Senin, 02 Februari 2015

Concept of Happiness

Assalamualaikum!

Hai, blogs!  Salam untuk kamu semua dari First Region :)
Saat ini gue sedang berada di wilayah 1. Means, Tangsel. Gue lagi liburan tanpa tau caranya mengisi liburan. You know, setelah selesai menjalani petualangan di Disc 2 Chapter 3 yang penuh tantangan, gue merasa agak hampa. Pasalnya kalo di Disc 2 chapter 3 itu gue harus fokus sama misi gue yang banyak banget di wilayah 2. Dan itu sangat merepotkan. Tunggu, biar kita sepaham yg gue maksud misi itu adalah praktikum dan kuliah. Udah gue kasih tau kan apa aja yg gue hadapin? Gak semuanya sih tapi pokoknya seru dan nyusahin deh.

Waktu gue ngejalanin praktikum dan kuliah gue pengen itu cepat berakhir dan liburan. Tapi setelah semua selesai, gue malah gak ada kerjaan. Nganggur. Gak tau mau ngapain. selama liburan kegiatan gue cuma main game di hp. Gara-gara itu rasanya liburan gue gak bermakna. Gue jadi kurang bahagia. Sedih -_-.

Anyway, untuk memberikan sedikit warna dan makna serta cerita pada waktu luang gue, kita sharing lagi aja ya. Ada topik menarik yg menurut gue asik untuk dibahas, yaitu Konsep Kebahagiaan. Dan karena gue menandakan post ini dengan Point of View, Sooo kalian harus mengenakan kacamata perspektif versi gue. Jadi bersiaplah!


 

Link Start!


 

Kita mulai dengan satu pertanyaan inti:

Apakah kebahagiaan membutuhkan konsep?

Sebelum itu terjawab, gue tanya lagi,
Bisa gak kalian mendeskripsi kata "bahagia"?
Apa sih arti bahagia itu? 

"Perasaan senang, dit!" bolehlah
"Selalu bersyukur, dit!" sip!
"Ketika melihat dia putus sama pacarnya, dit!" -____- dead already!

Ada banyak arti kebahagiaan bagi seseorang. Buat gue pribadi kebahagiaan itu artinya perasaan puas dengan semua yang dimiliki dan bersyukur karena memiliki semua itu. Gak  tau juga sih itu bener atau nggak. Sebenarnya gue masih nyari jawabannya. Mungkin ada di KBBI atau google tapi gue terlalu males buat nyari tau.

Setiap orang punya arti kebahagiaannya masing-masing. Ada yang bahagia karena tujuan hidupnya tercapai, ada yg bahagia punya mainan baru, bahagia punya banyak teman, bahagia bisa makan banyak tapi berat badan gak nambah (gue mau yang ini pake banget!!!), ada yang bahagia karena punya banyak duit. Kebahagiaan setiap orang berbeda karena sumber bahagianya berbeda. Eh sama aja sih. Sama-sama dari hati. Tapi yg ngebuat bahagianya itu bedaaa.

Dulu gue pernah ditanya gini:
"Apa tujuan hidup? Apa yang ngebuat kamu bahagia?"

Saat ditanya itu gue jawab gue mau jadi Creator. Dan yang ngebuat gue bahagia adalah kalo penemuan gue bisa berguna bagi orang banyak. Kurang lebih gitu. Si penanya ini gak ngasih jawaban atau reaksi yg WOW gitu. Bodoamat sih. Gue juga gak terlalu peduli. Dulu. Tapi setelah gue memikirkan kembali 2 pertanyaan itu hingga sekarang, gue mulai ngerti. 2 pertanyaan itu saling berkaitan. 

Apa tujuan hidup kamu? "Untuk bahagia"
Apa yang ngebuat kamu bahagia? "Saat tujuan hidup saya tercapai"

Gue ngebuat spekulasi sendiri bahwa manusia berjuang dalam hidup ini untuk mencapai kebahagiaan. Terserah dia mau jadi apa pun dengan cara apapun yang jelas tujuannya adalah untuk bahagia. Dan dia akan bahagia saat tujuan hidup itu tercapai. Kita berlomba untuk meraih kebahagiaan bagi diri kita. Dengan cara apapun. Termasuk merenggut kebahagiaan dari orang lain. For example! Koruptor. Sebenernya gue bosen banget dengerin berita tentang mereka ini. Dan gak mau tau. Tapi kalo kayak gitu artinya gue menutup mata atas tindakan mereka. Dan itu gak boleh. So gapapalah gue omongin.

Kalo gue memikirkan koruptor, terkaan gue yang pertama muncul adalah kebahagiaan dengan konsep "world is ruled by money. You own money you own the world". Sejenis itu deh. Sebenernya gak cuma koruptor aja sih. Pekerja keras yang bekerja demi meraih penghasilan tinggi juga sama. Bedanya mereka gak curang. 

Memang benar di dunia ini mereka yang memiliki uang akan memiliki kekuasaan. Secara logika juga iya, tapi kan gue pake imajinasi. Dan ini perspektif gue, terus ini blog gue, jadi suka-suka gue dong! Huh! -___-.

Kalian pasti tau pepatah asing yang bilang "money can't buy happiness".
Istilah itu bener loh.  Tapi beberapa waktu lalu istilah itu ditambahin "... But shopping can" -____- ini... Juga bener-_-. Khususnya dikalangan perempuan sama orang yang hedon dan hobi shopping. Gue gak hobi shopping tapi like i said in Againts the Pressure! Shopping salah satu cara gue mengais kebahagiaan. Itu kalo shoppingnya sama urf. Kalo sama yg lain biasa aja.

Balik lagi ke istilah awal. Gue tambahin dikit. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, kekuasaan, kesehatan, cinta, dan waktu. Menurut kamu bener gak? Awalnya gue berpikir itu benar. Tapi yang namanya manusia bisa aja ngelesnya. 

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan tapi bisa membeli kesenangan.
Uang tidak bisa membeli kekuasaan tapi bisa membeli hukum.
Uang tidak bisa membeli kesehatan tapi bisa membeli obat.
Uang tidak bisa membeli cinta tapi bisa membeli nafsu.
Uang tidak bisa membeli waktu tapi bisa beli jam tangan.

See? Uang itu menyebalkan -_-.
Banyak orang bekerja demi uang. Cari jabatan tinggi biar dapet uang banyak. Dengan begitu mereka bisa hidup senang, bisa hedon dengan semua kekayaan yang dimiliki. Punya banyak rumah, mobil, dan segala kemewahan lainnya. Kita hidup butuh uang. Tapi uang bukan segalanya. Dia cuma ngasih kesenangan bukan kebahagiaan. Dan uang bukan sumber kebahagiaan gue.

 
Selain itu ada juga yg bahagia karena melihat orang lain susah. Ini nih orang yg punya penyakit hati: iri, dengki dan cecunguk lainnya. Mereka gak suka kalo orang lain hidup senang. Jadi mereka selalu menggunakan segala cara agar orang lain hidupnya dibawah dia. Contoh orang semacam ini banyak ya. Coba aja nonton Rahasia Ilahi dan film kisah islami lainmnya. Banyak banget yang menceritakan kehidupan orang kaya yang gila harta dan punya penyakit dengki. Akhir hidupnya pasti susah. Diazab. Ini kebahagiaan yang dilarang. Jangan jadi sumber bahagia kalian ya

"Don't ruin other people's happiness just because you can't find your own"  
- anonim -

Terus ada lagi, blogs! Orang yang bahagia dengan membuat orang lain bahagia. Ini tipikal orang yang rela berkorban. Salah satu sifat dasar manusia yang terbuka hatinya. Pernah gak kalian dengar kata-kata sok keren gini: "gapapa kok. Kalo kamu bahagia, aku juga bahagia"? Biasanya diucapin oleh cowok yang sok tegar pas mantan pacarnya dapet cowok baru. Klise. Atau ini, "buat kamu aja. Yang penting kamu bahagia". Semacam itulah. Walau jarang diucapin ini salah satu pola pikir orang tua ke anaknya. Mereka rela berkorban demi buah hatinya. Walau sebenernya mereka menderita tapi dengan melihat kita senyum, itu udah memberikan kebahagiaan buat mereka.


Awalnya gue gak paham sama konsep ini. Gue berpikir kebahagiaan gue adalah milik gue, kebahagiaan lu adalah milik lu. Gue bahagia karena tujuan gue berhasil, bukan dari kebahagiaan orang lain. Dan you know gue salah.

Happiness isn't for your own self. Happiness is to be shared. 

Kebahagiaan sama kayak sedekah. Kalo kamu bagi ke orang lain, dia bukan berkurang tapi malah bertambah. Gak peduli kita ngerti arti kebahagiaan bagi orang lain atau nggak yang jelas kita bisa bahagia dengan melihat orang lain bahagia. Gak percaya? Pernah gak kalian ketawa gara-gara teman kalian ketawa padahal kalian gak ngerti apa yg lucu? Semacam itulah. Gue paham konsep ini setelah memikirkan itu. Berbagi tawa, berbagi bahagia.

Om cobuzier pernah bilang yg intinya tuh kita sering mengeluh karena banyak orang yang ada cuma di saat kita senang tapi begitu kita sedih mereka menghilang. Ini menyakitkan memang. Tapi coba kalo dibalik, kita punya seseorang yang ada di saat kita sedih tapi menghilang di saat kita senang. Lebih menyakitkan mana? Blogs, menahan kesedihan seorang diri itu sakit... Tapi gak memiliki seseorang untuk berbagi kebahagiaan itu jauh lebih sakit.


"Terus, dit, konsep kebahagiaan lu yang mana?"

Gue sedang menerapkan yang membagi kebahagiaan dengan orang lain. tapi belum bisa sepenuhnya. Masalahnya kebahagiaan gue beda. Gue suka menikmati hal-hal kecil. Gue suka jalan-jalan, nulis, main, tidur, mimpi, dan makan lolipop. Lolipop itu enak! Tapi bisa bikin diabetes -_-. Duduk bengong menikmati alam. Lucid dream, perang imajinasi yg seru banget.  Hal simple semacam itu kalo dinikmatin bisa bikin bahagia. Tapi, blogs, gue rasa gak banyak yg ngerti itu. Jadi gue gak tau cara ngebagi kebahagiaan  gue. Makanya gue mencari seseorang yg paham buat berbagi. Dan ini susah banget!!! Udah 3 tahun gue cari -__-. Di stasiun gak ada, bandara gak ada, perkotaan gak ada, bahkan di google juga gak ada. Ada yg tau keywordnya gak? Gue udah coba "cewek nyasar sendirian" yang ada malah "cewek takut diculik" -_-. Terus gue harus cari kemanaaaaa?!
Huh!
Tapi gak masalah. Gue mulai berpikir untuk berubah menuju dunia yang biasa. Dunia yang normal. Walau kadang rasanya tuh agak aneh.Cause for some people: "Being normal doesn't feel normal".

Yah intinya apapun sumber kebahagiaan kalian, jangan dipendam sendirian. Berbagi kebahagian dengan orang lain tidak akan mengurangi kebahagiaan kalian. Jadi mari menebar kebahagiaan pada dunia!

anyway! di post berikutnya, insya Allah, gue akan menunjukan dunia gue. Its gonna be amazing! Wait for it okay?

See you, blogs :)

Assalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented