Minggu, 10 November 2013

Geology Spectacle

Selamat malam, blogs :)

Assalamu'alaikum.

Hmm... blogs, gue bosen.
Mau posting tapi bingung. Mau bikin cerpen lagi tapi belom dapet ide. Lagi pula gue sibuk di sini. Gak sibuk-sibuk banget tapi kata orang sih gue sibuk.

If you ask me, "sibuk ngapain, dit?", i would like to answer, "sibuk kuliah,"

ya, you know, gue kuliah di jurusan Teknik geologi. "Teknik". Kata orang sih biasanya mahasiswa teknik itu sibuk. Banyak tugas, sering begadang. Dulu gue kira itu karena orangnya aja yang gak bisa bagi waktu, tapi kenyataannya...... sumpah sibuk banget!

I used to think that perbandingan teknik dan nonteknik itu kayak ipa sama ips di SMA. Tapi ternyata... jauh banget -_-. Ini level expertnya. Ditambah lagi, blogs, gue di jurusan geologi. Makin parah. Jadi apa sih yang ngebuat gue sibuk di geologi? Mari simak kisah berikut..

Geologi... geo itu bumi, logi itu ilmu. Jadi Geologi itu.... ilmu yang mempelajari tentang bumi dari struktur luar hingga ke dalam bumi pada selang waktu jutaan tahun.

Nah, setelah gue ikut tes dan masuk jurusan ini di ***,  gue melalui beberapa kegiatan untuk mengenal geologi ini.

Dimulai dari PKK. Ini sejenis ospek gitu. Ada 4 hari. Ospek univ, fakultas, jurusan. Katanya pas ospek jurusan itu berat apalagi buat maba teknik. Jadi, apakah memang berat? Nggak kok. Di *** sih cuma marah-marah, disuruh bawa barang ospek, sama pengenalan laboratorium gitu. Barang ospeknya juga gak aneh-aneh. Selama ospek kami pake baju kemeja putih sama celana panjang hitam. Tau gak? Karena gue cuma punya satu set, itu gue pake 4 hari berturut-turut -_____-. Asli gak etis banget.

Di awal ospek, rambut harus dipotong jadi 1 cm. Males tapi yaudahlah. Setelah selesai ospek, kakak tingkat jurusan nyuruh dipotong jadi 0,1 cm which is 1 mm -________________- kampret sumpah!
Harga diri gue....... :"

Terus di semester 1 geologi ini ada 1 praktikum kristalmineral. aslinya sih gampang. Tugas kuliah sama praktikum itu dikit, tapi tugas dari kakak tingkatnya bikin sibuk banget -___-. Tugas apa? Rahasia:)

setelah itu selesai, kuliah jadi lebih santai. Walaupun masih berasa sibuk. Mungkin karena belum terbiasa. Tapi sekarang udah kok. Gue banyak waktu luang. Tapi nanti di semester 3,4,5.... ini saat-saat krusial. Masing-masing semester itu ada 5 praktikum -_-. Seminggu 5 kali praktikum. Kebayang gak tugasnya? Aturannya pun ketat. Kalau dilanggar, bisa langsung ngulang setahun -____-. Di geologi ini total ada... 26 praktikum kayaknya. Ini jurusan dengan praktikum terbanyak di tempat gue. Ngerepotin ya? Ya, berasa jadi mahasiswa double teknik. pantesan banyak yang begadang buat tugas. Tapi kayaknya gue nikmatin aja deh. Ya liat aja nanti.

Lalu, blogs, selama 2 bulan pertama gue kuliah, gue bertanya-tanya, "kenapa gue masuk jurusan teknik geologi?" asli, gue bingung -_-.

Secara, passion gue ada di Astro, di langit. dan sekarang gue masuk ke Geo, di bumi. Gue berasa jadi mahluk khayangan yang jatuh gitu -___-. bayangin deh, di Astro kita bakalan melihat ke atas, menatap langit penuh bintang seolah menanti masa depan yang cerah dan penuh harapan. Di geo? Kita nunduk, ngeliat ke bawah, murung, pesimis. Apa yang diliat?
Batu -_____-. Asli jauh banget Astro sama Geo.

Dulu gue mau ke geologi itu karena pengen jalan-jalan. Kalo temen gue bilang karena prospeknya bagus. Ya, i dont care.
Jalan-jalan di geologi itu ke lapangan. Ya lumayan asik, tapi... alasan ini ternyata gak cukup kuat buat jadi alasan gue betah di geologi.

Karena itu gue belajar di geologi ini setengah hati. Sepertiga malah. Atau seperempat? Mungkin seperdelapan -__-. Pokoknya kurang niat deh.

Gue belajar geologi dasar aja berasa gak ada yang masuk. Kosong aja gitu. Tapi anehnya, begitu ditanya atau disuruh ngejelasin gue lumayan bisa -_-. di pelajaran sejenis mtk, kimia, fisika pun sama. Kimia sama fisika itu biasa tapi mtknya...... :')
Rasain sendiri ya.

Terus praktikum pun begitu. Gue bukan orang yang aktif ngejawab atau nanya kayak di SMA dulu, disini gue agak pasif. Why? Ya itu tadi, belom ada passion.
matkul tentang mineral yang hafalannya bejibun pun sama aja.

Tanpa passion, gue kehilangan sisi imajinatif gue. Ini bikin stres. Gue merasa terbebani dalam belajar. gue merasa akan masuk koran lagi dengan judul "Aditya Arya Sempat Terpuruk Kini Makin Terpuruk"
-__________-

Tapi, blogs, setelah gue debat sama Urf dan disadarkan tentang jati diri seorang klan Arya Dewa, gue pun mengerti. Sebagai seorang adit, gue memiliki kemampuan tersebar. Kayak kata guru bk dulu, "bibit unggul bisa tumbuh dimana saja". Dari kata-kata itu gue mendapatkan satu kemampuan lagi, "Flexible Passion". Kemampuan untuk mengembangkan seluruh potensi diri bagaimana pun kondisinya. Gue bisa belajar apa aja. Passion gue jadi banyak, which is, gue bisa mengembangkan apa pun ilmu yg gue dapet. Ini keren loh.

Terus, blogs, dengan flexible passion juga gue mulai melihat geologi sebagai jurusan yang keren. Ini jurusan yang punya Armor khusus. Kayak di game online.  Dari Armor berupa baju lapangan, topi lapangan, celana lapangan, sepatu tracking, tas daypackgeologi punya. Terus untuk equipmentnya geologi punya kompas geologi, lup, gps, sama palu geologi. Keren gak sih?

Kita punya misi. Kalo di game namanya hunting. Itu ngelawan monster. Kalo gue di geologi itu misinya ngumpulin mineral. Mineral ini ada di tempat tertentu dan langka. mineralnya bisa buat ditempa atau dijual atau buat koleksi atau belajar.

Terus kita juga bisa menghubungkan kejadian di masa lalu ke masa kini dan menganalisis itu untuk memprediksikan kejadian di masa depan.

Kita juga bisa ngeliat bentang alam kayak gunung, sungai, dan bukit atau yang lainnya. kalian juga bisa kan? Tapi kita bisa menjelaskan kenapa bentang alam itu ada disitu, gimana terbentuknya, apa yang ada disitu jutaan tahun yang lalu. Asli keren! Gue nyebut kemampuan menjelaskan ini dengan skill "Mata bumi". Gue belom belajar sih. Nanti di semester 3. Sekarang masih misi hunting mineral.

You know, blogs, kalo gue mulai imajinatif tentang kegiatan gue, gue bakalan seneng ngelakuinnya dan itu jadi passion gue. Makanya gue punya Flexible Passion. Ini tergantung pola pikir imajinatif gitu.
dengan kembalinya imajinasi ini, gue mulai seneng di geologi. Ini jurusan yang kuat  dengan skill yang keren.

blogs, Gue kangen astronomi. Di sana ada kemampuan menghubungkan bintang jadi rasi bintang. Sampai sekarang gue belum mahir sama rasi bintang. Kalau bisa kan dapet skill "Mata langit". Mata yang menyatukan/menghubungkan bintang. Keren.

Kalo punya mata bumi sama mata langit... AAAAAAAAAAA!!!!!!! mauuuuuuuuuu!!
Jadi punya basic ilmu langit sama ilmu bumi. Terus gue mau buka cabang ilmu Geo-Astro. Disitu punya motto "Earth is a huge Spaceship!" Mempelajari bumi sebagai pesawat ruang angkasa.
Pasti keren banget!

Nah, blogs, itulah pola pikir gue atau pandangan gue tentang geologi. Dari mulai gak tertarik hingga akhirnya tertarik dan jadi passion baru setelah astronomi. Gimana dengan jurusan kalian? Keren gak? Pasti iya, tergantung cara pandang kalian.
Cuma saran, sih,
Kita gak bisa selamanya jadi anak-anak. semakin dewasa kita akan disuguhin logika-logika abu-abu yang membosankan. Jangan pernah kehilangan imajinasi kalian. Karena imajinasi itu yang memberikan warna pada  pola pikir kalian. Kalo gak ada imajinasi, semuanya akan ngebosenin. Dengan imajinasi, kita bisa menembus apa pun.

Ada yang bilang Logika itu dari a ke b. Imajinasi itu bisa kemana aja.

Makanya gue tetep mempertahankan imajinasi gue walaupun dibilang aneh atau freak.
Gue emang freak... FREAKY AWESOME!!!! B)

Udah ya? Gue akan melanjutkan misi lagi. Jaga diri kalian, blogs.

Selamat malam :)

Kamis, 07 November 2013

Si Gadis Pemain Biola

Tepat pukul 20.00
kembali kudengar suara itu lagi.
Masih dari sumber yang sama oleh orang yang sama.
Si gadis pemain biola.

Aku selalu memperhatikannya. Saat jemari mungil itu menari di atas dawai yang bergetar. Mengalunkan nada-nada sumbang yang terlalu indah untuk di dengar manusia.
Mudah dipahami namun sulit untuk aku artikan.
Entah apa maksud hatinya yang terlalu dalam atau hatiku lah yang terlalu dangkal tuk menerka.

Si gadis pemain biola.
Begitu aku kerap memanggilnya. Namun dia tak pernah menoleh. Tetap melanjutkan simponi tanpa batas miliknya.
Semakin abstrak.. semakin abstrak.

Dalam hitungan detik, menit, jam ia tak kunjung berhenti.
Malah semakin lincah jari itu menari.
Di atas lantai dansa kecil bernama biola.
Yang tersayat, tergores halus oleh setiap guratan dawainya. 

Tepat pukul 01.00
Aku tau dia akan mulai menangis. Kerap aku bertanya kenapa. Tapi ia tetap bungkam tak peduli. Seolah aku ini tidak ada. Atau sebenarnya.. dia lah yang tak ada?

Tangisnya beradu masih dengan iringan melodi sumbang yang tak kunjung membuatku jenuh meski ribuan kali kudengar.
Dua suara yang kadang tersamarkan derasnya hujan  tengah malam.
Atau bersaing dengan hiruk pikuk  penghuni-penghuni malam.
Atau bahkan harmonisasi dari keempatnya yang sering kali menghalangiku dari gerbang mimpi-mimpi.

"Hai, gadis pemain biola," begitu aku berbisik.
Berharap ia berhenti dan menatapku.
Berharap ia tidak lagi mengacuhkanku.
Aku ingin ia menyudahi alunan simponi sendu yang membuat aku candu.
Atau haruskah aku hancurkan biola rapuh bernada sumbang itu?
Agar aku dapat melihat wajahnya.
Supaya aku tau namanya.
Atau sekedar mencari tau siapa di antara kita yang sebenarnya ada di dunia.

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented