Jumat, 17 Februari 2012

Ridiculove 5

hari menjelang sore.
Sesampainya di rumah..

''Aran?'' Al mengirim pesan singkat ke Aran yang sebenarnya adalah Aria.
''apa? tadi kok nggak dateng, Flo?'' jawabnya. Aria belum menyadari kalau Flo adalah Al.
''iya maaf. Tadi gue sibuk. Lo nungguin gue ya di taman?'' Al masih dalam kepura-puraannya.
''iyalah gue nungguin! Kenapa nggak ngasih kabar kalo nggak jadi?''
''tadi pagi gue pergi sama keluarga gue, Ran. Terus handphone gue ketinggalan'' Al berbohong.
''oh yaudah'' balas Aran singkat.
''lo gapapa? Maaf ya, Ran''
''gapapa kok. Tenang aja''
''makasih Ran. Terus tadi nunggu sampai jam berapa?''
''tadi sih cuma sampai mendung doang. Sekitar jam 1''
''lo nunggu 3 jam disana?''
''nggak juga sih. Ada temen gue disana'' jawab Aran.
''lo sama temen kesananya?''
''nggak. Kebetulan doang ketemu. Katanya sih dia lagi jalan-jalan doang''
''ooh temen lo cakep nggak, Ran? hahaha'' Al ingin mengetes Aria.
''nggak!! Dia itu pelit, jahat, suka iseng, sok-sok nabung gitu! Beliin gue es krim aja nggak mau!'' jawab Aran dengan cepat.

''Dasar Aria.. hahahaha. Awas nanti kalau ketemu lagi'' Al berkata sendiri.

''hahahaha kok kayaknya lo sebel banget sama dia ya'' Al membalas pesan dari Aran.
''gak sebel juga sih. Dia sebenernya asik, tapi beneran ngeselin banget, Flo. Tadi aja dia nampar gue''. Aran terus bercerita tentang temannya.
''hah? Kok bisa?'' Al pura-pura tidak tau.
''iya katanya sih ada lalat gitu, flo. Nggak jelas banget kan?''
''terus lo bales nampar dia nggak?''
''ya nggaklah. Kan gue baik hati hahaha''

''hahahaha bisa-bisanya Aria bohong begini'' Al tertawa membaca pesan yang dikirimkan Aria sebagai Aran.

''wooo sok baik hati deh lo, Ran. Hahahaha. Eh tunggu deh, ini temen yang waktu itu lo bilang lagi marahan bukan sih?'' tanya Al.
''emang baik kok hahaha. Iya yang waktu itu marahan''
''oh kalian udah baikan?''
''belom sih. Tadi dia nggak minta maaf karna masalah yang dulu. Lagian gue juga lupa nyuruh dia minta maaf''
''emang masalahnya dulu kenapa?''
''ya dia itu kan orangnya iseng. Terus dia bikin boneka serem gitu di gantung di atas pintu. Pas gue masuk, bonekanya jatoh di depan muka gue. Terus gue pingsan deh'' jelas Aran.
''pingsan? hahahaha lo takut boneka serem gitu, Ran?'' ledek Al.
''nggak, gue cuma kaget, flo hahaha''
''bohong ah hahahaha''
''yaelah.. beneran deh!''
''hahaha terus lo bales dia nggak, Ran?''
''nggak. Kan gue baik hati. Tadi aja pas pulang dari taman kota, gue yang nganterin dia naik sepeda gara-gara dia jalan kaki'' Aran membalas pesan Al.

''apa-apaan... Hahahahaha dasar Aria! Orang gue yang nganterin, bisa-bisanya dia ngaku begitu'' Al tertawa sendiri di kamarnya.

''kasian banget sih temen lo yang jalan kaki itu hahaha. Untung ada yang nganterin dia pulang''

''iya untung ada gue hahaha. oiya, mana tadi dia sempet bengong terus kayak orang kerasukan gitu, flo'' Aran kembali bercerita.
''ngapain dia bengong?'' tanya Al.
''nggak tau. kayaknya dia lagi banyak pikiran''
''ooh kok kayaknya lo perhatian banget ya sama dia? Ehem'' Al meledek Aran.
''nggak kok! Nggak! Apaan sih Flo. Hahaha''
''sekarang lo malah jadi salting ya? Hahahaha''
''nggak! Udah apa, Flo..''
''hahahaha yaudah maaf, Ran. Udah dulu ya, Ran. Gue mau belajar dulu'' Al berniat mengakhiri smsnya dengan Aran.
''oh yaudah flo''
''maaf ya tadi nggak jadi dateng. selamat sore''
''iya gapapa flo. Selamat sore juga''
Jawab Aran.

Al masih tertawa membaca pesan-pesannya dengan Aria yang menyamar menjadi Aran barusan. Al baru menyadari ternyata Aria perhatian dengannya.

------------------------------------------------

Udara pagi menyergap masuk ke kamar Al. Dingin. membuat Al terbangun dari tidurnya.
''hoaaam.. Jam berapa nih?'' setengah sadar, Al melihat jam dinding di kamarnya.
''jam... 3? haaah''
Kelopak mata Al masih terasa berat.
Al kembali tertidur.

Pukul 4 pagi alarm berbunyi.
Al segera terbangun. dengan sangat malas Al berjalan perlahan keluar kamar. Matanya setengah terpejam.
Duk!
''aduh! apaan sih?'' kaki Al menabrak sesuatu di dekat pintu kamarnya. Perlahan Al mulai sadar.
Sebuah boneka menyeramkan yang dulu dibuatnya tergeletak disitu. Diam. menatap Al dengan mata hitamnya.
''HUWAAA!! siapa yang naro disitu?!'' Al teriak melihat sosok boneka itu.
''Al? Kamu kenapa?'' Ibu Al menghampirinya.
''siapa yang naro itu disitu, ma?'' Al menunjuk boneka yang masih menatapnya.
''mana mama tau. Kamu takut ya? Hahaha''
''nggak! Aku cuma kaget doang''
''hahahaha yaudah sana mandi dulu''

Al segera menuju kamar mandi.
Bersiap-siap berangkat ke sekolah.
------------------------------------------------

Selesai bersiap-siap, Al pergi ke ruang tengah. Ibunya sudah menyiapkan sarapan seperti biasa.

''makan dulu, Al'' ajak Ibunya
''iya, ma''
''kamu mau bawa boneka itu lagi?'' sambil menyiapkan makanan, Ibu Al memperhatikan boneka yang dibawa Al.
''iya buat pelajaran nanti''
''bukannya waktu itu udah ya?''
''masih di pakai lagi sama gurunya''
''yaudah cepat makannya''

selesai sarapan, Al segera pamit untuk berangkat sekolah.

''Ma, aku berangkat ya''
''loh? Kamu nggak naik sepeda?''
''nggak deh, aku jalan kaki aja''
''gapapa tuh?''
''iya gapapa, ma. Udah ya. Assalamu'alaikum''
''wa'alaikum salam'' jawab ibunya.

Pagi itu Al pergi ke sekolah tanpa sepedanya. Hujan yang kemarin turun membuat udara pagi lebih dingin dari biasanya. Al merekatkan jaket hitam yang ia kenakan.
Hari masih cukup gelap. Matahari baru mulai terbit. Biarpun begitu sinarnya masih terhalang awan hitam yang menghias langit. Mendung.
Al terus berjalan menuju sekolahnya.
hanya sedikit orang yang berlalu lalang di pagi hari ini. Dengan kemeja dan tas yang rapih. Mungkin sebagian dari mereka adalah pekerja yang harus berangkat pagi ke kantor. Atau hanya orang seperti Al yang senang menikmati udara pagi.
Dari kejauhan Al mulai melihat gerbang sekolahnya. Di pinggir gerbang terdapat pos satpam untuk tempat berjaga.

Al memasuki gerbang sekolah.
Sepi. Parkiran tempat dia biasa menaruh sepedanya juga terlihat kosong. Belum ada kendaran mangkal disana.
''jam berapa ini?'' Al melihat jam tangan miliknya.
''jam 6 kurang 10? gue terlambat dari biasanya ya. Tapi tetep aja masih sepi'' Al melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Pintu kelas Al masih di tutup. Penjaga pintu belum membukakan kuncinya.
''tumben masih dikunci.. Biasanya kan jam setengah 6 juga udah di buka'' ntah pada siapa Al berbicara. Al memutuskan untuk duduk di dekat kelasnya. Menunggu seseorang membukakan pintu kelas itu.

sayup-sayup terdengar suara langkah kaki dari pintu masuk. Semakin dekat. Suara langkah itu semakin terdengar.
Seorang perempuan menuju kelas Al.

''Aria? Tumben dateng pagi'' sapa Al pada perempuan itu.
''hai Al! iya akhir-akhir ini aku suka dateng pagi. Oiya, kok di depan tadi nggak ada sepeda kamu, Al?'' perempuan itu mendekati Al.
''aku jalan kaki kesini''
''loh? Sepeda kamu emang kenapa?''
''rusak gara-gara kemarin ada yang minta dianter pulang hahahaha''
''masa begitu doang rusak? maaf deh hahahah''
''bercanda kok. Rambut kamu nggak dikuncir lagi.. Kamu lagi nyamar ya?''
''eh? Merhatiin aja deh hahahah. Nggak. Ngapain coba nyamar di sekolah?''
''ya siapa tau tiba-tiba Flo dateng hahahaha''
''yeee mana mungkin?''
''mungkin aja kali hahaha''
''eh kok nggak masuk kelas?'' tanya Aria.
''iya pintunya masih di kunci''.
''bukan karna ada boneka waktu itu kan?''
''boneka? Boneka apa?''
''boneka yang kamu buat itu. Yang ngebuat aku pingsan''
''ooh maksud kamu ini?'' Al mengeluarkan boneka yang dibuatnya dari dalam kantung plastik hitam yang ia bawa. Warna rambut palsu boneka itu semakin kusam. Noda spidol merah di kainnya pun mulai luntur.
wajah Aria tampak pucat. Matanya tak berkedip menatap boneka itu.
''Al.....'' badan Aria gemetar.
''apa?''
''bi..bisa tolong.. jauhin boneka itu.. nggak?'' dengan suara yang terbata-bata Aria menunjuk boneka yang dipegang Al. Tubuh Aria sedikit gemetar.
''iya iya maaf ya hahaha. Kamu takut ya?'' Al kembali memasukan boneka itu ke kantong plastik hitam yang ia bawa.
''nggak!''
''hahaha. Ohiya maaf ya yang waktu itu di UKS hehehe''
''hmm iya. Maaf juga waktu itu aku ngusir kamu hahaha''

Beberapa saat kemudian officeboy sekolah datang. Membuka gembok pintu kelas-kelas.
Al dan Aria memasuki kelasnya. Gelap. dingin. Begitu sunyi. Aria segera menyalakan lampu.
mereka duduk di tempatnya masing-masing.

''eh Aria, ceritain tentang Flo dong!'' suara Al memecah keheningan.
''emang kenapa?''
''cuma mau tau aja. Soalnya kan kamu doang yang pernah dia ajak ketemuan. Walaupun akhirnya nggak ketemu sih''
''hmmm... Flo itu..'' Aria menatap langit-langit kelas layaknya orang berpikir.
''pas pertama kali tau dia itu kaku banget! Tapi pas udah kenal lumayan asik. Suka bercanda, terus dia juga lumayan baik''
''terus-terus?'' Al bersemangat mendengar tentang Flo dari Aria.
''terus dia juga perhatian. Walaupun suka ngeledek sih''
''perhatian?'' Al tersenyum mendengar hal itu dari Aria.
Aria terus bercerita tentang Flo kepada Al.

Hujan mulai mengguyur pagi.
Rintikan derasnya terdengar begitu kasar terjatuh di atap sekolah.

Satu persatu murid-murid lain mulai berdatangan. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pakaiannya yang basah. Atau sepatunya yang jadi kotor. mereka tidak lagi membahas tentang Flo. Termasuk Ian. Mereka lebih tertarik membicarakan pertandingan sepak bola tadi malam.

''eh Al, kamu tadi nggak naik sepeda kan? Pulang sekolah jalan-jalan mau nggak?'' ajak Aria.
''mau kemana?''
''ke centra city mau nggak? Disana lagi ada bazar. Murah-murah loh''
''bazar apa?''
''ya banyak. Udah ikut aja ya?''
''liat nanti deh pulang sekolah. Kalau gak hujan ya''
''hmm yaudah''.

Bel sekolah berdering menandakan dimulainya aktivitas belajar mengajar.
murid-murid kembali ke tempatnya masing-masing. Pelajaran sekolah kembali dimulai diiringi suara derasnya hujan pagi itu.
------------------------------------------------
Pulang sekolah, sesuai rencana Al dan Aria pergi ke bazar. Bazar bertema valentine ini diadakan di tengah kota Centra yang tidak terlalu jauh dari sekolah mereka.
Untuk pergi kesana, Al dan Aria harus melewati taman kota, tempat mereka bertemu kemarin.
Hujan telah berhenti daritadi. Menyisakan awan mendung yang masih menyelimuti langit sore itu.
Meninggalkan wangi-wangian yang khas dari rerumputan di tepi taman.

''kamu mau beli apa disana?'' tanya Al pada perempuan di sebelahnya.
''emm... Nggak tau'' jawab perempuan itu.
''yah kalau nggak tau, ngapain kesana?''
''kan aku belom tau apa aja yang ada disana. kayaknya sih bagus-bagus''
''kamu mau beli apa, Al?'' Aria menambahkan.
''kayaknya nggak beli apa-apa''
''memang kenapa?''
''gapapa. daripada itu.. Aria, ada yang..''
''lihat Al! itu bazarnya!'' Aria memotong perkataan Al.
''ayo cepat!'' Aria mempercepat langkahnya meninggalkan Al. Dia terlihat bersemangat melihat bazar di depannya yang bernuansa merah dan coklat, warna identik valentine.
Tulisan-tulisan diskon berkisar antara 30% hingga 80% dipajang di bazar itu, menarik minat pembeli, khususnya wanita. Bazar kali ini memang ramai pengunjung mulai dari orang tua, remaja, bahkan anak-anak mencari kebutuhannya disini. Wajah Aria berseri-seri melihat barang yang diperdagangkan di toko-toko. Dengan cepat Aria pergi ke toko-toko itu, membrantaki barang-barang yang ada, memilih dan membandingkannya. Layaknya orang berebut barang yang diobral murah.
Al yang menyusulnya hanya menggelengkan kepala dan tertawa kecil melihat tingkah Aria.
''Al! kesini deh! Kaos ini kayaknya cocok buat kamu'' Aria mengambil sehelai kaos putih dari tempat pakaian.
''nggak, itu kekecilan'' tolak Al.
''hah? Kalau yang ini bagus nggak?'' Aria mengambil kaos yang lain, membandingkannya dengan kaos putih yang ia pegang.
''bagus, tapi kekecilan juga''
''masa sih? Kayaknya pas deh. Coba gih'' Aria masih menimbang-nimbang baju yang ia tawarkan.
''nggak usah, makasih Aria'' lagi-lagi Al menolak.
''hmm yaudah. Ayo cari yang lain'' Aria pergi dari toko itu disusul Al.
ramainya suasana bazar, membuat mereka sulit bergerak.
''eh Al boneka yang itu bagus deh'' Aria melihat sebuah boneka yang terletak di rak yang cukup tinggi.
''bagusan bikinan aku. Hahahaha'' ledek Al.
''bikinan kamu mah seram!''
''kamu mau boneka itu?''
''boneka bikinan kamu? Nggak makasih!''
''bukan, boneka yang itu'' Al menunjuk boneka yang dilihat Aria.
''nggak usah, makasih Al'' mereka melanjutkan berkeliling bazar.

Di tengah keramaian, Al mendapat ide untuk meng-sms Aria sebagai Flo. Tentu saja Al melakukannya dengan sembunyi-sembunyi agar Aria tidak menyadarinya.
''Aran, lo dimana?'' Al mengirim pesan singkatnya.
Handphone Aria bergetar. Ia segera mengecek handphone itu.
''1 text message: Flo'' tulisan dilayar handphone Aria.
''gue lagi di bazar Centra, Flo'' balas Aria yang menyamar sebagai Aran.
''loh? Beneran? Gue juga lagi disini'' Al kembali membalas lewat handphonenya yang dalam keadaan disilent.
membaca pesan itu, Aria terkejut. Aria mulai melihat sekelilingnya.
''lo dimananya, Flo?'' pesan Aria. Masih mencari Flo dalam keramaian.
''kamu nyari siapa?'' tanya Al berpura-pura.
''itu katanya Flo ada disini. Gimana nih, Al?''
''hah? Flo disini? Terus kamu mau ngapain sekarang?''
''aku harus nyamar!'' Aria segera melepas kuncir rambutnya.
''nyamar? hahahaha''
''kenapa ketawa?''
''kita kan lagi di tengah keramaian begini, buat apa nyamar? Lagian emang Flo tau kamu?''
''oh iyaya.. Eh Al, kita cari Flo yuk? Kamu yang nyamar'' usul Aria.
''nyamar jadi siapa?''
''jadi... Aran!'' Aria setengah berteriak.
''Aran? Siapa tuh?'' lagi-lagi Al pura-pura tidak tau.
''Aran itu temennya Flo. Mau ya, Al?''
''emmm nanti aku ngapain kalau jadi Aran?''
''ya paling kenalan aja, terus nanti kamu kenalin aku juga ke Flo''
''hahaha boleh deh'' Al menerima permintaan Aria untuk mengaku sebagai Aran bila bertemu dengan Flo.

''Flo belom ngirim sms lagi?'' tanya Al.
''belom. Tunggu aja sekalian kita jalan-jalan'' Aria sibuk melihat toko-toko yang menjual barang menarik. mencoba beberapa produk coklat yang ditawarkan secara gratis. Menurutnya inilah asiknya bazar besar-besaran. Selain harga diskon, banyak makanan, dan produk yang bisa dinikmati cuma-cuma, ada juga pertunjukan musik.
Ditengah keramaian, Al terpisah dengan Aria.
Aria mencoba menghubungi telepon genggam Al.
''nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi..'' nomor Al tidak aktif. Aria sedikit panik karena tidak meilhat Al ditengah kerumunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented