Sabtu, 26 April 2014

An ordinary first step

Assalamu'alaikum, dear blogs :)

harusnya gue nyebut "dear" cuma ke urf aja tapi gapapalah -_-.

blogs, gue mau cerita. Ini sebuah pengalaman yang... biasa aja sih. Tapi mungkin layak buat gue share dan mudah-mudahan bisa membuat pengetahuan kalian sedikit bertambah ya.

Oke, jadi beberapa waktu lalu, tepatnya 2 minggu yang lalu, gue mengikuti suatu perhelatan akbar yang diselenggaran sebuah organisasi islam ditingkat regional Yogyakarta. Nama organisasinya KAMMI. singkatannya apa? Gak tau. Gue gak nanya -_-. Perhelatan akbar yang gue ikutin itu berupa lomba menulis artikel. Temanya tentang Pemuda Indonesia.

Jadi dari tema tentang pemuda itu kita disuruh milih 1 subtema: Apatisme Pemuda dan Moral Bangsa atau Semangat Kebangkitan Pemuda. Kalau melihat dari post berlabel "point of view" di blog ini, kalian pasti tau gue bakal milih apa. Yap, Apatisme Pemuda dan Moral Bangsa. Secara, kalo udah ngomongin masalah moral bangsa gue bakal nyerocos tentang Downsanian. Biasanya kan gue cuma ngomongin mereka di blog, nah sekarang gue punya kesempatan untuk mengenalkan mereka di depan orang banyak. Yeay..!

Lomba menulis ini adalah kali pertama lomba menulis yang gue ikuti selama gue idup. So, i'm lack of experience.  soalnya dari dulu gue ikutnya Olim. Disitu gak ada nulisnya, apalagi tentang pendapat kita tentang generasi muda. Bayangin, gue ikut Astronomi. Gue harus bicara tentang Generasi muda dari ras apa? Alien? -___-.

Untuk pembuatan artikel ini dikasih waktu 5 hari. Maksimal 4 halaman. Oke, gak masalah. Gue membuat artikel berjudul "Dari Generasi Penerus Menjadi Generasi Perubah". Isinya, jujur aja, buat gue ngebosenin. Entah kenapa artikel gue lolos seleksi dan masuk 10 besar dari sekian banyak peserta yg berjumlah 16 orang. Bangga? Dikit -_-.

Di artikel itu gue membahas apa sih Apatis itu? Apatis tuh tidak punya perasaan. Tidak punya ketertarikan, kepedulian, dan empati terhadap suatu objek permasalahan. Untuk lebih jelasnya silakan baca Downsanian 4.

Setelah gue lolos seleksi 10 besar, gue masih harus mempresentasikan karya gue. Huft -_-. Gak masalah juga sih sebenarnya cuma ini kan Public Speaking. Gue bener-bener kurang pengalaman untuk berbicara serius di suatu forum resmi. Jangankan di forum, di depan orang banyak kalo gue ngomong terlalu serius bawaannya gue jadi pengen nangis -_-. Gak tau kenapa. Makanya gue jarang ngomong serius. Biasanya gue suka ketawa sendiri kalo lagi ngomong biasa gitu. Biar lebih santai. Tapi saat itu justru gue agaknya lagi serius. Kalo gue keliatan lagi serius biasanya gue dalam tekanan. Dan kalo gue keliatan lagi dalan tekanan, seriously, jangan mendekat! Leave me alone! You don't wanna get hurt, do you?

balik ke masalah public speaking tadi. Semua peserta ini sudah mendapat pelatihan presentasi yang menurut gue sangat bagus. Di pelatihan itu kami diajarkan intonasi itu penting untuk mempengaruhi Audiences. Penguasaan Materi, masalah teknis, gerak-gerik kita, penekanan atau penyimpulan masalah, terus pengulangan inti materi semuanya itu penting agar presentasi kita bisa diterima Audience. Terus kita juga harus latihan presentasi dulu sebelum tampil agar gak lupa dengan apa yg mau dibahas dan bisa mengatasi demam panggung nantinya.

Dari situ gue mempersiapkan diri. Gak juga deng. Gue cuma menyiapkan PPT aja. Gue gak latihan presentasi. Gue gak mau ngomong sendiri di depan cermin ngebahas moral generasi muda indonesia. Kenapa? takut naksir orang di depan cermin -_-. Lagian juga apa yg mau gue presentasiin pun udah ada di benak gue. Mereka terangkai jadi fragmen kalimat-kalimat membara yg siap gue ungkapkan di forum nantinya. Jadi point-point yg mau gue sampaikan tuh udah ada di pikiran gue. Tapi bodohnya gak gue tulis secara nyata. Gue biarkan aja mereka jalan-jalan di pikiran gue. Hal ini berdampak di hari H. Ketika gue presentasi. Mental gue gak siap.

Gini, blogs, saat kita ingin tampil di depan publik, khususnya di forum gitu, jangan persiapkan diri kita 100%. Kita butuh lebih. Persiapkan 125%. Kenapa? Karena kesiapan kita saat latihan dan saat tampil itu agaknya berbeda.  kalo kalian 100% siap saat latihan, begitu tampil kesiapan kalian bakal turun jadi 70%. itu karena mental kita gak siap. Efeknya jadi demam panggung. Bener gak? Ini yang terjadi ke gue kemarin pas presentasi.

Persiapan gue pas latihan itu sendiri udah kurang dari 100%. Ditambah point-point yg mau gue sampaikan tadi gak gue catet. Pas gue menyodorkan microphone ke mulut gue, seketika gue gagu. Sial!  Jantung gue berdegup cepat, pikiran gue rada-rada ngeblank, badan gue gemetar, suara gue jadi agak berat dan terkesan kayak orang mau nangis gitu -____-. Well, gue doang sih yg sadar. Jadi ceritanya gue demam panggung. Nyebelin emang. Mic ditangan gue gemetar.  Materi presentasi yg ada di pikiran gue berubah jadi serpihan kata-kata (bukan kalimat) yang abstrak dan gak ada waktu lagi buat gue susun. presentasi gue pun terancam.

But show must goes on!

gue gak peduli presentasi gue bakal jelek kayak gimana. gue gak peduli bakalan menang atau tidak (emang gak niat menang juga sih). gue hanya ingin menyampaikan pendapat gue dengan cara gue sendiri.

Gue melanjutkan presentasi gue disaksikan oleh Audience yg lagi asik makan gorengan -_-.

Fyi, gorengannya dibagiin pas gue maju presentasi.  Kampret emang
-___-

balik ke presentasi, gue melakukan banyak pengulangan kata yg gak seharusnya gue lakuin. Maklumlah namanya juga lagi demam panggung. Tapi ada juga saat-saat dimana gue bisa lancar mengutarakan materi gue dengan berapi-api. Ini keren loh. ah coba kalian liat. Pasti kalian takjub gitu
-_-.

and then... setelah gue menuju slide terakhir, my presentation finally over. Yeay!

Emang bukan sebuah presentasi yg maksimal tapi ini jadi langkah awal gue ningkatin skill public speaking juga. walaupun gue gak yakin menang, tapi paling tidak gue bisa mengungkapkan pola pikir gue. Dan alhamdulillah bisa didengar orang banyak juga. So, over all it's worthed lah ya.

Udah ah, blogs. gue capek. Pengen tidur. Cerita di atas murni pengalaman. Gak seru kan? Yaudah sih gapapa. Suka-suka gue dong -____-.

udah ya? Night, blogs :)

Rabu, 02 April 2014

Seseorang di depan cermin

Orang di depan cermin itu adalah dirimu sendiri..
Lihat wajah itu, mata itu, bibir itu..
Apa yang dia pikirkan?

perhatikan mimik wajahnya..
Apakah dia sedih, senang, tertekan, atau takut?

pernahkah kau bertanya tentang perasaan seseorang di depan cermin?
Apa yang dia sembunyikan dari dirinya?
Apa yang dia tidak tau tentang dirinya?
Sadarkah pikiranmu bahwa ada sesuatu yang terkubur di dalam hatinya?

Hati manusia adalah sebuah rahasia umum yang rumit

Kalbu manusia adalah cahaya yang hampir tidak bersinar

Ruang benak manusia adalah semesta yang tak lebih luas dari lubang kubur

Kesenangan dunia adalah fatamorgana yang paling nyata

Semuanya rumit...
penuh rahasia...
Seperti...
Orang di depan cermin..

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented