Minggu, 15 Februari 2015

Full Heart

Selamat malam, my dear blogs :)

assalamu'alaikum

jumpa lagi dengan gue, Arya D, dan pacar gue, emmm...., oiya, gue gak punya pacar. maap lupa. pokoknya gue mau sharing my thought about something. Not a big deal but, whatever, i'll share it anyway.

but first, as always, gue harus menanyakan kabar kalian semua. biar gue keliatan ramah dan peduli gitu. padahal mah... well, kamu kamu juga gak ada yang jawab. yang jawab cuma 1 di post Pelajaran dari Ketinggian. huft.. yaudahlah ya. 

Sooooo how are you doing, my silent readeeeeerrrrr?! sehat kan? ada yang sakit? semoga yang sakit cepat sembuh ya. ada yang lagi sedih? semoga yang sedih bisa jadi gembira tanpa sebab ya.. semoga kalian semua baik-baik saja pokoknya!

jadi mengenai sesuatu yang mau gue share kali ini sebenernya ada hubungannya dan bisa dibilang lanjutan dari Concept of Happiness.  Anggaplah gue menemukan suatu cara baru untuk bahagia. mau tau gaaaaak?


"nggak. mending lu diem aja, dit" -________- gue jadi sedih.

seharian tadi gue dicuekin sama urf. gak dicuekin juga sih. tapi gue dilarang belanja barang-barang yang gue mau. misalnya gue mau beli mainan, mau beli makanan yang harganya di atas 10000, minuman, dan hal semacamnnya gak dibolehin -_-. terus gue pengen berkarya dari origami juga gak boleh. katanya buang-buang kertas. gue harus menyayangi bumi. iya sih.. tapi kan gue juga mau memenuhi keinginan gue untuk bahagia -___-. gue jadi bete tadi. terus gue bales. gue diemin, gue tinggal tidur. bodoamat.terus pas gue bangun baru ngobrol lagi. katanya gue harus jadi dewasa gitu. gak boleh beli mainan dan barang yang gak berguna. lakukan hal-hal yang penting untuk masa depan gue. padahal kan mainan yang gue beli bisa gue wariskan ke anak gue nantinya. bayangin aja, di masa depan nanti, saat anak-anak lain punya mainan modern berteknologi canggih tapi pasaran dan norak, anak gue punya mainan yang udah gak diproduksi lagi. dia punya mainan yang menjadi peninggalan generasi 90an. mainannya udah jadi legenda. keren banget gak sih? well, itu kalo gue udah punya anak. masalahnya punya pasangan aja belom -____-.

balik lagi. 
jadi pas gue ngobrol sama urf, dia juga bilang, harunya gue ngelawan dia. gak usah peduliin omongannya. lakukan aja apa yang gue mau. gak usah peduliin pandangan orang lain.  dia sejenis ngetes seberapa besar kemauan gue untuk mendapat apa yang gue inginkan. ngeselin banget -___-. gak bilang-bilang kalo mau ngetes..

adalah hal tersebut yang ingin gue bagi ke kalian. yaitu mengenai Kesungguhan hati. 

gini, blogs, akhir-akhir ini gue sedang memikirkan inti dari kesuksesan. gue gak nyari di google, tapi dengan cara berpikir sendiri, studi kasus dengan simulasi otak, dan semacamnya. rumit? gak kok. biasa aja. gue bepikir apa yang dibutuhkan seseorang untuk sukses dalam hidupnya. oiya, kesuksesan dalam hidup yang gue maksud adalah kebahagiaan ya.

nah, awalnya gue mengira kesuksesan ini adalah takdir. garis kesuksesan sudah  ditakdirkan dari sananya. tapi kenyataannya takdir bisa dirubah dengan usaha dan do'a. berarti bukan itu. terus gue berpikir apakah penyebab kesuksesan itu usaha dan do'a? bisa jadi. tapi bukan itu. karena gue melihat banyak orang yang berusaha dan berdo'a tapi masih belum benar-benar bahagia dan belum mencapai kesuksesannya. bukan itu. inti kesuksesan bukan usaha dan do'a. 

apakah intinya adalah kesempatan bertemu kekuatan? terlalu kompleks. gue berbicara tentang inti. it's in you. harus ada di dalam diri kita. kekuatan ada di dalam kita tapi peluang ada di sekitar kita. gue terus mencari dan mencari. gue menemukan fakta tentang apa yang dibutuhkan seseorang untuk sukses dalam hal diterima kerja. aspek yang diperlukan dalam perusahaan. yang utama adalah komunikasi, kerjasama, link, ilmu komputer, ipk, dan apalah yang lain. gue lupa. memang benar. tapi menurut gue itu bukan inti kesuksesan juga. kenapa? karena aspek-aspek itu membicarakan seorang yang ekstrovert. tau gak ekstrovert itu apa? itu orang yang senang bekerja berkelompok, ramai-ramai, gak biasa kerja sendiri. dan you know, itu gak adil untuk seorang Introvert penyendiri kayak gue. jujur aja, skill komunikasi gue jelek banget. gue sulit mengendalikan kondisi dan mencairkan suasana kalo ngomong sama orang yang levelnya lebih tinggi dari gue. gue bisa mengendalikan keadaan kalo gue sedang dalam posisi superior. kan gak mungkin gue selalu suerior selamanya. pasti ada yang di atas gue. so, gue kesuksesan dengan aspek pekerjaan itu bukan inti yang gue maksud. inti ini harus dimiliki oleh semua orang. harus sederhana dan benar-benar inti.

kesuksesan berasal dari diri sendiri? diri sendiri yang punya sifat untuk menunjang kesuksesan? bukan. sifat penunjang kesuksesan sejenis mandiri, disiplin, rajin, baik, dan lain sebagainya masih kompleks. lagi pula banyak orang yang punya sifat begitu jadinya malah terlalu ambisius dan justru gak menikmati hidup. akhirnya gak bahagia. jadi bukan itu juga.

maaf ya, banyak contoh di atas yang gue tolak dan jadi panjang tulisannya. soalnya yang gue pikirkan juga banyak. lalu apa sebenarnya inti kebahagiaan dan kesuksesan yang gue maksud? setelah melakukan pemikiran dan diskusi yang lama banget sama urf, gue menemukan 1 kesimpulan.

it's called "Kesungguhan Hati". ini intinya. kenapa? karena apa pun yang dilakukan dengan kesungguhan hati pasti akan membawa kita kepada kesuksesan dan kebahagiaan.

"bukannya sifat gak gampang menyerah, usaha, do'a, dan semacamnya juga ya?" iya dan tidak. gue jawab begitu karena jika kita melakukan itu semua tanpa kesungguhan hati, kita gak bisa dapet kesuksesan dan kebahagiaan. paling yang bisa didapet cuma sukses aja tapi gak bahagia. 

"Bersyukur juga bisa kan, dit?" bisa tapi kurang. kalo bersyukur tapi gak menggunakan hati juga sulit untuk bahagia dan sukses. sejenis gak ikhlas gitu mungkin ya.

setelah gue menemukan asumsi tentang "Kesungguhan hati" ini, gue nge-flashback. gue mencari hal-hal yang gue kerjakan dengan sepenuh hati. hal-hal yang bener-bener gue pejuangin untuk gue dapatkan. you know? gak ada. entah gue lupa atau emang gak ada. yang jelas gue ngerasa gue gak pernah ngegunain hati gue secara penuh untuk melakukan sesuatu. mungkin pernah tapi gue lupa dan gak ngerasa lagi. 

biasanya hal-hal yang kita perjuangin itu bener-bener akan terasa dan ngebekas di ingatan kita. misalnya, nabung sendiri buat beli gadget, beli mainan, kerja sampingan buat nambah penghasilan, belajar dengan giat untuk dapet ranking, dan sebagainya. semua itu bisa didapatkan dan dilakukan tanpa menggunakan sepenuh hati. tapi hasilnya akan beda. bukan, bukan gak sukses. tapi ada perasaan manis yang kita rasakan kalo kita gunakan hati kita secara penuh untuk mencapai keberhasilan.  seolah.. kita berhasil mendapatkan apa yang benar-benar kita perjuangkan. pernah gak kalian ngerasain itu? you find something that you worth fighting for.

kalo gue sih udah lupa. rasanya... gue melakukan banyak hal hanya dengan setengah hati. walau pun mungkin banyak yang bisa dianggap berhasil, tapi rasanya hampa. seolah gue gak bener-bener berjuang. setelah gue memikirkan itu, gue jadi sedih -_-. bukannya semua yang gue lakukan jadi percuma sih, tapi rasanya ada yang kurang gitu. gak ada kenangan tentang perjuangannya.

perjuangan yang seperti apa? misalnya kalian membikin suatu karya dari hal yang dianggap gak berguna bagi orang lain. contohnya kalian memanfaatkan sampah plastik untuk membuat lukisan, membuat robot dari stik es krim, atau karya lain yang out of the box. pada awalnya kebanyakan orang akan menganggap yang kalian lakukan itu percuma. sia-sia. kalian mungkin dianggap gila dan bodoh. tapi tenang aja.. gila dan bodoh itu beda tipis sama jenius. Enstein yang jenius itu aja dulunya dianggap gila loh. Galileo juga pernah dikurung gara-gara berpendapat bumi itu yang mengelilingi matahari, bukan sebaliknya. banyak orang-orang jenius yang melakukan hal-hal keren tapi dianggap gila oleh orang yang lebih banyak lagi. tapi mereka berhasil karena punya kesungguhan hati dalam melakukan apa yang mereka lakukan. mereka mengesampingkan hujatan-hujatan negatif tentang diri mereka dan akhirnya berhasil serta diakui di masyarakat.

blogs, dalam menjalani hidup ini pastinya kita akan dihadapi dengan berbagai komentar dan asumsi masyarakat. komentar mereka ada yang bisa membangun kita dan ada yang bisa menjatuhkan kita. kalo kalian jenius, biasanya lebih banyak yang menjatuhkan. tapi kalau kalian bertahan dan terus maju, pasti akan berhasil. gimana caranya? lakukan dengan sepenuh hati. jangan setengah-setengah. apa lagi kurang dari 1/256 mm itu ukuran material lempung -_-. 

jadi dari hasil marahan gue sama urf tadi, urf bilang, gue harus menggunakan hati gue secara utuh dalam melakukan apa yang gue mau. kalo gue ingin berkarya, gue harus sepenuh hati berkarya. sekali pun orang-orang akan menganggap karya gue sampah atau semacamnya. just do it! gitu, blogs. urf keren ya? makanya dia jadi partner gue.

apa yang gue sampaikan kali ini memiliki inti bahwa apa pun yang kalian lakukan, lakukanlah dengan sepenuh hati. buktikan pada mereka yang memandang rendah tindakanmu bahwa kamu lebih baik dari mereka dan kamu mampu untuk berhasil, sukses, dan bahagia.  

Ubah komentar mereka yang bilang, 
" Ih ini orang ngapain sih? gak jelas banget. buang-buang waktu aja." 
jadi 
"Ih ini orang niat banget! karyanya keren! kok bisa ya?". 
cause Success is the sweetest Revenge

sekali pun kamu menemui kegagalan pada akhirnya, kamu gak perlu sedih. kamu harus bangga dengan usahamu. gue yakin orang-orang akan melihat perjuangan kamu dan jadi respect gitu. buktikan sendiri deh.

"Put your heart, mind, intelect, and soul into even your smallest acts. that's the secret of success" 
- Swami Sivamanda -

Selamat malam, blogs..

assalamu'alaikum 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented