Rabu, 25 Juli 2012

You, Me, and Dandelion's dance 3

Sabtu malam.. Hujan mengguyur daerah pinggiran kota, tempat tinggal You. Menggagalkan rencana-rencana berpergian kaum remaja. Rintikan airnya terdengar kasar menghujam atap rumah You yang terbuat dari genting dan fiber dibagian depan kamar You. Jam dinding digital di kamar You menunjukan angka 23.34 larut malam. You masih terjaga di depan laptopnya. ''7 contacs online.'' terpampang di layar monitor laptop You yang membuka web untuk chatting. Tiba-tiba salah satu kontak itu mulai berkedip, menandakan ada yang meng-chat You. ''Good afternoon, You :)'' isi chat itu. ''Me..?'' You terdiam melihat siapa yang meng-chat dirinya. Dengan cepat You membalas. ''In here, it's night already, me :)'' ''Oh gitu, ya? Berarti selamat malam, You :)'' ''Selamat siang, Me :)'' You membalas. ''Gimana ujian disana?'' tambahnya. ''Ya lumayan sih. Susah-susah gampang. Maaf You belum sempat balas e-mail mu'' jawab Me lewat media chatting dari situs internet. ''Berarti udah selesai, kan? Iya gapapa.'' ''Iya, udah. Setelah ini, aku ada libur musim panas'' ''Would You come here to see me again?'' ''Of course, You. Hari senin nanti aku kesana'' ''Hari senin?'' ''Iya'' ''2 hari lagi dong? Yaah hari senin aku ada kuliah'' ''Iya gapapa, aku cuma ngasih tau kok'' ''Hmm.. Yaudah bawa oleh-oleh ya'' pinta You. ''Hahaha iya. Oiya, gimana kabar keluargamu disana?'' ''Mereka baik-baik aja kok, udah pada tidur sih sekarang'' ''Loh? Emang disana jam berapa?'' You kembali melihat jam digital di kamarnya. ''Sekitar jam 12 malam'' jawab You. ''Kok kamu belum tidur?'' ''Ya kan lagi chatting. Disini hujan, Me'' ''Disini malah lagi panas. Yaudah kamu tidur aja, You'' ''Terus ninggalin chattingan kamu yang jarang-jarang ini? Nggak mau!'' You menolak. ''Bukan begitu.. Disana kan katanya hujan, jadi pasti dingin mendingan kamu tidur aja. Lagian udah malam juga kan disana?'' ''Kalau soal chat kamu tenang aja. Sebentar lagi kan kita ketemu hahaha'' ''Oke deh. Aku off ya? Besok chat lagi dong, Me'' ''Iya iya tenang aja hehe'' ''Oke jangan lupa bawa oleh-oleh ya, Me. Selamat siang :)'' ''Iya selamat malam, You. Selamat tidur :)'' Me mengakhiri chatting dengan teman lamanya. You mematikan laptop. Memejamkan mata, berusaha untuk tidur di tengah suara deras air hujan yang menerpa atap kamarnya. ''Me, akhirnya kita akan ketemu lagi..'' _____________________________________________________________________________________ Minggu.. Matahari telah berada cukup tinggi dari titik terbitnya. Sinarnya hangat menyinari pagi. Menembus kaca jendela kamar You. ''Hoaaam! Ngg..'' perlahan You membuka matanya. Terdiam, berusaha mengumpulkan nyawa setelah berkelana dalam dunia mimpi. Dengan mata yang masih sayup-sayup terpejam, You berjalan pelan membuka jendela kamarnya yang tertutup gorden tipis warna biru laut. Cahaya matahari menerpa wajah putih You, menyilaukan matanya yang mulai terbuka. Terlihat langit biru terbentang luas dengan beberapa goresan awan putih disana. Air sungai di belakang rumah You meninggi, pepohonan juga basah akibat hujan semalam. You menarik napas dalam-dalam, menghirup udara pagi di lingkungan rumahnya yang masih tergolong asri. ''Hmm.. Bau rerumputan..'' You tersenyum. Dia sangat senang dengan bau alami rerumputan setelah hujan. Tiba-tiba handphone You berdering. ''Alfi?'' You membaca nama penelpon yang tertera di layar handphonenya. ''Halo? Fi? .....Nonton? Oh iya! Gue baru bangun, Fi ... Maaf yaelah hahaha ... Yaudah, lo lagi dimana? ...... Ginta juga udah disana? ...... Oh oke tapi gue mandi dulu, lo bayarin tiket gue dulu nanti gue ganti ... . Iya iya gue cepet kok ... Yaudah ya? Gue mandi dulu terus berangkat ... Oke Fi, daah'' You menutup telponnya. Belasan misscall dan sms dari Ginta dan Alfi tertera di layar handphone You. Dia benar-benar lupa dengan rencana nonton yang dibuat Ginta. Efek bergadang semalam membuat You bangun kesiangan hari ini. You segera mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi. ------------------------------------------------ ''Fi, lo dimana?'' You mencoba meng-sms Alfi setibanya di depan mall tempat mereka janjian. ''Gue udah di bioskop. Cepetan kesini filmnya udah mulai, You'' balas Alfi. ''Oke, nanti lo keluar ya pas gue misscall'' balas You sambil berjalan ke dalam, menuju bioskop yang terletak di lantai 3. Sesampainya di bioskop, You menelfon Alfi. ''Hai, You!'' belum sempat telpon itu diangkat, seseorang memanggil You. ''Loh? Gin? Kok belum masuk?'' ''Iya kami nungguin elo dulu'' jawab laki-laki berbaju biru toska itu. ''Ooh maaf ya gue kesiangan tadi hahaha'' ''Iya gapapa kok'' ''Alfi mana? Udah di dalam studio?'' ''Nggak. Dia lagi beli popcorn.. Tuh dia'' Ginta menunjuk seorang perempuan yang membawa 2 kotak popcorn ditangannya, datang menghampiri mereka. ''Alfiii, maaf ya gue kesiangan soalnya tadi malem tidurnya telat'' You berusaha menjelaskan. ''Iya iya gapapa kok. Jadi kita mau nonton apa nih?'' ''Loh? Belum beli tiket?'' ''Iya kan kita nungguin elo yang ngaret banget, You'' ''Gue cuma kesiangan, bukan ngaret'' ''Yaudah sih sama-sama telat kan'' ''Udah-udah.. Jadi mau nonton apa? You mau nonton apa?'' tanya Ginta. ''Hm.. Terserah kalian. Yang udah mau mulai aja filmnya'' ''Tuh jadwalnya'' mereka memperhatikan papan besar bertuliskan daftar film dan jadwal penayangannya. ''Yang mana nih? Godzillanya nggak ada'' Alfi membuka percakapan. ''Fi... Plis deh, itu film udah lama banget'' ''Ya maaf, You.. Kan gue cuma bercanda ehehehe'' jawab Alfi dengan tawanya yang dipaksakan ''Jadi nonton apa nih?'' tambah Alfi. ''Sekarang jam 11.53.. Nonton itu aja The Biggest Little Thing, jam 12.05 sebentar lagi'' saran You. ''Itu tentang apa, You?'' ''Tentang filosofi kehidupan gitu. Gue udah baca novelnya, Gin. Seru loh!'' ''Yaudah, beli tiket dulu gih. Bayar sendiri-sendiri ya'' Mereka mengantri untuk membeli tiket. Antrian di loket terlihat sepi. Hanya ada 1-2 pasangan muda-mudi yang ikut mengantri. Tepat pukul 12.05 pintu theater 4 di buka, film The Biggest Little Thing akan segera dimulai. You, Alfi dan Ginta memasuki theater 4 _____________________________________________________________________________________ ''Dingiiin!'' Alfi mendekap kedua tangannya. ''Alfi norak! Hahaha'' ''Tapi emang dingin tadi, Gin'' ''Eh? Mau minjem jaket gue, You?'' Ginta menawarkan jaket cokelatnya. ''Nggak usah, makasih'' ''Mending gue aja, Gin'' Alfi menarik jaket Ginta. ''Gak mau. Nanti rusak'' Ginta memakai jaketnya kembali. ''Dasar.. Eh tapi tadi filmnya bagus loh! Mengharukan, nggak nyangka terakhirnya pisah gitu'' Alfi terlihat antusias. ''Iya gue suka kutipannya: 'hidup ini seperti benang pendek yang kusut.. Singkat dan rumit'. Keren deh'' sahut Ginta. ''Coba kalian baca novelnya, lebih seru lagi kalau bisa ngebayanginnya'' tambah You. ''Kapan-kapan pinjem dong, You'' ''Boleh deh. Kapan-kapan ya, Fi. Sekarang mau kemana nih?'' ''Gue mau ke toilet dulu sebentar ya'' Ginta meninggalkan 2 temannya di depan bioskop. ''Eh Fi, nyari kado yuk?'' ajak You. ''Buat siapa? Memangnya ada yang ulang tahun?'' ''Bukan, besok Me mau kesini loh'' ucap You dengan raut wajah bahagia. ''Beneran?! Wah asik nih! Kenalin gue, You! Kenalin gue!'' pinta Alfi. ''Iya nanti gue kenalin tapi temenin cari kado dulu'' ''Yaudah ayo. Ginta tinggalin aja hahaha'' Alfi dan You beranjak pergi dari bioskop, meninggalkan Ginta yang sedang ke toilet. ''Mau ngasih kado apa, You?'' ''Emm.. Apa ya? Menurut lo, kasih apa?'' tanya You sambil melihat-lihat barang di sebuah rak merah yang tersusun rapih. ''Kalau ini gimana?'' Alfi mengambil sebuah handuk merah kecil di bawah loker. ''Masa mau ngasih itu?'' ''Emang Me sukanya apa?'' ''Dia itu.. Suka menggambar pemandangan'' tersirat senyum halus di wajah You ketika mengingat semua gambar yang telah Me tunjukan padanya. ''Yaudah kasih peralatan menggambar aja.. Buku sketsa, alat tulis, ya semacam itulah'' ''Oiya, tumben Alfi pinteeer! Hahaha'' ''Makasih, yaudah ayo'' Mereka beranjak dari rak baju dan kain menuju tempat peralatan menggambar. Tak berapa lama mereka berjalan, handphone Alfi bergetar. ''Eh, Ginta sms nih.'' ''Apa katanya?'' ucap You, masih mengacak-ngacak rak peralatan menggambar. ''Dia nanyain kita lagi dimana'' ''Suruh kesini aja'' ''Oke..'' Alfi membalas pesan dari Ginta. Sementara You masih mencari-cari barang yang cocok untuk jadi hadiahnya. Membandingkan jenis, fungsi, dan warna dari barang yang nanti akan di belinya. ''Kalian lagi apa?'' seorang laki-laki datang menghampiri mereka. ''Hm? Lagi nyari kado, Gin'' ''Kado? Emang siapa yang mau ulang tahun, Fi?'' ''Bukan kado ulang tahun. Besok , Me, temannya You mau datang'' ''Emang dia siapa? Kenapa harus di kasih kado?'' ''Dia teman dekat gue dari SMA. Dia pindah ke luar negeri pas kelulusan. Sekarang dia mau ketemu gue lagi'' You terlihat bersemangat. ''Teman dekat? Ooh'' terlihat suatu kekecewaan di wajah Ginta mendengar penjelasan You. Wajahnya berubah sedikit murung memikirkan siapa sebenarnya Me yang disebut oleh You. ''Kalau ini gimana, You?'' Alfi menunjukan sebuah buku sketsa ukuran A3, dengan gambar beberapa bangunan pada cover putihnya. ''Ini bagus, Fi! Terus apa lagi? Gin, kasih saran dong'' ''Hm? ... .'' Ginta hanya terdiam sambil menyeleksi alat tulis di rak. Setelah cukup puas, akhirnya You membeli sebuah buku sketsa A3 dan 1 paket pensil dengan berbagai jenis. ''Mau makan dulu nggak?'' ''Em.. Langsung pulang aja deh. Gimana You?'' ''Iya langsung pulang aja. Udah sore, besok kan kuliah, Gin'' ''Hmm yaudah..'' Alfi, You, dan Ginta memutuskan untuk pulang. Menunggu bus di halte ke tujuannya masing-masing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented