Selasa, 18 Agustus 2015

Forest Adven day 1

Selamat... Pagi!
Assalamu'alaykum, blooooooogs!

Kali ini gue hadir kembali dengan segudang cerita yang.. Biasa aja sih. Gak spesial-spesial amat. Ini cerita tentang perjalanan liburan gue kemarin.karena ini Perjalanan berarti ini Traveling! Yeay! Akhirnya label travel gue bertambah :D

Udah lama banget gak cerita tentang perjalanan. Well, itu karena gak banyak yg bisa gue ceritakan. Tapi tenang, kali ini gue akan bercerita tentang sebuah perjalanan semi-seorang diri beberapa waktu lalu. Udah siap? Gak perlu kenakan kacamata perspektif versi gue kok. Santai saja. Kalau Anda sudah siap, Lets go!

Rabu, 29 Juli 2015.
Ini adalah awal perjalanan seorang diri gue yg udah gue rencanakan sejak pertengahan semester 4. Eh gak direncanakan juga sih. Yang jelas gue pengen banget Me-time seorang diri sambil naik kereta. Hari ini gue berencana ke salah satu perguruan tinggi ternama di kawasan Depok. Universitas Indonesia as known as UI. Mau apa gue disini? Sebenernya ada tugas dari organisasi di kampus untuk daftar ulang lomba MTQ di UI. Karena salah satu anggota organisasi yg ada deket UI adalah gue, maka gue yg ditugaskan. Ini misi gue, selain melakukan pencarian Cleva.
Oiya karena UI itu jauh, jadi gue mau sekalian nginep di rumah Nenek di Tebet. Dan itu searah dengan target gue yang lain, Bogor. Gue pernah ke bogor naik kereta. Lewat stasiun UI. Itu jauh dan lama banget. Mana penuh banget keretanya dulu. Tapi dulu gue hampir mendapatkan seseorang yg menarik, cantik, keren, berbaju putih dan sedang berjalan sendirian loooh :)
"Baru Hampir, dit. Belom beneran berhasil."
-_______- sial. 


Singkat cerita, setelah menyiapkan dokumen pendaftaran ulang, gue berangkat ke stasiun Serpong. Kalo di cerpen ini stasiun Merbabu,  Tempatnya Rigel. Gue berangkat pagi jam setengah 8 kayaknya deh. Terus dapet kereta jam setengah 9. Tak ada yang spesial di kereta ini. Gak ada yg menarik perhatian. Gak ada seorang perempuan yg rasanya pernah aku temui di dalam mimpi. Gak ada perempuan yg mempersilakan nenek-nenek duduk di kereta yg penuh. Duh jadi galau -_-. Cleva memang satu-satunya tokoh cerpen yg terlalu nyata dan paling gue harapkan untuk gue temukan. Dia spesial.

Sesampainya di stasiun Tanah Abang pun tidak ada satupun kejadian kayak di cerpen gue. Gapapa sih udah biasa. Satu-satunya yg tidak biasa di perjalanan ini adalah gue gak ngobrol sama Urf loh..! Kami tidak sedang marahan, hanya saja gue harus menjauh dari dirinya karena sesuatu. Tapi dia tetep ikut kemana pun diriku pergi.

Stasiun UI
Gue tiba di salah satu tujuan gue. UI. Stasiunnya sepi. Ada banyak orang yg duduk sendirian.  Gue memperhatikan mereka. Tidak ada hawa kehadiran yg gue cari. Yg gue lihat adalah orang-orang remaja, mahasiswa yg kostumnya itu.. Modis, kekinian, kayak orang mau ke mall, make up tebel, kayak ibu-ibu, sedikit kayak waniya karier, keliatan tua. Itu kesan yg gue dapatkan saat melihat mahasiswi atau orang-orang di sini. Rasanya aneh. Mungkin karena Perempuan di jurusan gue gak banyak yg dandan kali ya.  Mahasiswanya biasa aja. Masih keliatan normal.

Gue berjalan terus ke halte Bikun. Tau Bikun gak? Bis Kuning. Sarana transportasi mahasiswa UI yg ramah lingkungan dan gratis. Tujuan gue adalah Masjid Ukhwah Islamiyah (MUI). Actually... Gue gak tau itu ada dimana. Gue gak tau jalan ke sana. Gue cuma tau stasiun UI itu ada di jalur kereta ke Bogor. Itu aja. Jadi ini hampir tanpa persiapan. Tapi ini yg selalu menarik buat gue. Gue bisa nyasar dan berpetualang sesuka hati. Karena gue gak tau, gue ikutin orang-orang yg nunggu bikun di halte. Gak lama kemudian, bikunnya dateng. Mereka masuk gue juga. Di dalam bis gue seneng banget bisa keliling UI. Tapi 1 pertanyaan yg muncul saat kaki gue pertama memijakan kaki di bikun membuat gue resah tapi greget.
"Gue harus turun dimana?"  -_-
Gue sama sekali gak tau tujuan gue, MUI, itu ada dimana. Akhirnya gue beranikan diri bertanya ke seorang mahasiswi di sebelah kanan gue.
"Permisi, mbak. Kalau mau ke Masjid Ukhwah Islamiyah turun dimana ya?" tanya gue.
"Oh kalau mau ke sana harusnya turun di Halte tadi. Tapi nanti di depan juga bisa di halte FIB" kata mbak-mbak itu.
"Oke, makasih ya, mbak"
Gue pun menunggu.
Bikun melaju pelan di deket halte yg kosong. Tapi gak berhenti. Gue diem, masih menikmati perjalanan.
"Mbak, haltenya yg mana?"
"Harusnya turun di halte yang tadi. Udah lewat."
Gue hanya diam melongo.
"Tapi nanti bisnya muter lagi kok" tambahnya.

Beberapa halte berikutnya dia turun. Dia berdiri dan membuka pintu belakang.  Dan lo harus tau... Ternyata pintu bisnya gak dibuka secara otomatis!! -_____-. Jadi lo harus ke deket pintunya dan buka sendiri. pantesan gue gak turun-turun -_-. Gue kira di setiap halte bikunnya berhenti dan pintunya dibuka otomatis dengan bunyi "ceeeeeessshh".
Kebiasaan naik Patas AC -_____-. untung gue menyadari itu. kalau nggak bisa seharian gue terjebak di Bikun ini. 

Setelah mengetahui fakta cara turun dari Bikun akhirnya gue terpaksa muterin UI sekali lagi. Dan.. Pertanyaan berikutnya yg muncul adalah..
"halte FIB itu yang manaaaaaa?" -_- gue gak tau. 
Udah deh nyasar aja ini mah. Gue ikutin orang-orang yg turun di sebuah halte. Dan untungnya adalah halte itu FIB. Yeay! Gak jadi nyasar. Langkah berikutnya gue menuju MUI yg sudah terlihat dari tempat gue turun. Gue tinggal kesana dan menyerahkan dokumen daftar ulang. MUI itu masjidnya besar dan luas. Bagus sih tapi pas gue kesana lagi diperbaiki. Setelah urusan gue beres gue gak langsung pulang.  Kenapa? Karena sekarang waktunya bersenang-senang. Lagipula ada yg menunggu gue di sini. Seorang adik kelas waktu SMA. Sekarang kuliah di UI. Dan kami sudah lama tidak bertemu. It's like a thousand years! Oke, ini lebay. Tapi sebelum kami bertemu gue menyempatkan diri ke bukit Teletubies.

Bukit teletubies itu perpustakaan. Perpustakaan besar yang lebih mirip Mall. Masa di dalamnya ada restaurant, kedai hotdog, toko buku, ruang komputer, kantor post, kantin, dan rental komputer, mini market, toko souvenir, dan lain-lain. Gue malah gak menemukan tempat buku-bukunya. Aneh ya.. Tapi keren. Terus gue keluar. Ada danau. Danaunya lagi sepi. Gak terlalu banyak yg duduk di sekitar danau saat itu. Oiya, di danaunya itu ada kapal. Gue... Gak paham. Entah apa maksudnya ada kapal di situ. I mean, benarkah ada yg menaiki kapal itu di danau univ ini?

Pukul 12.10 WIB.. Or so.
Gue menuju Balairung untuk mencari teman gue itu. Sesampainya di sana ada banyak banget remaja-remaja yang keluar dari gedung. Ternyata mereka adalah Maba yg sedang latihan paduan suara untuk ospek. Disini namanya OKK, if i'm not mistaken. Gue memperhatikan orang-orang itu. Yang ada dipikiran gue saat melihat mereka adalah,: "Gue 2 tahun di atas mereka kan? Tapi kok muka mereka lebih tua dari gue?! Ada apa dengan dunia ini?! Kenapa banyak yg pake make-up dan malah jadi keliatan tua?!"
Sama maba di upn pun gitu. Gue bisa gak sengaja manggil adek kelas dengan sebutan "bang" atau "kakak" kalau mereka gak dibotakin -_-. Mungkin gue memang awet muda..
Akhirnya gue putuskan untuk menyamar diantara kerumunan Maba itu. Banyak wajah dan style yang sering gue lihat. I mean, pasaran & kekinian. So Cleva is not here, i guess.

Masih di kerumunan Remaja yg akan memasuki dunia perkuliahan. Sebagai mahasiswa Teknik Geologi senior 2 tahun dari mereka, gue berhasil menyusup. Gue mencari adik kelas gue itu. Gak butuh waktu lama untuk bertemu. Dia akan menjadi tour guide gue di UI. Tapi gue harus menunggu tugas ospeknya dulu. Oke, fine. Gue menunggu. Sekarang danaunya udah rame sama generasi muda dan kekinian. Hal tersulit yg gue lakukan di sini adalah membedakan mana maba dan mana senior. Ini susah! Yg cowok susah dibedain dari mukanya, yang cewek susah dibedain dari dandanannya... Huft. 

Waktu gue mau shalat dzuhur, gue mencari mushola di perpus. Disana adanya mushola perempuan. Gue pun mencari seseorang untuk bertanya. Ada seorang laki-laki yg lebih tinggi dari gue dan kumisan dan keliatan mapan di deket sana. Gue tanya, "mas, mushola untuk laki-laki dimana ya?". dan dia menjawab, "saya juga lagi nyari, mas.". Ternyata dia Maba -____-.
Tampang memang bisa menipu. 

Jam-jam berikutnya adalah perjalanan gue menjelajah UI bersama adik kelas gue. mulai dari jembatan cinta yang menghubungkan Fakultas Sastra dengan Tehnik, ke kantin tehnik, dan semacamnya. setelahnya kami keliling naik bis kuning lagi. Terus jam 4 kami kembali. Dia pulang ke Sudimara, gue ke Cawang. Menuju rumah Nenek gue di Tebet, Tempat gue check-point untuk Me-time berikutnya...

(Continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented