Jumat, 17 Februari 2012

Ridiculove 2

Malam hari..
Al memikirkan ide untuk menjahili teman-temannya di kelas. Al membuka kotak peralatan di kamarnya. dia menemukan sebuah bola, tali dan sehelai kain putih. Diperhatikannya bola dan kain itu.
''hmmm... Ini pasti seru!'' Al tersenyum licik. Dia mendapat ide jahil untuk mengerjai teman-temannya.
Dibungkusnya bola dengan kain putih itu. Al menggambar mata dengan spidol hitam pada kain.
''lalu ditambahkan noda-noda darah di kain.. hehehe'' Al mengambil spidol merah dan menambahkan gamba-gambar pada kain yang membungkus bola.
''nah! Tinggal dikasih rambut palsu deh. Pakai apa ya?'' Al mencari barang-barang yang bisa dijadikan rambut palsu untuk karyanya itu.

''Al!'' teriak Ibu Al dari ruang tengah.
''iya,ma?''
''makan dulu sini''
''sebentar, ma''
''udah makan dulu, udah mama siapin ini''
''iya, ma'' Al menghampiri ibunya dengan agak malas. Mereka makan malam bersama di ruang tengah.

''bagaimana di sekolahnya tadi?'' ibu Al membuka pembicaraan.
''emmm ya biasa aja. Nggak ada apa-apa''
''ada tugas, nggak? Kamu udah belajar?''
''aku lagi bikin boneka-bonekaan''
''boneka? buat apa?''
''emmm buat pelajaran kesenian, ma'' kata Al berbohong.
''terus, ma, aku butuh rambut palsu buat bonekanya'' lanjut Al.
''Rambut palsu? Pakai kain pel aja, Al'' ibu Al memberikan ide.
''kain pel..? tapi nanti kan kainnya digunting. Gapapa, ma?''
''gapapa kok, kan tinggal beli lagi. Lagian kain pelnya udah jelek'' jelas ibu Al.
Al memikirkan saran dari ibunya. Dia membayangkan bagaimana jadinya boneka yang dibuatnya bila berambut kain pel.
''benar juga ya.. pakai kain pel aja deh'' Al menerima saran ibunya.
mereka meneruskan makannya.
------------------------------------------------

setelah makan malam, Al mengambil kain pel untuk karyanya. Dia menggunting bagian dari kain itu menyerupai rambut panjang dan menempelkannya pada boneka yang dia buat. Warna usang dari kain yang dipakainya menambah kesan menyeramkan dari boneka itu.
''nah! Selesai..'' Al terlihat puas dengan karyanya.
''hmm.. seram juga ya. hahaha. mereka pasti takut'' Al berkata sendiri. Al melihat jam dinding di kamarnya.
''sudah jam 10 malam? Besok harus bangun pagi nih'' Al meletakkan boneka itu disamping tempat tidurnya dan dia pun segera tidur.
-----------------------------------------------
Keesokan harinya..
Al membuka matanya perlahan. perlahan Al melihat sesuatu berbentuk bulat dibalut kain putih menatap ke arah Al.
''mmm.... HUWAAA!!! Siapa yang naro disini?!'' Al terkejut melihat boneka yang dibuatnya semalam ada di sampingnya. Dipandanginya boneka itu.
''oh iya, gue sendiri yang naro di meja semalam.. sial..''.
Al menatap jam dinding di kamarnya.
Pukul 4.15 pagi hari.
Al segera bersiap-siap untuk mandi.
selesai mandi dan sholat subuh, Al mengenakan seragam yang biasa dipakainya ke sekolah. setelah siap, dia juga memasukan boneka yang dibuatnya ke dalam tas plastik.
''Al, masih jam setengah 6 kok udah siap mau sekolah?'' Ibu Al melihatnya.
''iya, ma. Aku harus datang pagi buat latihan kesenian'' Al kembali berbohong.
''oh yasudah. Sarapan dulu, mama bikinin roti isi ya?''
''roti isi?'' Al teringat roti isi yang diberikan Aria kemarin.
''nggg nggak usah deh, ma''
''nanti di sekolah kamu lapar loh'' bujuk ibunya.
''nggak kok''
''itu tas plastik isinya apa?'' ibu al melihat tas plastik yang dibawa Al.
''ini boneka yang kemarin aku buat, ma'' Al menunjukkan boneka itu ke ibunya.
''kok bonekanya serem?''
''ya emang disuruhnya begitu. Udah ya ma, aku mau berangkat''
''yaudah hati-hati, Al''
''iya, assalamu'alaikum'' Al pamit dengan ibunya
''wa'alaikumsalam''

Al menyiapkan sepedanya dan berangkat ke sekolah.
------------------------------------------------
Sesampainya di sekolah, seperti biasa hanya ada satpam di pintu gerbang sekolah. Setelah memarkir sepedanya, Al segera pergi ke kelasnya. Tidak ada orang disana.
Al melihat jam tangan yang dikenakannya.
''masih jam 6 kurang 15 menit? bagus! sesuai rencana'' Pikir Al.
Al segera mengeluarkan boneka yang dia buat. Dilihatnya boneka itu baik-baik. Mata dan rambut boneka yang urak-urakan terlihat menyeramkan ditambah noda-noda spidol merah yang bagai darah pada kain boneka itu.
Al mengambil tali yang sudah dia siapkan. Dia menggantung boneka itu tepat di pintu masuk kelasnya. Pintu kelas Al dibuat agak terbuka sedikit untuk mengganjal boneka di atas pintu. Sehingga bila ada yang membuka pintu, boneka itu akan jatuh.

''nah siap! tinggal nunggu yang akan datang'' Al tersenyum licik.
Melalui jendela kelas, Al memperhatikan murid-murid yang berdatangan. Dia menunggu teman sekelasnya.
Pukul 6 pagi..
seorang perempuan dengan rambut dikuncir berjalan menuju kelas Al.
''Aria? Tumben dia datang pagi'' bisik Al.
''eh Aria kan penakut.. Bisa gawat nih kalau dia masuk'' Al membuka jendela kelas.
''Aria!! Jangan masuk dulu!!'' teriak Al lewat jendela.
''hm? Memangnya kenapa?'' Aria masih berjalan mendekati pintu.
''Pokoknya jangan!!'' Al berusaha memperingatkan Aria.
''hah? Apa sih?'' Aria mengabaikan Al. Dia membuka pintu kelas yang sudah terbuka sedikit.
''eh?!!'' Aria terkejut melihat sebuah boneka menyeramkan jatuh tergantung tepat dihadapannya. Mata boneka yang besar dan rambut serta noda darah palsu terlihat mengerikan. seketika wajah Aria menjadi pucat.
''Aria? Kamu gapapa, kan?''
''........'' Aria menahan nafasnya.
''hei? Aria? Kamu gapapa? Aria?'' Al mulai agak panik.
tak berapa lama berselang Aria terjatuh tidak sadarkan diri.
''Aria?! yaaaaah tuhkan dia pingsan..''
Al segera membawa Aria ke UKS.
------------------------------------------------
Jam pelajaran di mulai..
Al duduk di belakang tempat Aria. Tempat itu kini kosong. Aria masih terbaring di UKS. Al mengkhawatirkan Aria.
saat istirahat, Al pergi ke UKS menjenguk Aria.
''Aria?'' Al memasuki ruang UKS. Hanya ada Aria disitu.
''Al..?'' Aria duduk di kasur.
''kamu gapapa?''
''Gapapa apanya?! Maksud kamu apa bikin boneka begitu?!'' Aria membentak Al.
''Tadinya itu buat ngagetin yang lain. Tapi malah kamu yang datang duluan. Ya salah sendiri''.
''Udah ngebuat aku pingsan, sekarang kamu nyalahin aku karena datang pagi?!''
''Aku kan niatnya bukan ngagetin kamu, kamunya aja yang malah kaget! Lagian aku udah ngasih tau jangan masuk tapi kamu malah masuk!'' nada bicara Al meninggi.
''kamu bukannya minta maaf, malah balik marah?!'' Aria juga meninggikan nada bicaranya tak mau kalah.
''kamu yang marah duluan!! Udah aku bawa ke UKS bukannya berterimakasih malah marah''
''udah mending kamu balik ke kelas sana!!'' Aria mengusir Al.
''yaudah kalau gitu!!'' Al meninggalkan Aria dan kembali ke kelasnya.
------------------------------------------------
pulang sekolah..
Al melihat Aria berjalan sendiri lagi.
Al hanya melewati Aria tanpa menyapanya. Tampaknya Aria pun tidak peduli dengan Al. Aria masih marah dengan kejadian di sekolah tadi.

Sesampainya di rumah, Al masih memikirkan Aria.
''mungkin harusnya gue minta maaf ya...? Ah tapi Aria juga begitu sih! Malah langsung marah!''. Al menggerutu sendiri.
''daripada mikirin Aria, mending main handphone deh''. Al meraih handphonenya. Dia memandangi handphone itu cukup lama.
''handphone ya...'' Al mencoba mencari ide iseng lagi.
''hmm..'' Al tersenyum menandakan dia mendapat ide. Dia mengambil uang dan membeli kartu SIM baru.
Al mengganti SIM card handphonenya.
''oke, tinggal sms mereka. hehehe'' Al tertawa kecil. Wajahnya tampak begitu licik.

''hai :)'' send! Al mengirim sms ke beberapa teman laki-laki di kelasnya.
tak berapa lama handphonenya berdering.
''ini siapa?'' beberapa teman Al membalas pesan itu.
''gue Flo :)'' send! Al menyamar untuk mengerjai temannya.
''Flo? Cowok atau cewek?'' balas teman Al.
''ya ceweklah. Ini siapa?'' Al membalas pesan itu.
Ada 3 teman Al yang meladeni sms dari Al itu. Salah satunya Ian.
''oh.. gue Ian. Tau nomer gue darimana?''. Ian, teman sekelas Al, membalas sms itu. Al tertawa karena rencananya berhasil.
''oh Ian. Salam kenal ya :). Tau dari temen gue''. Al berusaha ramah layaknya seorang perempuan.
Handphone Al kembali berdering.
''iya salam kenal juga flo :) siapa nama temennya?'' isi pesan dari Ian.
''mau tau aja deh hehehe''. Send! Al tertawa melihat reaksi teman-teman yang membalas smsnya.

Seharian itu Al bersms ria dengan teman-temannya. Dengan mengaku sebagai Flo, Al berhasil mengerjai mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented