Rabu, 25 Maret 2015

Simbiosis iri hati versi 2

Assalamualaikum!

Hai, blogs..
Saat ini, saat gue menulis kalimat ini, waktu menunjukan pukul 11.54 pm. It means sebentar lagi tengah malam. Yeay!

Ada apa dengan tengah malam? Gak ada apa-apa sih. Biasa aja sebenernya. Tapi gue jarang blogging tengah malam. Ngantuk. Capek. Mau nyari seseorang di mimpi. Orang di mimpi gue udah banyak. Udah ada 15 orang kayaknya deh. Tapi gue gak peduli lagi. Biarkanlah mereka menjadi bunga tidur gue.

Anyway, orang di mimpi itu gak ada hubungannya sama post kali ini. Soalnya gue lagi pengen sharing perspektif gue tentang hal yang harus tapi belum gue kuasai. Yaitu simbiosis iri hati. Udah baca yg sebelumnya? Yg versi 1 itu loh. Kalo udah, ini versi 2nya. Simak yap!

Simbiosis iri hati itu tentang perspektif gue terhadap orang-orang di sekitar gue. Tentang rasa iri yg ada di hati manusia. Di hati kita. Wajarkah bagi kita memiliki rasa iri? Wajar. Tapi gak boleh dimaklumin. Karena rasa iri adalah penyakit hati. Harus diobati dengan cara bersyukur. Gue udah bilang begitu di simbiosis iri hati versi 1 dulu. Gue tekanin lagi di awal post ini dan akan gue tambahkan di bagian akhir nanti.

Senin, 16 Maret 2015

Simpul-simpul Seni

Simpul-simpul Seni
Karya Aditya Arya D.

Untukmu duhai dunia...
Dengarlah nada-nada sumbang dengan melodi tanpa suara.
Mengalun lembut aku dalam simpul-simpul seni bahagia.
Ingin rasanya kubagi berlembar-lembar padamu tawa juga cerita.
Hanya untuk menghapus telaga sedihmu,
Hanya untuk memenuhi sekeping anganku.

Kau tau..
Saat cerat-cerat kuas bergerak abstrak.
Bak mahluk halus yang merasuk.
Menuntun tanganku mencipta sekanvas karya.
Dengan tinta-tinta kehidupan akan ku ubah dunia.

Tapi kamu masih tak percaya.
Semua jejakku  kau anggap sandiwara.
Padahal dirimulah yang sedang memainkan drama.
Di dunia yang sementara, sirnalah semua!

Kini retak separuh topengku.
Jatuh menelungkup menutup hatiku.

Hingga kenangan..
Tinggal kenangan..
Hanyalah kenangan...

Tapi aku..
Akulah sang pemburu kenangan!
Mencoba merangkai bingkai fana kehidupan.
Mengais canda, tawa, dan cinta yang kau remehkan.
Memungut kelopak tangis, derita, dan perjuangan.
Memberinya abadi, untuk kau  rindukan nanti.

Dan Aku.. Meski hanya aku..
Akan ku rangkum kisah hidupmu
dalam hitam dalam putih.
Menenggelamkannya dalam hingar bingar warna imaji.
Agar kau terangkul menjadi lirik lagu indah suara kita.
Hingga kau menjadi untaian penyambung simpul seni bahagia..


who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented