Jumat, 27 Januari 2012

dibawah langit (chapter 2)

Malam hari..
Mereka mengadakan acara api unggun di perkemahan. Semua berkumpul untuk bersenang-senang. Ini pesta makan malam.
semua terlihat senang dengan pesta itu.

''bagaimana hidangan pesta kali ini?''

''sangat lezat! ya walaupun sederhana''

Acara api unggun itu juga diiringi oleh musik dari petikan gitar yang dimainkan oleh teman-teman me.
Mereka bernyanyi ceria.
Ditengah keramaian itu, me tak meilhat you dalam acara itu.

''hei, apa kau melihat you?'' tanya me kepada temannya.

''you? hmmm tidak. Daritadi sepertinya dia tidak disini''.

''oh begitu ya''.

Me bertanya kepada teman-teman yang lain untuk mencari you.

''oh tadi you pergi kearah sana'' jawab salah seorang temannya sambil menunjuk kearah hutan.

''kearah sana? Apa yang dia lakukan?''

''nggak tau. Dia memang suka kesana''

''oh baiklah, terimakasih''.
Me bergegas pergi ke tempat yang ditunjukan temannya tadi dengan membawa hidangan makan malam dari acara di perkemahan.

------------------------------------------------

Me melihat you duduk termenung sendirian di bawah pohon.
Hanya terdengar suara jangkrik dan beberapa hewan malam di sekitarnya.

''apa yang dia lakukan malam-malam begini disini? Apa mungkin dia kerasukan?'' me menerka apa yang dilakukan oleh you.

me berjalan mendekat. Sepertinya you tidak menyadari keberadaan me karena posisi duduknya yang membelakangi me. Me mendapat ide untuk mengagetkan you. Dia berjalan dengan hati-hati agar tidak diketahui you. Me bersembunyi di semak-semak disekitarnya.

''sempurna..'' pikir me.
''loh?... Kemana you?'' me terkejut melihat you tidak ada disamping pohon tempat ia duduk tadi.
me celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya.

''kamu ngeliatin apa sih?'' suara tanya itu berasal dari belakang me.

''eh? WAAA!!! you!'' me terkejut.

''apa? hahahahaha''

''jangan muncul tiba-tiba begitu dong!''

''maaf me, tadi aku melihatmu berjalan ke semak-semak ini. Apa yang kamu lakukan disini?''

''oh kamu melihatnya ya? Tadinya aku ingin mengagetkanmu, tapi..''

''tapi malah kamu yang kaget ya? hahahaha. Ekspresimu aneh ya saat kaget. hahahaha'' you memotong perkataan me.

''eeh sudahlah you, lupakan ekspresi konyol itu hahahaha. Oiya, kamu sendiri sedang apa di samping pohon itu tadi? Kenapa nggak sama yang lain menikmati api unggun?''

''Cuma duduk-duduk aja kok. Aku suka memandang bintang disini''.

''memandang bintang?''.

Mereka duduk bersama di tempat itu.

''memangnya kamu tidak takut?''
me bertanya.

''takut apa?''

''ya mungkin aja ada mahluk halus yang memperhatikanmu, kan? siapa yang tau kalau ada yang begitu sedang memandangimu''

''mahluk halus? Aku sudah terbiasa kok. Mereka memang ada, makanya aku tidak sendirian. Hehe'' jelas you dengan tawa kecilnya.

''oiya, nih! kamu pasti lapar. Kamu belum makan, kan?''
Me memberikan hidangan makan malam yang dibawanya.

''terimakasih, me'' you tersenyum.

Me menemani you makan malam ditempat itu.

''eh you, apa mahluk halus itu ada disini sekarang?'' me tampak tertarik tentang pembicaraan mahluk halus tadi.

''hmmm.. Ada!''.

''hah? Dimana?'' me penasaran. Dia memperhatikan sekililingnya kalau-kalau ada sesuatu yang terlihat ganjil.

''di..... Sampingmu!!!'' you menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya seolah menjadi sosok hantu.

''............. Yah kalau hantunya kamu sih aku tidak takut. Mau ditutupi seperti apapun wajahmu tetap saja cantik hahaha''

''wah ada yang ngerayu nih hahaha''

''hei you, apa kamu merasakan sesuatu?'' tanya me.

''merasakan apa?''

''seperti... ada yang memperhatikan kita dari atas pohon''. Nada bicara me berubah.
You menghentikan makan malamnya.

''Ah yang benar?''. suara you sedikit bergetar. Dia memperhatikan bagian atas pohon disebelahnya.

Me melipat kelopak matanya menampilkan wajah yang menyeramkan. Sementara you masih memperhatikan dahan-dahan pohon. saat itu juga, me memanggil you untuk menakut-nakutinya.

''you...........'' dengan ekspresinya yang terlihat menyeramkan dengan mata itu. You menoleh.
DEG! you terdiam. Wajahnya jadi aneh. You menahan napasnya.

''you? Hei you?'' me manggil you.

''............. HUWAAAA!!!'' you berteriak. Dia pasti takut dengan wajah me tadi. Napasnya tergesa-gesa.

''kamu kenapa, you?'' tanya me agak panik.

''apa-apaan wajahmu itu?! Kamu menakut-nakutiku ya?!''

''oh hahahaha. Ternyata you takut sama yang begitu ya? Padahal katanya sudah terbiasa. Hahahaha'' me tampak puas setelah berhasil menakut-nakuti you.

''nggak! nggak! Aku nggak takut!'' kata you yang masih tampak terkejut.

''bohong, buktinya kamu masih syok begitu. Hahahaha'' me meledek you.

''pokoknya tidak!!! Kamu curang!''

''ternyata you yang tampak pemberani, takut dengan hantu!''

''kamu curang, me! hahahaha''

Lelucon hantu itu menghadirkan tawa dan canda diantara mereka di malam dingin.

pukul 23.47..
suara hewan malam kini semakin terdengar.

''sudah larut malam. Ayo kembali ke perkemahan, you. Mungkin yang lain mengkhawatirkan kita''.

''kamu ngantuk? pergilah duluan. Aku masih ingin disini me''

''untuk apa?''

''melihat bintang jatuh..'' you tersenyum.

''apa yang mau kamu harapkan?''.

''emmm nggak ada. Aku cuma suka ngeliatnya. Kamu mau liat juga?'' you mengajak me.

''baiklah..''. me kembali duduk disamping you. Udara di malam itu bertambah dingin seiring makin tingginya sang bulan. langit malam yang cerah menampilkan taburan bintang terang ditengah kegelapan malam.

''apa acara api unggunnya masih ada?'' tanya you.

''ya. Mereka pasti tidak tidur di acara itu''

''kamu mau kesana, me?''

''............ nggak usah, disini aja udah cukup''

''tapi disana kan lebih ramai''

''tapi disini ada kamu.. ini cukup''

Muka you memerah. Kata kata me tadi membuat you salah tingkah walau me mengucapkan kalimat barusan tanpa melihat you. me tidak menyadari reaksi you.


Pikiran you melayang jauh. you memikirkan kata-kata me tadi. Sesekali dia tersenyum sendiri.

''hei? Kenapa kamu tersenyum?'' me bingung.

''nggak.. nggak apa-apa kok hehehe''
you segera menghapus senyumnya.

garis-garis cahaya samar-samar terlintas di langit malam itu.

''lihat you! Bintang jatuh!'' me menunjuk ke langit. Belasan bintang jatuh terlihat di langit malam bertabur bintang.

''Iya..'' you memandangi langit.
Keduanya terlarut dalam kagum dibawah langit.

''me, seandainya kamu adalah bintang jatuh itu, aku ingin menjadi bumi.. Aku ingin menjadi tempatmu mencapai tujuan akhirmu..''. Wajah you memerah.

''............. tapi.. Seandainya aku adalah bintang jatuh, aku ingin kamu menjadi manusia. Karena manusia adalah bentuk yang sebaik-baiknya yang diciptakan Tuhan.. dan aku ingin kamu tetap sebagai dirimu
yang menunggu hanya untuk melihatku..''.

You terdiam.
''Me... Terimakasih''. Wajah you kini tampak berseri-seri. Kata-kata me sangat berarti untuknya.

''terimakasih sudah mengajakku melihatnya, you.'' me tersenyum.

''iya sama-sama, me. Aku harap kita bisa bersama-sama melihatnya lagi''.

Untuk pertama kalinya di malam itu you berharap dibawah cahaya bintang jatuh.

...meski suatu saat nanti kita terpisah jauh, ingatlah bintang jatuh pada malam ini..
meski tiada harap yang terucap oleh ku saat ini, aku ingin kau bahagia..
meski saat itu aku tak ada disampingmu, kau tak akan sepenuhnya sendirian..
karena kita.. berada dibawah langit yang sama...

---------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented