Jumat, 27 Januari 2012

dibawah langit (chapter 4)

Kamis, 28 juni..
H-1 mendekati acara perpisahan yang akan diselenggarakan sekolah di gedung stelarium.

Suasana sekolah makin sepi karena setelah perpisahan, sekolah akan libur tahun ajaran baru.
Hanya sedikit murid-murid di sekolah yang masih sibuk mencari pasangan untuk datang ke acara itu.
beberapa dari mereka masih bingung siapa yang akan dijadikan pasangan atau bagaimana cara mengajak seseorang untuk jadi pasangan mereka.
Me beruntung telah mendapat pasangan untuk acara perpisahan.

Hari itu you tidak datang ke sekolah. Me sibuk menggambar di buku gambarnya.

''hei me, lo udah punya pasangan buat acara perpisahan?''. Tanya teman me.

''iya udah, gue nanti kesana sama you''. Jawab me masih sambil menggambar.

''you-nya sekarang lagi kemana? kok belom masuk?''.

''mungkin masih sakit. Dia jarang ngasih kabar sih''.

''ya tanyain dong kabarnya! gimana sih?''.

''yaudahlah gapapa kok. Lo sendiri udah punya pasangan belom?''.

''emmm belom sih.. cariin dong''. Pinta teman me.

''ya cari sendirilah! Kan masih banyak yang belom ada pasangannya''.

''ah elo mah enak udah deket sama you dari awal jadinya gampang. Lah gue?''.

''salah sendiri kenapa main sama cowok doang? Udah ah! Gue mau lanjut ngegambar''. Me menggoreskan pensilnya kembali.

''hm? Lo ngegambar apa sih?''. Teman me mendekatinya. teman me memperhatikan gambar itu.

''ada menara, gedung-gedung,pesawat... ini ceritanya bandara, ya?''.

Me hanya terdiam atas tebakan temannya. Me melanjutkan menggambar.

''kenapa ngegambar bandara?''.

''............... Ini buat you nanti''. Jawab me pelan.

''oh... Yaudahlah gue ke kelas lain dulu ya''. Teman me pun meninggalkan me yang masih sibuk menggambar.

---------------------------------------------------------

Keesokan harinya.
29 juni, pukul 6.05
Hari perpisahan yang ditunggu pun tiba.

Me terbangun dari tidurnya. Dia mengecek handphone genggam di meja sebelah tempat tidurnya.

''tidak ada pesan..?''. me dan you memang jarang berkomunikasi dengan handphone. Mereka lebih suka bertemu langsung.

me memutuskan untuk mengirim sms kepada you.

''selamat pagi you. Kamu sudah bangun?''.

Send! Me menunggu balasan sms dari you.
Pandangan me tertuju pada buku gambar di mejanya. Buku gambar inilah yang nantinya akan dijadikan hadiah pertukaran kado untuk you.
Ntah apa yang akan diberikan you.

Me membuka lembaran-lembaran buku gambarnya. Dia memperhatikan dengan seksama halaman demi halaman.
Sesekali me tersenyum melihat gambar buatannya.
Rumah, sungai, hutan dan semua gambar yang dibuatnya dia perhatikan.

tiba-tiba me terdiam. me merasa ada yang kurang dari gambar-gambarnya.
me mengambil beberapa alat tulis di kotak perlengkapannya.
Me merubah beberapa gambar di buku itu. Dia menggambar suatu objek disana.
Goresan goresan yang me gambarkan terlihat lancar.

Drrttt! Drrttt!
handphone me bergetar.
''1 text message. You..''.

''selamat pagi, me. Aku baru bangun. Tumben kamu sms''. Isi pesan itu.

Me membalas pesan dari you
''iya. kamu sudah sembuh?''.
Send!
Me kembali menunggu. Sejak me menjenguk you, memang tidak ada kabar lagi dari you. me jarang sekali menghubungi you lewat handphone.
Me melanjutkan gambarnya.
me menambahkan objek-objek baru di setiap gambarnya.

Drrrttt! Drrrttt!
Me membaca pesan singkat di handphonenya. Dari you.

''masih sakit tapi udah agak baikan kok. Acara nanti sore jadi?''. Isi pesan itu.

''iya, kamu bisa datang?''. Me membalasnya.

Drrrttt! Drrrtt!
you membalas pesan me dengan cepat.
''aku tidak tau apa aku bisa datang, me''.

''memangnya ada apa?''. me membalasnya lagi.
me menunggu balasan pesan dari you. Sambil menggambar, me sesekali mengecek handphonenya kalau-kalau ada pesan dari you.

Waktu terus berlalu. Sudah hampir 3 jam me tidak mendapat balasan pesan dari you. Me mulai khawatir.

''you? Kamu gapapa, kan?''.
Send! Me kembali mengirim pesan untuk memastikan keadaan you.
Me kembali menunggu. Tetapi tetap tidak ada balasan dari you.

Hari berganti sore..
Me masih mengkhawatirkan you yang akan menjadi pasangannya di acara perpisahan sekolah.

''you, kamu sudah siap berangkat?''.
me kembali mengirimkan pesan singkat. Tetap tidak ada jawaban dari you.
Keberadaan you seolah menghilang.
Akhirnya me bersiap untuk berangkat. Me membawa kado pertukaran yang sudah dibungkusnya dengan rapih untuk you.

Acara perpisahan itu baru mulai pukul 7 malam. Karena masih sore, me memustuskan untuk pergi ke rumah you. me berniat mengajaknya berangkat bersama.

Setibanya disana, me melihat rumah you gelap. seperti ditinggal penghuninya.
''sepertinya tidak ada orang..''.

Me mengucapkan salam berkali-kali.
tidak ada satupun yang menjawabnya. Rumah you kosong.
Me semakin khawatir karena you tidak memberi kabar yang jelas.
'you kenapa ya?' pikirnya.

Masih dalam kebimbangan, akhirnya me pergi sendiri ke acara perpisahan di Gedung Stelarium.

--------------------------------------------------------

pukul 19.43
Me tiba di gedung tempat acara perpisahan. Gedung itu terlihat ramai dengan teman-teman seangkatan me dan guru guru sekolahnya. Hiasan dan berbagai bentuk kata-kata perpisahan terpampang di sudut pintu masuk gedung.
Me melangkahkan kakinya memasuki gedung itu.
Me melihat teman-temannya dengan pasangan mereka.
Me masih memikirkan you.

''hai me! Kenapa lama sekali?''. Sapa teman-temannya.

''oh maaf. Ada masalah tadi?''.

''masalah apa?''.

''bukan apa-apa kok''.

''dimana you? kok lo gak sama dia?''.

''dia kayaknya nggak bisa datang''.

''loh? Emangnya kenapa?''.

''gak tau, dia nggak bilang''.

Me berkumpul dengan teman-temannya. setelah itu bersalam-salaman dengan para guru.
lalu acara dilanjutkan dengan mengenang tentang sekolah.
dan berikutnya pengumuman Best Couple angkatan me.

Me tidak menang dalam acara itu karena dia tidak bersama you.
me melihat ke langit-langit gedung yang dilapisi kaca tembus pandang. Me teringat dengan you.
Dalam lamunannya dia mengingat malam bintang jatuh saat perkemahan.

''hei? Kamu me, kan?''. Sapa seorang perempuan mengejutkan me dari lamunannya.

''iya, kamu siapa?''.

''aku them, temannya you. Ada yang nunggu kamu di balkon''.

''siapa?''. Me bingung.

''samperin aja kesana. Sudah ya''. Them meninggalkan me.
me hanya terdiam.

''di balkon ya...?''. Me segera pergi ke lantai teratas gedung itu.

--------------------------------------------------------
Me menaiki tangga. gelap. balkon di gedung itu gelap karena suasana malam.
Di kejauhan me melihat seseorang sedang duduk disana membelakangi me.

''siapa.....?''. Me menebak-nebak siapa seseorang yang duduk sendirian di balkon itu.
Me mendekatinya perlahan.
Me memperhatikan orang itu.
''you....?''.

''...... Hai me''. You tersenyum manis. you terlihat cantik dengan pakaian ungunya.

''You!!''. Me berlari dan memeluk you.

''kamu kemana? Kenapa nggak ada kabar dari tadi pagi? Kenapa rumahmu kosong?''. Me mengungkapkan kekhawatirannya.

''maaf me.. Maaf udah ngebuat kamu khawatir. Tadi aku ke dokter dulu. hahahaha''.

''kamu udah sembuh?''.

''udah kok. Makasih me''.

''baguslah. Kamu sedang apa sendirian disini?''.

''aku tau kamu akan kesini. Jadi aku nunggu kamu. Maaf me, kita jadi nggak bisa menang best couple''.

''iya gapapa kok''.

suara alunan musik dari band yang tampil di acara itu terdengar dari dalam gedung.

''me... Setelah ini kita akan sama-sama melanjutkan pendidikan ke universitas ya.. mungkin kita akan masuk ke universitas yang berbeda.. apa kita akan tetap sering ketemu?''. Tanya you. Suaranya memelan.

''.......... kamu mau kuliah dimana, you?''. Tanya me dengan raut wajah sedih.

''aku mau ngambil fakultas sastra bahasa indonesia di universitas ******. Kamu mau kuliah dimana?''.

''................ aku.... Ah mungkin kita akan jarang ketemu, you''.

''loh? Emang kamu mau kemana?''.

''..............''. Me hanya tertunduk diam.

''......... ohiya me, aku bawa kado pertukaran kita nih''. You mengeluarkan bingkisan warna-warni yang terbungkus rapih.

''ini untukmu, me''. you memberikan bingkisan itu untuk me.
''terimakasih you. Yang ini untukmu''. Me memberikan bingkisannya.

''apa isinya?''. Tanya you.

''jangan dibuka sekarang''.

''baiklah. Me.... kado ini akan jadi kenangan kita, akan mengingatkan aku padamu, terimakasih karena sudah jadi..... teman dekatku selama ini''. you tersenyum. Air matanya turun perlahan membasahi pipinya.

''kamu menangis?''.

''.............''

Me membasuh wajah you.
''tenanglah you... kita kan masih sama-sama''.
You menyenderkan kepalanya ke bahu me. Mereka mengenang saat-saat kebersamaan mereka.

aku takkan begini hanya karena menyukaimu..
Aku takkan begini hanya karena menyayangimu..
Aku takkan begini hanya karena kau teman dekatku..
Kini aku sadar.. Kau special bagiku..

----------------------------------------------------------

selepas acara itu, me mengantar you pulang ke rumahnya.

''you.... Setelah ini aku ingin bertemu denganmu... Sekali lagi..''.
Kesedihan terpampang diwajah me.

''memangnya kenapa?''. Tanya you heran.

''............ Sudah ya, aku pulang dulu. Terimakasih you''. Me pergi meninggalkan you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented