Rabu, 06 Juli 2016

Mayat Hidup

Entah hari ke berapa sekarang.
Aku terbaring lemah dalam dekapan ranjang rumah sakit ini. Tersadar di antara ada dan tiada. Tubuhku utuh, hanya saja bukan lagi hak ku. Aku tidak bisa lagi memerintahnya untuk bergerak. Apa aku sudah mati? Belum! Kesadaranku penuh. Aku masih bernapas, jantungku masih berdegup. Walau sangat lambat. Tapi hanya itu, tak ada yg bisa kugerakkan.

Tubuhku menganggapku sudah mati. Tapi alat-alat di ruangan ini memaksaku untuk tetap hidup. Mereka yang memasangnya pasti tidak mengizinkanku pergi dari dunia ini. Mereka memaksaku menjadi mayat hidup. Menyiksaku dalam ambang pikiran tanpa batas.

Rasanya tubuhku terlalu lelah untuk beristirahat. Aku ingin bergerak, aku ingin berteriak!

"Aku ingin mencipta sebuah karya!"
"Bergeraklah wahai raga!"
"Bangkitlah penjara jiwa!"

Tapi yang tersisa hanya nyawa.
Yang dipaksa melekat pada tubuh lumpuhku. 

Hingga dosis pertanyaan harian yang kolantarkan untuk diriku adalah, "kapan aku akan mati?"
Aku sudah lebih dari setengah perjalanan ke sana. Hanya tinggal beberapa langkah. Aku sudah pasrah.

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented