pun seandainya gue sempat pacaran nantinya, ada beberapa hal yang mau gue terapin untuk pasangan gue. yaitu prioritas. Gue (sebagai pacar) bukanlah prioritas utama. Yang paling penting itu agamanya. Lalu keluarganya. Terus dirinya sendiri, abis itu sahabatnya, dan baru gue.
Kenapa? Karena agama adalah keyakinan yang harus dijaga. keluarga yang menjaga dia dan dia harus tau berterimakasih kepada keluarganya. Dirinya sendiri, agar dia tidak membiarkan orang lain mengatur hidupnya. sahabatnya karena mereka lebih lama saling mengenal daripada gue. Nah yang terakhir baru gue sebagai pacar.
Itu kalau sempat pacaran. Kalau pun gue pacaran, gue juga gak tau harus ngapain. Apa gue harus protektif atau ngebebasin? Atau apa aja yg dilakuin oleh orang pacaran? Gue belum mengerti.

Terus ada juga siklus pacaran. Stranger--> temen --> pdkt --> pacaran --> putus --> mantan --> temen --> stranger.
Kurang lebih begitu. Kalian pasti tau siklus itu. Udah biasa. kalau beruntung sih bisa dari pacaran jadi lebih serius hingga pernikahan dan seterusnya. tapi kebanyakan sih orang-orang melewati siklus itu beberapa kali yang akhirnya menjauhkan 2 insan yang pernah memiliki rasa. Akhirnya apa? Saling benci. Saling berusaha melupakan. ini menyebalkan. begitu putus semuanya berubah. Alasannya putus itu apa sih? Banyak. Alasan konyol seperti terlalu baik, udah gak sayang, cemburu dan sebagainya.

Alasan ''udah gak sayang'' itu nyebelin. Ini artinya mereka cuma mengikuti perasaan sesaat. Sama aja kayak alasan masih bertahan atau balikan. Yaitu ''masih sayang''. Embel-embel kata ''masih'' di belakang ''sayang'' itu menghilangkan makna ''sayang'' itu. jadi kesannya ya mengikuti perasaan sementara doang. gue gak pengen jadi orang yang begini.

Berdasarkan siklus itu gue menyimpulkan bahwa, ''pacaran adalah awal dari kehancuran suatu hubungan''. Hubungan di sini maksudnya pertemanan ya. kesimpulan ini gak berlaku bagi mereka yang berhasil ke tingkat yang lebih serius.

Blogs, dengan ini kalian mengetahui seseorang yang gue cari untuk menjadi pasangan gue.
Tapi, kalian juga tau kan tentang perempuan seumuran gue yang nyasar itu? AAAAAAAAA! gue juga beneran nyari orang macam ini -___-. Ini juga sangat langka walaupun gak selangka kriteria gue tadi.
Kalau ketemu, nantinya dapet perlakuan spesial deeeh. Beneran. Gak boong -_-. Gue ajakin nyasar kemana-mana nantinya. Melihat keindahan alam, melihat hal-hal sederhana yang menakjubkan. Dan sebagainya. Dijamin keren banget!
Makanya sering-seringlah kalian menyasarkan diri (khusus perempuan) biar ketemu gue -_-.

Baiklah, blogs! Gue udah ngasih tau salah satu kunci gue dan beberapa pandangan gue tentang pacaran. Sebenernya ada lebih banyak lagi yang mau gue bahas tentang pacaran ini. Tapi karena nanti postnya malah kepanjangan kan jadi kurang asik. Mungkin lain kali gue bahas lebih mendalam.

untuk malam ini cukup sekian dulu, blogs. karena post berikutnya mungkin masih lama, sebaiknya jaga diri kalian baik-baik ya.

Selamat malam

Senin, 14 Januari 2013

Into The Waterfall!

Halo, Blogs!!
Seperti biasa. Sebelumnya gue ucapkan, Assalamu'alaikum.

Apa kabar, Blogs? Pasti baik-baik aja soalnya belum terlalu lama sejak gue tinggal dari postingan sebelumnya. Anyway, gue mau cerita tentang sesuatu yang AWESOME banget! tentang traveling gitu. Simak ya.
hari sabtu, 12 januari 2013 , gue menyelesaikan resolusi 2012 gue. Yap, air terjun. Ingetkan di postingan 18th birthday ada rencana ke gunung Bunder tgl 30 Des? Nah, rencana itu gak jadi. Temen-temen gue pada gak bisa. Kasian deh.
Semenjak itu teman-teman gue membuat rencana baru untuk berkunjung ke gunung Bunder. Udah ada sekitar 2-3 rencana yang gagal. Alasannya,

1. gak dibolehin orang tua.
Wajar aja sih. Soalnya itu jauh dan saat ini musim hujan.

2. Biaya.
Menurut gue biaya ke sana murah kalau naik motor. Cuma modal bensin sama bayar tiket masuk. Paling 50rb cukuplah.

3. Orang-orang yang ikut.
Ini alasan paling menyebalkan buat gue. Kalau ada 5 orang dari 10 orang yg gak bisa ikut, rencana bisa gagal karena yang lain pada jadi gak mau ikut. alasannya, sepi orangnya cuma sedikit. Saat rencana pergi ini disebarkan, mereka sibuk bertanya ''siapa aja yg ikut?'' ini menyebalkan. Kalau gue bilang cuma 5 orang, mereka pasti gak mau. Kesannya agak ketergantungan gitu buat gue.
yang terakhir membuat rencana ke gunung Bunder adalah gue sama KM. KM koordinator kelas gitu jadi mungkin banyak yg mau ikut. Rencananya tgl 12 januari 2013 kami (kelas gue) mau pergi ke sana. Tapi, alasan yg ke 3 tadi menggagalkan rencana kami -_-. Cuma karena yang ikut sedikit? plis deh.

H-1, jum'at 11 Januari.
Gue konfirmasi lagi tentang rencana itu. Dan ya, rencana dibatalkan. Tapi, ada Radit, seorang teman yang ngesms gue. Dia bilang jadiin aja rencananya. menurut dia gak masalah berapa pun orangnya. Dan karena gue emang pengen ke sana, akhirnya gue iyakan aja ajakannya. Jadi gue pergi ke sana sama dia doang.
Dia nyuruh bawa sepatu/sendal gunung, raincoat, baju+celana ganti, jaket, pisau lipat, sama snack.
Gue bawa baju+celana, sepatu safety, jaket, pisau lipat, snack, peta, syal, soffel, obeng, kacamata hitam. Entah itu buat apa, tapi ya itu yg gue bawa. Setelah siap, gue tidur.

Jumat, 04 Januari 2013

Target Lock-on!

selamat malam.

Assalamu'alaikum, Blogs.

''kamu lagi ngapain? Udah makan belum? Makan gih. Atau mau aku suapin? Hahaha.
Eh tapi udah malam juga sih, nanti kamu jadi gendut.
mending kamu tidur. Kamu tidurnya jam berapa? Tidurnya jangan terlalu malam ya, nanti jadi gampang sakit. Kan kalo kamu sakit, aku yang repot gara-gara khawatirin kamu terus. Yaudah kamu tidur aja. Jangan lupa baca do'a biar mimpiin aku. Hehehe. Selamat malam :)''


Ini gue ngapain sih...
-____________-

Oke itu gak ada hubungannya sama yang mau gue share. Beneran deh. Seriusan, gak bohong. Sumpah, beneran. Ah sudahlah!

Gini, Blogs, gue mau ngeflashback beberapa kenangan di tahun 2012 kemarin. Agak telat sih tapi gapapa ya? pasti iyalah.

2012... Apa yang kalian pikirkan jika melihat atau mendengar4 digit angka itu? Suku maya? Kiamat? Kenaikan kelas 12? Makin tua? Belom punya pacar?
Plis deh, hari gini belom punya pacar?! AHAHAHAHAHAHAHA!!! Gue juga kok -___-. Eits! Bukan karena gak laku. Sumpah beneran bukan! Serius bukan! Pokoknya bukan!! -_-. Semua itu semata-mata karena..... Ekhem.. kriteria yang gue cari sangat langka.

Baiklah kita mulai saja.

2012.
Tahun yang membuat sebagian orang takut karena ramalan suku maya. Kalian takut? Gue biasa aja. Tahun 2012 menjadi tahun yang luar biasa buat gue. Kenapa? Yuk, kita simak.

tahun 2012 ini pertama kalinya gue punya resolusi. simple aja, gue mau liat air terjun. Tapi gak kesampaian. Udah, resolusi gue itu doang. Sedih gak resolusinya gak tercapai? Hohoho tidak doong. Banyak ''unplanned plan'' yang terjadi di tahun 2012.

Tahun 2012 adalah tahun di mana pertama kalinya gue jalan-jalan sendirian sambil bawa peta ke tempat yang cukup jauh. Ya, ke Teluk Naga. Itu juga cuma foto-foto sekitar 10 menit lalu pulang. dan dilanjutkan pertama kalinya nyebrang ke pulau pari bersama teman-teman.

Kisahnya sudah gue abadikan di Ex-Pari-On. Maaf ya gue gak ngasih link langsung ke postingan itu karena browsernya jelek.

Di tahun ini juga pertama kalinya gue ikut olimpiade tingkat kabupaten/kota, lalu lolos ke tingkat provinsi, dan alhamdulillah mencapai tingkat nasional. gue gak ngerasa hebat karena bisa ngerjain soal-soal dahsyat olimpiade. Tapi gue ngerasa keren karena bisa ketemu dan mengenal orang-orang dari berbagai macam provinsi di Indonesia. Pertama kalinya gue dihadapkan pada Bhineka Tunggal Ika. Dalam sekala kecil sih tapi ini beneran keren. Gue seneng ngomong sama teman-teman di sana karena logatnya lucu dan unik. Dan mereka sangat sopan. Pokoknya seneng deh.
Walau pun gue gak menang OSN dan cuma dapet peringkat 60 dari 84 peserta. Setidaknya gue bukan peringkat 31.

''Loh? Bukannya peringkat 31 lebih baik dari 60?'' ya, secara nilai dan kemampuan. Tapi, peringkat 30 itu dapet medali terakhir. nah, kebayang gak nyeseknya jadi peringkat 31? Kasian ya? Biasa aja sih.

Gara-gara OSN juga pertama kalinya dapet uang jajan 1 juta dalam waktu seminggu. Alhamdulillah banget.

terus tahun 2012 itu pertama kalinya gue masuk koran dengan judul artikelnya ada kalimat, ''Sempat Terpuruk'' -___- lo pikir gue apaan? -_-.

Gak lupa juga, di tahun kemarin gue berhasil ngebuat beberapa cerpen. Emmm gak bisa disebut cerpen sih tapi ya gapapa deh.

ada lagi, pertama kalinya gue astral projection!!! Yap! Across dimension. Entah kenapa itu postingan ada di peringkat satu Most-clicked terus. Across dimension ini seru banget. Gue pengen lagi tapi males. Takut? Hahahaha! iya sih dikit -_-.

Banyak kenangan lain yang super duper amazing di tahun 2012. Mungkin gue udah lupa. Tapi beberapa sel dalam tubuh gue mungkin inget. Gue males nanyain mereka. Gak usah ya.

Jadi tahun 2012 ini tahun yang sangat berkesan buat gue. pengalaman yang gue dapatkan di tahun itu sangat berharga dan siap dirangkum untuk anak-cucu gue nanti. Anak cucu? Anaknya cucu gue? Saat itu gue udah setua apa.....? Ah tampang gue tetep 17 tahun kok.

Nah, bagaimana denga kalian? Tahun 2012 kalian gimana? Keren gak? Pastinya doong tapi tetep gak sekeren gue.

Oke, karena sekarang udah pergantian tahun, which is, sekarang sudah 2013, gue mau menyatakan tujuan gue. Sejenis resolusi gitu.

Setelah menjalani 1 semester di kelas 12 dan melihat hasilnya, di tahun 2013 ini persaingan akan semakin ketat. pasalnya kami (pelajar kelas 12) akan meningkatkan nilai untuk mengejar kuliah. Pasti banyak yang les dan sejenisnya buat mencapai tujuan itu. Gue? Pengen sih. Tapi maunya yg gak rame. Max 5 orang waktu belajar 2 jam. 3x seminggu. Sore dari jam 4 sampai maghrib. Kalau ada, kasih tau ya.

Karena yang lain bakalan berusaha keras, tentunya gue gak akan menahan diri di semester akhir nanti. Gue pengen sedikit lebih tegas. Pengen sedikit lebih serius. Soalnya kayaknya selama ini gue bercanda terus dan males-malesan.

Nah selain kuliah, gue udah bikin daftar gak resmi untuk resolusi tahun 2013. Here it is:

1. Peringkat 1 di tahun terakhir SMA

Yak, peringkat gue selama SMA dari semester 1 adalah: 5, 5, 4, 4, 3, ?. Nah, 3 adalah batas minimal. Gue tetep ngincar tahta pertama.


2. Diterima di UGM. Aaamiiiiin.


Gak harus UGM juga sih. di Unpad juga gapapa. Gue mau tehnik geologi dengan cadangannya tehnik nuklir kalo ada. kalau pun gak ada, gue pengen ilmu langka yang jarang dipelajari orang. Karena rasanya pasti keren. Terus gue buat ilmu itu terkenal dan mengembangkannya hingga gue ngebuat suatu kaidah yang disebut ''Adit's Law 1; Adit's Law 2,5; Adit's Law 3,9'' yang isinya akan sangat keren, gaul, populer dan dapat menggebrak meja DPR!

3. Ngirim naskah cerpen atau puisi ke majalah-
majalah.


Nah, ini juga lumayan keren. Gue pengen dapet apresiasi lebih banyak lagi. Pengen tau kelemah dan kelebihan dari karya yang gue buat. Alamat majalahnya sih gue belum tau. Ya entar ajalah.

4. Pergi ke Green Canyon sama temen-temen.

JENGJET!!! Ini akan menjadi target wisata gue. Silahkan cari di goolge untuk gambarnya. Bikin kepengen banget. ini akan sangat keren. Insya Allah tercapai.


5. Mau jadi Backpacker yang nyasar terus ketemu cewek yang nyasar juga. Abis itu kenalan deh.


Ohohohohohoho ohok ohok uhuk hoek, cuh! -__-.
Sumpah ini aneh. Tapi ini juga termasuk resolusi gue. Kenapa? gue pengen ketemu perempuan yang berani jalan-jalan sendirian. Yang gak gampang bosen, yang berjiwa petualang, punya rasa keingintahuan yang tinggi, keren, baik hati, jiwa sosial yang tinggi dan ramah lingkungan-_-. Maksudnya ramah sama orang-orang sekitar. Intinya seorang perempuan yang punya jiwa bebas dan hidupnya gak ketergantungan banget. Ini pasti langka di zaman sekarang.

6. Lindungi rambut dari kebotakan gimana pun
caranya.


Yak, rambut juga hal yang keren buat gue. Sejenis kehormatan gitu. Setiap kali potong rambut, berarti kehormatannya berkurang. Kalo botak gimana? Ya begitu -_-.

7. mempertebal keimanan.


Nah, ini akan jadi prioritas utama. Kenapa ditaro di urutan ke 7? Kebetulan aja nulisnya begitu. Gue pengen hidup tenang dan damai dalam kondisi apa pun. Bukan berarti gak ada masalah. gue pengen bisa mengatasi masalah dengan lebih tenang. Lagi pula kalau keimanan kita tebal, rasanya enak banget deh. Ayo sama-sama mempertebal keimanan ya..


8. Terus mau donor darah dan ngebantu sesama
manusia.

Pengen banget bisa ngebantu orang-orang. gak cuma dengan harta, tapi pake tenaga, waktu, nyawa juga.
Dan gak peduli kenal atau nggak. Gue cuma pengen menolong.

Suka sedih ngeliat penjual kerupuk yang buta. Gue pengen ngobrol sama mereka. Mencari tau kehidupan mereka. Pengen ngebantu orang-orang yang hidupnya susah tapi masih mau usaha. Orang yang kerja keras tapi masih belum tercukupi. Ada yang bilang mereka itu pemalas. Padahal mereka udah mulai kerja saat yang lain masih tidur. Sayang sekali kesempatan mereka terambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tunggulah beberapa tahun lagi, kami akan mencoba menolong mereka.

9. Bisa nyari penghasilan sendiri.


Ini juga mau gue capai. Tentunya dengan cara yang halal. Bukan cuma untuk meringankan beban orang tua, tapi mudah-mudahan bisa mewujudkan nomor 8 juga. Tapi belom tau deh gimana. ya liat aja nanti.

Baiklah itu sedikit resolusi gue di tahun 2013. dari yang penting hingga yang kurang penting. Mudah-mudahan bisa tercapai semuanya terutama yg backpacker sendirian:3

Baiklah, ini gak akan mudah. Tapi karena gue adalah tokoh utama dalam hidup gue, gue gak boleh nyerah.

Oke! Itu dia resolusi gue!
Mari ambil ancang-ancang.. Tundukan kepala pejamkan mata...
Bayangkan kalian mencapai tujuan kalian... Taruh bayangan dan mimpi kalian 25-30cm di depan mata kalian. Jangan 5cm karena batasan akomodasi mata normal adalah 30cm. Kalo 5cm nanti juling.

Kunci semua target di dalam benak.
Perkirakan semua yang harus dilakukan.
Fokus kan pikiran.
Maksimalitas kemampuan.
Ciptakan tekad terkuat.
Kemampuan tanpa batas.

Ready? GO!!!!

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented