Rabu, 25 Juli 2012

You, Me, and Dandelion's dance 4

Ceklek! You menutup pintu kamarnya. Direbahkannya tubuhnya diatas kasur empuk, memejamkan mata sejenak melepas lelah setelah pergi dengan 2 temannya. Waktu menunjukan pukul 21.21. Suara binatang-binatang malam yang didominasi jangkrik dan kodok telah terdengar sejak tadi. Samar-samar suara itu perlahan hilang ditelan gelapnya malam. Seiring hilangnya kesadaran You mengalun dalam alam mimpinya. ''Me..?'' hanya sekejap You disana, kesadarannya kembali ketika teringat tentang Me. Diambilnya laptop yang tergeletak di meja belajar You. Langsung masuk ke website tempat chatting. 3 contacs online.. ''Hai You :) kenapa lama?'' seseorang memulai chat dengan You. ''Me :) iya tadi aku pergi sama temen dulu.'' balas You. ''Kamu nungguin daritadi?'' tambahnya. ''Iya, kemarin kamu nyuruh aku online kan'' ''Iya sih.. Maaf ya, Me'' ''Gapapa kok'' balas Me singkat. ''Besok kamu kesini jam berapa, me?'' ''Aku berangkat malam ini dari sini. Mungkin sampai sana besok siang'' ''Di bandara yang waktu dulu? Sama siapa?'' ''Iya disana. Sendiri aja.'' ''Keluarga kamu nggak ikut?'' tanya You. Seketika me terdiam, tak membalas chat dari You. ''Me? Kenapa?'' ''Nggak, gapapa kok.'' jawabnya. ''Oh oke. Besok mendarat di terminal berapa?'' ''Terminal 2E, Garuda GA 101 . Kamu mau jemput?'' ''Iya'' ''Tapi kamu kan kuliah besok, You.'' ''Pulang kuliah besok aku langsung ke bandara.'' ''Oke deh. Kamu baru pulang dari jalan-jalan, kan?'' ''Iya kenapa?'' ''Tidur gih, biar besok nggak capek.'' ''Iya hehe. Barang-barang kamu udah disiapin, me?'' ''Udah kok. Oleh-oleh juga udah hahaha.'' ''Oleh-olehnya apa?'' ''Ada deh hehe'' jawab Me. ''Yaudah aku tidur ya?'' ''Iya'' ''Sampai ketemu besok, Me :)'' ''Iya selamat tidur, You :)'' You mengakhiri chatnya dengan me. Sesaat sebelum menutup account chatting-nya.. ''You?'' seseorang menyapa You lewat chat. ''Kenapa, Gin?'' ''Baru sampai rumah?'' tanya Ginta. ''Nggak, udah daritadi. Lo aja yang telat onlinenya hahaha'' ''Iya baru sempat nih hehe. Lagi apa?'' ''Lagi mau tidur'' ''Yaah padahal baru gue chat..'' ''Maaf, Gin. Makanya jangan telat. Hehehe.'' ''Yang telat kan elo tadi pagi malah bangun kesiangan hahaha.'' ''Iya iya, maaf hehe. Yaudah gue tidur ya.'' ''Hmm oke deh. Bye You :)'' ''Iya bye juga Gin.'' You mengakhiri chat singkatnya dengan Ginta. Bersiap untuk tidur ditemani dengan suara binatang malam yang kian terdengar. ______________________________________________________________________________ Kuliah hari ini selesai lebih cepat. Dosen matakuliah bahasa Indonesia tidak hadir untuk memberikan materi karna suatu urusan. You beruntung, dia dapat pergi ke bandara tanpa khawatir akan terlambat. ''Buru-buru banget deh, You'' tanya Ginta yang duduk dibelakang You. ''Hm iya nih.'' You mengemasi barang-barangnya. ''Emm.. Ke rumah gue yuk?'' ajak Ginta. ''Maaf, Gin. Gue mau ke bandara.'' ''Hah? Mau ngapain? You mau pergi kemana?'' ''Eh ada apa nih?'' Alfi datang dari luar membawa 1 gelas es teh manis dan cemilan, menghampiri mereka. ''You mau pergi ke bandara, Fi.'' jawab Ginta, raut wajahnya menunjukkan berbagai pertanyaan. ''Ke bandara? Ooh mau jemput Me?'' ''Iya.'' jawab You singkat. ''Me? Siapa sih dia? Kok di jemput segala?'' ''Kan kemarin udah di kasih tau, Gin. Dia itu temennya You yang udah lama nggak ketemu'' jelas Alfi. ''Tapi kenapa minta di jemput segala?'' ''Dia nggak minta jemput. Guenya yang mau ngejemput dia.'' jawab You. ''Tapi kan..'' ''Iya wajar kan, Gin, kalau You ngejemput dia? Lagian mereka udah lama nggak ketemu, jadi pasti nggak sabar buat ketemu lagi.. Iya nggak, You? Hahaha.'' ''Emm.. Iya sih hahaha.'' ''Perlu dianterin nggak, You?'' ''Nggak usah, gue naik taksi aja dari depan.'' ''Oh oke, kado yang kemarin dibeli di bawa?'' ''Nggak, Fi. Kapan-kapan aja ngasihnya. Kalau sekarang cuma nambah-nambahin barang bawaannya dia aja.'' jawab You. ''Yaudah gue berangkat ya..'' tambahnya sambil berjalan ke luar ruangan. ''Oke, hati-hati. Langitnya mulai mendung, mungkin sebentar lagi hujan.'' ''Iya makasih, Fi. Udah ya Gin, Fi..'' ''Iya, Daah You.'' You bergegas meninggalkan 2 temannya yang masih di dalam ruangan. ''Gin, kok diam aja?'' tanya Alfi ke laki-laki di sebelahnya. ''Hm? Nggak kok, gapapa..'' jawab Ginta singkat. ''Yakin?'' ''Iya gapapa.. Yaudah ayo, Fi.'' ''Ayo kemana, Gin?'' ''Ya keluar dari sini! Masa mau nginep di kampus?'' ''Nggaklah hahaha, yaudah ayo.'' Alfi dan Ginta pergi meninggalkan ruangan kuliah itu. Terlintas kejanggalan dari tingkah laku Ginta yang mendadak berubah di pikiran Alfi. Tapi di tepisnya bayang-bayang itu. Tak dihiraukan olehnya. _____________________________________________________________________________________ Taksi yang ditumpangi You melaju cepat melewati jalan tol. Beruntung karena masih jam kerja, jalan-jalan terlihat cukup sepi bebas kemacetan. Andaikan setiap hari begini pasti akan lebih mudah untuk bepergian dan lebih cepat sampai. Tapi tentu saja hal itu sangat sulit khususnya di daerah kota yang padat penduduk pengguna kendaraan bermotor. Awan dilangit semakin pekat. Berkumpul satu dan yang lainnya membentuk wujud kelabu yang abstrak. You mencoba menghubungi Me lewat handphonenya. '' ... Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi..'' Me pasti belum mendarat. You kembali menunggu dalam taksi menuju Bandara. Sesampainya di Bandara, You turun di terminal 2E kedatangan internasional. Tempat Me akan datang. Jam tangan You menunjukan pukul 13.15. Seharusnya saat ini You baru keluar kampus kalau saja tadi dosen matakuliah bahasa Indonesia datang. Daftar jadwal pesawat yang sedang terbang maupun mendarat terpampang di layar tv besar di ruang tunggu bandara. Maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA 101 dari Canada belum mendarat. Menurut daftar jadwal penerbangan itu Garuda GA 101 baru akan mendarat sekitar pukul 13.53. Berarti You datang lebih cepat dari Me. Berulang kali You melihat jam tangannya, berharap waktu cepat berlalu agar bisa segera bertemu dengan Me. Butir-butir air mulai jatuh dari langit berselimut awan gelap. Bertambah deras dalam sekejap. Hujan mengguyur wilayah bandara. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh dari hujan dan angin yang berhembus kencang. You merekatkan kardigan hitam yang ia kenakan. Daftar jadwal penerbangan pesawat untuk Garuda GA 101 berubah status menjadi: Landed. Tanpa menunggu lagi, You kembali menghubungi Me. '' ...Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..'' handphone Me masih dinon-aktifkan. You hanya bisa menunggu di depan pintu keluar terminal 2E. Satu persatu penumpang pesawat keluar. Menghampiri keluarga yang menunggu mereka. Belum ada tanda-tanda dari Me. Hujan telah berhenti. Meninggalkan tanah yang basah dan beberapa awan hitam yang masih mengambang bebas di langit luas. Handphone You berdering. Incoming Call dari Me. ''Halo?'' sapa You. ''Halo? You? Kamu dimana?'' ''Aku di pintu keluar. Kamu dimana, Me?'' ''Oh yang pakai kardigan hitam ya? Aku liat kamu hahaha.'' ''Iya, cepet kesini, Me.'' ''Oke.'' Me menutup Telponnya. Menghampiri You yang berdiri di pintu keluar bersama orang-orang lain yang ntah menunggu siapa. ''Hai, You.'' Me tersenyum menyapa You. ''Welcome back, Me.'' You balas tersenyum. ''Kamu nggak banyak berubah ya hahaha.'' tambahnya. ''Kamu juga, You. Hahaha.'' ''Kamu sendirian kesini?'' ''Iya.'' ''Keluarga kamu disana, me?'' '' ... Iya'' Me mengangguk pelan. ''Yaudah. Kamu mau langsung pulang?'' ''Iya. aku lumayan capek dari kemarin.'' ''Oke kalau gitu kita cari taksi dulu.'' ''Iya.'' Mereka melangkahkan kaki keluar terminal bandara. Tak banyak yang dibicarakan You dan Me dalam perjalanan pulang. Me pasti sangat lelah setelah penerbangannya dari Canada kemarin. Setidaknya itu yang You pikirkan dan mengerti. Langit masih terlihat mendung sore ini. Taksi yang You dan Me tumpangi tiba di depan rumah Me. Rumah yang cukup besar bertingkat dengan pagar hitam dan cat abu-abu. Rumah Me terlihat sepi setelah keluarganya pindah ke luar negeri. ''Terimakasih, pak'' Me memberikan uang kepada sopir taksi. Taksi itu segera meninggalkan mereka setelah mengeluarkan koper yang dibawa Me. ''Sepertinya lagi nggak ada orang ya di rumahmu?'' tanya You. ''Iya, yang nempatin rumah ini sekarang kan cuma om sama tante aku. Sekarang pasti mereka belum pulang.'' ''Mereka kemana?'' ''Nggak tau, mungkin kerja.'' ''Hmm... Kamu bawa kuncinya?'' ''Iya.'' Me membuka pintu pagar rumahnya. Halaman rumah Me tidak seluas rumah You. Tanaman hias di rumah Me yang hampir tak terawat mulai layu dan berguguran. You dan Me memasuki rumah besar itu. Gelap. Seperti rumah tua berhantu yang tak terawat. Ctek! You menekan saklar lampu di dinding ruang tengah. Cahaya lampu menerangi ruangan itu. Perabotan klasik rumah Me terlihat berdebu. Lantainya pun kotor tak terawat. ''Rumah kamu kotor banget, Me. Kayak seminggu nggak dirawat.'' You memperhatikan ruangan demi ruangan di rumah itu. ''Iya ya. Hahaha.'' Me meletakkan kopernya diatas sofa. ''Mungkin mereka lagi di luar kota.'' tambahnya. ''Memang kamu nggak ngasih tau mereka kalau mau datang, Me?'' ''Nggak, biarkan sajalah nanti juga pulang.'' kata Me sambil membersihkan sofa yang berdebu. ''Eh udah sore, Me. Aku pulang ya?'' ''Hm? Kan masih jam 4, You.'' ''Iya gapapa. Nanti keburu hujan lagi.'' You bersiap meninggalkan kediaman Me. ''Tunggu, You. Aku anterin.'' ''Nggak usah, Me. Rumah aku kan dekat dari sini. Lagian kamu juga baru pulang, jadi kamu istirahat aja.'' You tersenyum penuh perhatian. ''Nggak apa-apa, aku anterin aja ke rumah kamu.'' Me mengejar You yang berada dekat pintu keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented