Selasa, 09 Juli 2013

Lonely Winter: Pertemuan Mimpi


Dia berdiri di hadapanku. Di tengah kerumunan para penumpang kereta. Sedari tadi aku memperhatikannya. Meski dia membelakangiku, aku bisa menebak rupanya hanya dari caranya berpakaian atau pun dari model rambutnya terurai sebahu. Seorang perempuan yang cantik. Ya, itulah pikiranku. 
Ingin sekali aku membuktikan dugaanku. Tapi.. aku tidak berani. Aku terlalu takut. Takut mengganggu, takut tidak sopan, bahkan aku takut dianggap berniat jahat di tengah kerumunan ini.

Aku urungkan niatku dan mencoba mengalihkan pikiran. Tapi harus aku akui. Aku tertarik pada perempuan itu. Penasaran dengan wajahnya. Ah sudahlah! Apa yang aku pikirkan? Aku tidak boleh begini. Apa lagi terhadap orang yang aku tak kenal.

Kereta yang aku tumpangi tidak berjalan mulus di atas dua bilah besi yang menjaganya. Terasa olehku goncangan yang cukup membuatku terhentak dari tempatku berdiri. Kalau aku tidak berpegang pada pegangan yang tergantung di langit-langit gerbong, aku pasti sudah jatuh.
Goncangan itu tidak hanya sekali. Ini terjadi berkali-kali sehingga membuatku menyenggol penumpang di sekitarku. Termasuk perempuan itu. Perlahan dia membalikkan badan. sontak, jantungku berdegup lebih cepat. Apa ini? Dia akan menatapku! Apa yang harus aku lakukan? Apa dia terganggu dengan goncangan barusan? pasti begitu. Aku harus minta maaf. Ya, harus.
Perempuan itu masih berdiri di hadapanku hanya saja posisinya berubah. Kini sepasang matanya sedang menatapku. Aku tidak bisa berkata-kata. Aku perhatikan wajah perempuan di depanku ini.  Putih, dengan sedikit rona merah di pipinya. Aku tau itu bukan make up. Terkesan alami. Poninya yang diatur sedemikian rupa, sedikit menyembunyikan matanya yang menatapku dalam tapi terasa menenangkan. Cantik. Aku terpesona padanya.
Sejurus kemudian aku tersadar. Aku harus minta maaf pada orang di hadapanku.  Namun belum sempat aku mengucap maaf, pandanganku perlahan kabur. Berangsur-angsur memutih kemudian hitam.
Aku terbangun dari tidurku
Perlahan mataku mengerjap. Mengantarku pada pemandangan yang sangat kukenal. Ya, ini di kamarku. Tidurku terasa nyenyak semalam. Seperti ada sesuatu yang membuatku terbang tinggi dan bebas menjelajah dunia. Tapi apa?

Aku tidak langsung beranjak dari tempatku berbaring. Seperti biasanya, aku berusaha mengingat mimpi. Mimpi... apa yang aku mimpikan semalam? 
Pikiranku melayang jauh. Berusaha merenggut serpihan cerita tak nyata dari alam bawah sadarku. 
Aku mimpi apa? Kenapa aku merasa sangat senang? Aku masih berusaha mengingat.

Terlintas di benakku, aku berdiri di tempat yang ramai. Di mana aku? Pasar? Kereta? Bandara? Tunggu.. aku ada di dalam kereta. Ya, kereta yang cukup ramai. Lalu apa? Apa yang membuatku senang?
Sekitar 15 menit sudah aku berusaha menggeledah alam bawah sadar. Aku tak ingat apa pun lagi. Hanya kereta yang penuh penumpang dan sesuatu yang aku nantikan di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented