Jumat, 19 Februari 2021

Dua kesendirian

Ini sangat gila!
Aku tidak tau apa yang aku lakukan selama ini.
Ada banyak hal yg kupikirkan. Saat ingin aku ungkapkan semuanya menghilang.

Aku ingin dia di sini. Dia siapa? Aku tidak tau. Ini menjadi semakin tidak jelas.

Kau terlalu memperumit keadaan. Aku ingin bicara padamu. Sebagai nurani. Kau memiliki banyak hal tapi tak ada yg kamu gunakan. Kamu berbeda dari orang lain. Kamu memiliki kesadaraanmu sendiri, pikiranmu sendiri. Tapi pikiran hanyalah pikiran. Bukan tindakan. Bukan kenyataan. Kelemahan itu sudah kamu sadari sejak awal. Tapi kamu tidak lakukan apapun. Karena itu aku menyebutmu Bodoh!

Apa yg aku inginkan selama ini? Jika aku tidak ingin ke sana lalu untuk apa aku melangkah kesana? Aku bahkan tidak tau harus melangkah ke mana.

Kamu tau harus kemana.. Nuranimu hidup tapi hatimu mati. Kenapa jadi rumit sekali?
Apa kamu tau kenapa aku sendiri? Aku tidak tau. Aku semakin mengandalkan rasa sepi ini.

Aku adalah jebakan untukmu. Jangan mendekat. Kamu tau harus kemana. Aku bukan tujuanmu. Bunuh aku! Sebelum cintamu semakin kuat!

Tidak bisa. Semua sudah terlambat.

Terlambat untuk kamu sadari. Tapi belum terlambat untuk berubah dan kembali. Kumohon... Kembalilah. Aku merindukan dirimu yang dulu.

Aku juga merindukan diriku yg dulu. Kenapa aku ada disini saat ini? Selamatkan aku!

Kau ingat perasaanmu yg dulu? Janji kita? Janjimu? Aku ingin kamu di sana.

Aku takut.. Pada apa? Aku ingin kembali... Apa yg menahanku? Bagaimana caraku membunuhmu?

Kau tau caranya. Tapi cintamu selalu memghalangi. Sial!

Aku iri dengan mereka. Aku ingin menjadi mereka.

Kamu adalah dirimu. Dirimu yg mana yg kau inginkan?

Menghilanglah!

Singkirkan cintamu!

Apa ini cinta?

Iya, pada kesepian. Kumohon pergilah..
Aku hanya sebuah jebakan untukmu. Kau tidak boleh mengandalkanku.

Tapi kita adalah..

Kita bukan teman. Aku tak pernah ada di dunia ini. Aku hanya akan menyeretmu ke duniamu.

Nada-nada

Seperti Nada yang mendenging di telinga. Kata-katamu adalah lantunan lagu yang tidak bisa kumengerti. Yang aku putar ratusan kali tanpa peduli arti. Hingga aku beranjak pergi,  hingga kamu menjelma sunyi.
Seperti Nada yang mendenging di telinga. Pertemuan kita adalah ketidaksengajaan yang direncanakan. Hanya sejenak. Menjadi secuil bahagia dalam beberapa hembusan napasku. Bahagia yang perlahan memudar bersama udara.  Hingga aku kehilanganmu atau kau yang kehilangan aku.

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented