Sabtu, 18 Agustus 2012

High and low 1


''assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatu.'' ucapku seraya menghadapkan wajah ke kanan dan ke kiri. tanda usai sholat.
Teman-teman di belakangku juga mengikuti sebagai makmum.
Hanya ada 2 saf laki-laki dan 1 saf perempuan yang ikut beribadah. Itu juga tak lebih dari 20 orang.
Aku heran melihat keadaan semacam ini. Aku tau ini SMA negeri terkenal yang banyak diminati. Kabarnya persaingan masuk ke sekolah ini sangat ketat. Dan katanya siswa-siswi di sekolah ini berprestasi dan sopan-sopan. Tapi melihat keadaan siswa-siswi yang sebenarnya, rasanya aku tak punya kebanggaan bisa bersekolah disini.
Kriiiing!
Bel tanda masuk berbunyi. Setelah berdo'a, aku segera masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran terakhir hari ini.
Pelajaran pun dimulai. Ibu **, guru ***, mulai menerangkan materi. Menit demi menit berlalu. Guru itu seolah berbicara pada tembok. Hampir tak ada yang peduli dengan pelajarannya. Sesekali aku memperhatikan teman-temanku yang tampak mengantuk. Wajar memang, cuaca panas di luar meresap masuk ke dalam. Ditambah lagi ini adalah jam pelajaran terakhir.
''Aldo, coba kerjakan soal di papan tulis!'' perintah guru itu kepada temanku yang sedang asik mengobrol.
Seketika Aldo terdiam.
''eh eh, itu caranya gimana?'' bisiknya kepada temannya.
Tentu saja tak ada yang menjawab.
''Ayo, Aldo!'' titah guru itu lagi.
Aldo maju dengan ragu. Dia hanya termangu menatap soal dihadapannya.
Kriiiiiing!
''Bu, pulang..!''
''haaah.. yasudah.. Aldo silahkan kembali ke tempat,'' kata Bu **.
Aldo menghela nafas panjang.
''soal ini dijadikan PR untuk Rabu depan ya,'' tambahnya.
''Yaaaaah masa PR lagi, bu?'' keluh teman-temanku.
''pokoknya dikerjakan. Rabu depan dikumpulkan.'' Bu ** segera meninggalkan kelas. Diikuti teman-temanku.
Beginilah keseharianku di sekolah.
Ini tahun kedua aku bersekolah di SMA ini. Tahun ajaran baru dimulai selama 2 bulan. Tapi sudah terasa membosankan.
''eh Fizan, lo nggak pulang?'' tanya Nita,temanku.
''ya pulanglah, Nit. Masa mau nginep?''
''oh haha. Pulang kapan?''
''nanti, habis rapat.''
''rapat apa lagi, sih? Lama nggak rapatnya?''
''rapat Rohis. Ya lumayan lama kayaknya. Emang kenapa, Nit?'' Aku balik bertanya.
''gapapa sih.. Yaudah ya, gue duluan, Fiz,''
''iya, Nit,'' perempuan itu beranjak pergi meninggalkanku yang masih sibuk merapikan barang-barangku.
Setelah selesai, aku berniat meninggalkan kelas untuk rapat. Tepat di depan pintu keluar kelas, niatanku hilang. Matahari bersinar terik siang ini. Udara panas menambah gersang daerah sekolahku. Aku mulai ragu dengan gelar 'SMA unggulan' yang disandang sekolah ini. Bagaimana tidak? selain melihat sikap teman-temanku, sekarang lingkungan yang gersang melanda. Seandainya banyak pepohonan, pasti akan jauh lebih baik.
Di kejauhan aku dapat melihat Nita dan teman-temannya dari kelas lain.
Aku memang baru mengenalnya 2 bulan lalu saat pembagian kelas. Tapi aku tau Nita seorang perempuan yang populer di sekolah ini. Wajar. Nita cantik, putih, pintar, dan gayanya yang simple tapi modis pasti menarik banyak perhatian. Terutama kaum laki-laki.
ku lihat jam dinding di tembok belakang kelas. Pukul 14.56.
Aku harus bergegas ke rapat. Ku niatkan kembali melangkah menembus panasnya udara di luar.
''bismillah..''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented