Selasa, 18 Agustus 2015

Forest Adven: Day 2

Assalamu'alaikum, blogs!

Ini lanjutan dari perjalanan Me-time di post sebelum ini. Semoga anda sudah membacanya. Jadi ini adalah petualangan hari ke 2 setelah gue ke Universitas Indonesia.

Hari ke 2 ini gue berencana ke... Well, gak direncanain juga sih. Tiba-tiba aja kepikiran mau ke Kebun Raya Bogor. Iya, sendirian (lagi).

Gue berangkat dari tempat Check-point, rumah nenek gue di Tebet, sekitar jam 9. untuk pergi ke Bogor gue tinggal ke stasiun Cawang terus naik kereta melewati... 10 atau 17 stasiun gitu. Gue lupa. Hingga akhirnya tiba di Bogor. Seperti yang gue kasih tau sebelumnya, ini bukan kali pertama gue ke Bogor sendirian. Dulu gue pernah mencoba ke sana. Kala itu adalah perjalanan yg sangat ngebuat gue galau.  Pasalnya dalam perjalanan itu gue bertemu dengan perempuan berbaju putih yg pergi sendirian :D. Sebenernya udah mau gue ceritain sejak dulu sih. Tapi gak sempat. Mau gue ceritain sekarang gak?
"Mau, diiit! Beritau kami penderitaan lu"
  Cih! -___-

 Oke oke gue ceritakan.
Jadi pada suatu kamis siang entah kapan, gue berencana ke Bogor. Saat itu gue mau ke Museum Zoologi. Yes, itu museum hewan yg ada di Kebun Raya Bogor. Gue pernah kesana tapi waktu SD. entah kelas berapa. beberapa tahun berikutnya gue lihat tayangan ekpedisi alam ghaib syuting di museum itu. well, gak ada hubungannya sih.

Singkat cerita, gue naik kereta ke Tanah Abang dari serpong. Keretanya sepi. Nothing spesial hingga gerbong besi itu tiba di stasiun Sudimara. Pintu kereta terbuka. Seorang perempuan berambut pendek, berbaju putih, dengan sepatu kets dan tas slempang hijau masuk ke gerbong tempat gue duduk. Dia duduk di sebrang kiri gue. Gue memperhatikan perempuan tersebut. Gue curi-curi pandang gitu. Dia ngeliat gue. Gue pun gugup dan memalingkan pandangan. Abis itu gue liatin lagi. Dia masang earphone -__-. 1 hal yg gue suka adalah dia gak mantengin Hp. Well, sederhana sih tapi gue suka aja orang yg gak terlalu terpengaruh gadget. Tapi ini bukan berarti gue gak terpengaruh ya. 

Sepanjang perjalanan gue melihat pemandangan. Masih sesekali mencuri pandang pada perempuan di seberang serong kiri gue. Terus gue memikirkan bagaimana caranya ngajakin kenalan. Cuma mikirin aja sih. Gue berpikir mungkin gue bisa menulis pesan di hp gue, "Halo. namaku  adit. Namamu siapa?". Terus nanti dia bales ngetik di hp gue. Semacam surat-suratan gitu. Tapi... You know, gue takut sama perempuan -___-
"Sudah aku duga. Adit cemen! Gimana mau dapet pasangan?" -____-
Bodo amat! Perempuan itu rapuh dan mengerikan tau!Akan kugapai dia dengan do'a yang tulus dan ikhlas agar dia selalu terjaga dimanapun dirinya berada. 

Jadi selama perjalanan itu kami tidak saling bicara. Hanya mata yg seolah bicara, "hai, aku ingin mengenalmu." tapi semua masih terbentur keberanian di hati. Menyebalkan. Kami berpisah di Tanah abang. Padahal pengen gue ikutin. Apalah daya bila tidak sejalan. Dia pergi entah kemana, sedang gue pergi ke bogor. takdir memisahkan kami. Sepanjang perjalanan ke Bogor gue galau. Gue masih mikirin perempuan tadi. Gue sampai berdoa untuk ketemu lagi loh. Tapi tentusaja tidak ditemukan. Di Bogor pun gue gak berhasil ke Kebun Raya Bogor. Gue gak tau jalannya. salah gue juga sih karena memutuskan perjalanan itu sebagai Trip Without Word. Jadi gue gak boleh nanya orang. Gagal sudah. Gue gak berhasil masuk ke Kebun Raya Bogor. Gapapa sih. Gue juga bete gara-gara melewati perempuan tadi -_-. 

Perjalanan seorang diri saat itu terasa hampa dan menyedihkan. Tapi tidak kali ini. Sesampainya di stasiun Bogor, gue nanya supir Angkot untuk ke Kebun Raya. Ternyata gak terlalu jauh dari stasiun. Tak berapa lama kemudian gue tiba di gerbang KRB. Saat itu gue ngerasa keren. Gue berhasil melewati gerbang menuju hutan dengan membayar tiket seharga 15.000 rupiah. tiketnya dirsobek dan gak sempet gue foto.

Memasuki KRB, hal yg paling sering kamu jumpai adalah pohon. Banyak banget pohonnya. Beneran kayak hutan. jadi ini adalah hutan. bukan kebun. entah kenapa dinamakan "Kebun Raya Bogor" bukan "Hutan Raya Bogor". di dalamnya juga ada danaunya. Lumayan rame juga. Gue terus melangkah mengikuti jalan yang entah akan membawa gue kemana. Gue beneran gak tau jalan di sana. Belum punya map atau denah KRB. Kaki gue hanya gue arahkan mengikuti jalan batu kecil yg ternyata mengarah ke Istana bogor. Gue belum pernah masuk. Saat itu pun istana lagi gak dibuka. Atau mungkin gue aja yg gak tau cara masuknya -_-.

Gue terus melangkah tanpa tujuan. Melewati kerumunan pengunjung yg sibuk foto-foto bersama. Pemandangan orang pacaran juga tak asing di wilayah ini. Udah biasa buat gue. Kaki ini tetap tegar melangkah. Setapak demi setapak. Sambil memperhatikan pohon dan membaca papan penjelasan flora gitu. Gue inget pohon tertua di KRB itu pohon... Palem atau jati ya? Atau bamboo? Pokoknya udah ada dari 1825 deh. Lumayan tua. Banyak yg gue baca. Saking banyaknya gue sampai lupa.

Pukul 11.34 gue berhasil menemukan museum zoologi. Ternyata ada di dekat pintu masuk. Gue putuskan untuk shalat Dzuhur dulu baru masuk ke museum. Di Museum Zoologi, hal yg gue rasa cukup ikonik itu replika tulang Paus Biru. Sumpah, gede bangeeeeet! Panjangnya sekitar 17 meter (kalau gak salah ingat). Ini beneran gede. Tulang gue gak sebanding dengan paus ini -___-. 

fotonya jelek soalnya gue males diri ngambil fotonya. terus ini emang gede banget. mau guepake panorama juga tetep gak keliatan. maap yak.

Siang itu museum sepi banget. Hanya ada.. Kurang dari 15 orang kayaknya. Museum Zoologi berisi replika hewan yg diawetkan. Gak tau itu hewan asli yg diawetkan atau cuma replika aja. Gue masuk ke ruang pameran burung, ikan, reptil, kerang, mamalia dan serangga. Ruangan paling ngebuat gue betah itu di ruangan serangga. 

 

Gue seneng ngeliat kupu-kupu di situ. Warna dan motifnya cantik-cantik. You know, what i was thinking that time? Gue berharap ada Cleva ._. Museum Zoologi adalah salah satu inspirasi gue di cerpen. Kalau di Cerpen namanya Museum Rajawali. Well, isinya beda dikit sih. Tapi ruangan kupu-kupunya memang gue khususkan untuk seseorang dari mimpi tersebut.
Ruangan lain yg menarik perhatian gue adalah ruangan kerang atau keong. Bentuk rumahnya keren dan motif keongnya itu unik banget. Ada yg kayak batik masa. Lumayan lama gue di museum zoologi. Gak terasa udah setengah 2. Padahal museumnya gak terlalu besar. Yg besar ya replika Paus Birunya itu.

Setelah puas dan target tercapai, gue kembali berjalan. Tujuan gue berikutnya adalah... Bunga Bangkai. Lokasinya gak terlalu jauh dari museum. Kaki gue kembali melangkah. Capek tapi gue masih ingin menikmati perjalanan seorang diri ini. Dalam perjalanan itu gue gak ketemu bunga bangkainya soalnya ternyata gue salah jalan -_-. Dan gue males banget muter. Jadi gue lanjutin aja ke Jembatan Gantung. Itu pun ternyata jembatannya lagi ditutup. Kaki gue udah pegel tapi semangat masih ada. So my next target is... Bunga Rafflesia. Ini ikonik di KRB loh. Nyari lokasi bunga ini susah. Ada di kebun khusus gitu. Dan itu gak ada penjelasan di map KRB. Gue sempet salah jalan (lagi). But, gue berhasil menemukan si Rafflesia ini. 

 
jeng! jeng! Rafflesia Padma!

Rafflesia Padma, sang parasit sejati. Ukuranya.. Sekitar 30 cm. Kalau yg Rafflesia Arnoldy bisa sekitar 1 meter. Adanya di Sumatera apa ya..?  Gue baru tau ternyata bunga Rafflesia itu beda sama bunga bangkai. Bunga Bangkai lebih mirip kantong semar atau bunga sepatu yg kawin silang sama pisang menurut gue. Kalau Rafflesia itu kayak yg dipunggungnya pokemon, Venusaur. Keren.
 
(Kodok + Bunga Rafflesia = Venusaur?)

Setelahnya gue kembali berjalan. Kaki gue sudah lelah dan jenuh melangkah. Waktu gue lagi duduk sambil istirahat, mobil tour guide melintas membawa penumpang ibu-ibu.  Tau gitu gue naik itu aja dari pertama masuk -__-.

Menit-menit berikutnya gue habiskan dengan mencari jalan pulang ke Gerbang dan kembali ke stasiun Bogor. Oiya gue beli seblak loooh! Tau Seblak gak? Itu makanan dari Bandung berupa kerupuk bawang dicampur telur yg dikasih kuah pedas. Bisa dicampur ceker, macaroni, iga, dan lain-lain. 

Setelah gue beli dibungkus, gue pulang naik kereta lagi.
Di jalan gue udah kelaperan, kelelahan dan perlu istirahat. Sebenernya lebih cepat gue sampai rumah lebih cepat gue istirahat. Tapi gue memutuskan singgah di stasiun Manggarai. rencananya sih mau istirahat, makan, sambil nunggu kereta kosong. 

Sekitar jam 4 gue makan seblak tadi di ujung peron stasiun. Ternyata seblak itu enak. Pedes, kenyal, lembek, asin gitu. Selesai makan gue duduk-duduk dulu. Niatnya sih mau nunggu kereta sepi. Soalnya itu jam pulang kerja. Pasti rame banget. Jadi gue menunggu. Masih di peron. Ngeliatin orang-orang menunggu kereta, berlarian ngejar jadwal kereta, ngeliatin kereta yg datang, dan menikmati suasana senja di sana. Terus gue beli es krim di *FC. Abis itu duduk lagi dan menikmati kesendirian. Entah kenapa rasanya tenang dan enak banget. Gak terasa hampir 4 jam gue di stasiun Manggarai. 4 jam duduk sendirian makan es krim sambil menikmati suasana stasiun Manggarai hari itu. Aku Bahagia :') Ini yg paling berkesan selama perjalanan ini. rasanya tenang dan enak aja gitu cuma duduk bengong doang. kayak gak ada beban dan keinginan untuk pulang

Jam 8 malam gue baru memutuskan untuk pulang. Gue harus naik kereta ke Tanah Abang kemudian naik lagi ke Serpong. Lumayan lama nunggunya. Gue perhatikan penumpang yg ke Bekasi itu rame banget!! Gerbong kereta beneran penuh. Udah kayak kamar gas. unhtung gue gak ke arah sana.

8.15 kereta di jalur tempat gue menunggu tiba. Tanpa buang waktu gue masuk. 1 menit kemudian pintu tertutup dan kereta mulai bergerak. Semua baik-baik saja sampai terdengar pengumuman di dalam kereta, "selamat malam. Selamat  datang di kereta Commuterline tujuan Jakarta-kota. Utamakan memberi tempat duduk pada wanita..."
Gue langsung pasang pocker face .______.
"APAAAAAAAA?!" gue teriak.. Dalam hati.
Gue salah naik kereta...
Pengumuman itu berlanjut dengan bunyi, "pastikan Anda tidak salah naik kereta. Selamat jalan dan semoga selamat sampai tujuan".
"Terus kalau udah pasti salah, gue harus apa....?" pertanyaan dalam diri gue gak dijawab si pemberi pengumuman.
Akhirnya gue sampai di sini..

stasiun Cikini. Dan you know? Ada beberapa remaja yg ternyata salah naik juga. Yesss gue gak sendirian. Mereka bingung sendiri sambil ketawa-ketawa. Gue gak bingung tapi ketawa sendiri -_-. Gue balik lagi ke Manggarai dan menunggu kereta yg benar yg membawa gue ke Tanah Abang. Kemudian naik lagi ke Serpong. Untungnya kereta jam setengah 9 gak terlalu ramai. Jadk gue bisa sedikit istirahat lagi. Dari perjalanan itu gue sampai rumah jam setengah 11an.

Fyuuuuuh..!
Akhirnya selesai.
So, that's it, blogs! Perjalanan seorang diri gue. 2 hari. Biarpun sendiri tapi tetap menyenangkan. Dan gue ngerasa keren karena bisa menikmati hal-hal kecil yg sederhana. Walaupun gak ketemu seseorang yg gue cari tetap gapapa. Gue bahagia bisa melakukan perjalanan itu. Well, sebaiknya kalian tidak melakukan perjalanan seorang diri begitu sih. Takutnya ada yg nyulik. So tetaplah berhati-hati. Udah deh itu aja untuk kali ini. Ini udah panjang banget. Maaf ya kalau ada yg sesuatu yg menyayat hati kamu-kamu semua.
Tunggu post berikutnya, okay?

Assalamu'alaikum, blogs :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented