Kamis, 18 Agustus 2011

dream world adventure VII

''pandemonium....'' seseorang berdiri dipuncak menara kastil. Ribuan prajurit musuh sudah berada dalam barisan tempur dan siap menyerang. teriakan teriakan raksasa terdengar dari sana.

''hei! Jangan bengong!''

''eh?'' aku terpaku didepan ribuan prajurit musuh. Aku melihat wajah teman temanku. Terlihat rasa takut yang luar biasa dimata mereka.

''Dengar semuanya! yang ada didepan sana adalah rasa takut kalian. kalau kalian memiliki rasa takut, kalian pasti juga memiliki cara untuk ngelawannya. tutup mata kalian tapi biarkan pikiran tetap terbuka. cari cara untuk lawan rasa takut itu'' aku berusaha menyadarkan mereka.

''lawan rasa takut?'' seorang temanku mulai menutup matanya.
''konsentrasi... biarkan pikiran tetap terbuka.. rasa takut... cara melawannya adalah...''
Tidak berapa lama kemudian..
terpancar cahaya terang dari dalam tubuhnya.
''aku mengerti!'' cahaya itu menghilang perlahan.
Terlihat dia mengenakan jubah sihir, tongkat dan sapu terbang.

''hah? Jadi penyihir? Hebat''
Yang lain mulai berusaha konsentrasi dan membuka pikirannya.
Satu persatu cahaya terang mulai terpancar dari teman temanku.
''fokus.. Kalahkan rasa takutnya..''
SIIIIIING cahaya terang ini menyilaukan prajurit musuh.

''berhasil!''

''keren!!''

Cahaya tadi menghilang bersamaan dengan berubahnya penampilan teman temanku. berbagai macam senjata dan baju zirah dikenakan mereka.

''HUOO!!'' komandan orc memerintah pasukannya untuk menyerang.
Ratusan prajurit pemanah menembakan panahnya.

''serangan pertama!''

Ayunan tongkat mengarah ke ratusan panah dilangit.

''*protego maxima!!'' beberapa temanku menggunakan sihir untuk membuat pelindung raksasa.
Tak satu pun panah itu mengenai kami.

dari kejauhan prajurit musuh mulai bergerak.

''itu orc, troll, mumi, dan mahluk mahluk lain!''

''kalau gitu, ayo serang!!''
teman teman yang lain bersenjatakan tongkat dan pedang menjadi seorang lancer dan maju menyerang.

''gatlinggun!!''

''GROOOUl'' dari jauh, pasukan mumi dan pocong mulai berjatuhan.
adu pedang juga terjadi antara lancer dan pasukan orc serta monster power ranger.
Death eater juga mulai beterbangan dengan aura hitamnya melawan pasukan penyihir temanku.
ledakan terjadi dimana mana.

''*moonslash!'' DUAAAR.
serangan yang dahsyat dilancarkan oleh lancer.

''bagus!'' serangan itu mengenai pasukan orc dan yang lainnya.
tak terlihat adanya kekalahan dari pihak kami.
Tiba tiba suara trompet dibunyikan oleh komandan orc.
kali ini mahluk mahluk raksasa menyerang dipimpin oleh raja api ozai.
''heah!!'' semburan api diciptakan raja api ozai. Ini akan mempersempit wilayah gerak kami.

''*water vulcan!!'' tetesan air yang berubah jadi panah keluar dari tanganku.

''avada kedafra!!'' death eater menggunakan sihirnya.

''gawat, gak bisa menghindar!''

''*nemesis!''
pentagram putih keluar didepan teman penyihirku. Pentagram ini menghisap sihir yang dilancarkan death eater.

''jangan lengah! Kalau bisa bunuh mereka, bunuh aja.'' aku mengingatkan mereka.
WUUUZZZZ DUAAARR
Raja api ozai menyerangku.

''sial... *infinite arm!'' aura merah keluar dari tubuhku membentuk sayap.
''maju sini!'' aku mengejar raja api ozai.
Puluhan bola api ditembakkan ke arahku.
''*nemesis!'' bola api itu berhasil ditahan.
''*lacerta!!!''
Wuuush
''meleset! dengan 9 komet sozin, aku tak terkalahkan!'' raja api ozai menggertak.
''kau bukan avatar!''

''aku memang bukan avatar.''

''hanya avatar yang bisa menghentikanku. Tapi dengan 9 komet ini, itu mustahil!!''

''9 komet ya.. mungkin itu mustahil buat avatar. Tapi 9 komet nggak akan bisa ngalahin ratusan bintang dilangit! *Ascencio...'' ratusan pentagram bintang terbentuk di langit.
''apa?!''
''byebye raja api ozai. ...Recta!!'' JDUUMMM
ratusan cahaya bintang ditembakan ke raja api ozai. Raja api ozai lenyap seketika.

Sementara itu..

''aneh.. mereka sudah banyak yang mati, tapi kenapa jumlahnya malah bertambah?'' teman-temanku mulai panik.
''summon: basilisk!'' voldemort memanggil basilisk dari dalam tanah.
beberapa penyihir dan death eater menjadi batu.
''jangan tatap matanya!''
''mereka lengah, ini kesempatan! Avada kedafra!'' para death eater yang tersisa merapalkan mantranya.
''gawat! Aaaaa!''
.......................................................
''Riflecta scepter!'' pelindung pelindung yang terbentuk dari cermin bermunculan dan membalik mantra death eater. death eater yang terkena mantranya sendiri pun lenyap.
''ternyata masih sempat..''
''eh? Siapa?'' temanku memperhatikan seseorang yang baru saja membuat cermin pelindung. seorang perempuan berambut hijau.
''eh itu kan..?'' aku mendekati perempuan itu.
''helena, kenapa disini? Bukannya waktu itu tertangkap?''
''waktu di istana setelah kamu lewat gerbang itu, valkyrie datang menyelamatkan kami.''
''ivy mana?''
''disana sedang melawan basilisk.''
''eh?'' terlihat basilisk sedang sekarat.
''hei! Ngobrolnya nanti aja!'' kata ivy sambil melawan basilisk.
''baiklah. Ayo bantu yang lain'' aku pergi membantu teman temanku melawan orc. Sementara helena membantu penyihir melawan voldemort.
''crucio!'' voldemort melemparkan mantra kutukannya.
''ayo lawan! expelliarmus!''
''rectum sempra!''
''reducto!'' teman temanku menggunakan mantranya melawan voldemort. Kutukan voldemort beradu melawan sihir teman temanku.
''ayo terus! Jangan kalah lawan voldemort doang!''
Voldemort mulai kewalahan . Sihirnya semakin lemah.
''kemarilah basilisk!'' voldemort memanggil basilisk.
''basiliskmu sudah mati'' ivy berhasil mengalahkan basilisk.
''sial.. Appeard!'' voldemort melarikan diri ke menara tempat pandemonium.
Jleb.. Sebuah pedang besar menembus tubuh voldemort.
''A..apa yang kau lakukan,pandemonium..?''
''siapa yang menyuruhmu mundur?''
''akh......'' voldemort berubah menjadi debu.
''huh payah.. Zehel! Ea! Randkalt! Vetrag! Feist! Profe!'' pandemonium menggunakan sihirnya. Angin kencang menciptakan badai. awan hitam berkumpul membentuk suatu pusaran dilangit.
''itu... Lubang hitam?!''

''Grooo!!!'' seluruh prajurit pandemonium tersedot kedalam lubang itu.
''cepat berlindung!!'' teman temanku kembali panik. dari dalam lubang hitam itu muncul sesuatu yang sangat besar.
''........ Gerbang?'' kami memandangi apa yang tampak di langit. Sebuah gerbang yang tersegel suatu mantra.
''samada on oni samada arhanza on soaka mais henrai!'' pandemonium membuka gerbang itu.
gerbang itu perlahan terbuka.
''GROOOAAAAR!!'' suara monster terdengar dari dalam gerbang.
''apa itu...?''
''besar sekali.....''
''ini hampir sebesar kastil''
''ntah bagaimana mengalahkannya..'' monster raksasa berbentuk serigala putih bersayap muncul dari gerbang di langit.
''kalahkan mereka.. Juggernaut!!'' pandemonium memerintahkan monster raksasa itu.
''GROOOOAAA!!!''



To be continue.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented