Minggu, 13 November 2011

dream world adventure VIII

''juggernaut?!''
''besar sekali..''
Kami terpaku dihadapan monster serigala putih itu. entah apa kami takjub atau kami terlalu takut untuk menghadapinya.
aku melihat tatapan penuh ngeri dimata teman-temanku.
''GROOOOAAA'' monster itu bersiap menyerang.
''gawat.. Semuanya bikin pelindung!''
Kubah yang menjadi pelindung kami bergetar ketika diterkam mahluk raksasa itu.
''pelindungnya gak akan bertahan lama. Harus ada yang ngelawan juggernaut itu''
''tapi gimana caranya? Dia besar banget!''
''walaupun besar, tapi pasti ada kelemahannya..''
''tapi apa?''
''.... aku akan mencari titik lemahnya!''
Semua menoleh ke seseorang yang mengucapkan kata kata barusan.
''helena, tapi itu kan bahaya''
''kalau diam disini pun percuma, lama kelamaan dia juga akan menghancurkan kita.''
kubah pelindung mulai retak.
''dengar! kalian bantu helena melawan monster itu. dan aku akan melawan pandemonium''
''baiklah..''

Sementara itu juggernaut masih berusaha mendobrak kubah pelindung yang telah retak.

''beberapa serangan lagi...''
''begitu pecah, semua menyebar dan lakukan serangan!''
DUUM....DUUM.....DUUM....DUAR!
''sekarang!!''.

teman temanku berpencar untuk menghadapi juggernaut.
''moonslash!!''
''frostnova!''
''stormgust!!'' sihir sihir itu diarahkan ketubuh juggernaut.
DUAAR ''Grrrrrrrr Groaaa!!'' juggernaut mengamuk. tapi tampaknya serangan tadi tidak melukainya.
Dia berbalik menyerang.

Sementara itu aku berusaha melawan pandemonium.
''gorgeous spiral!'' pandemonium melancarkan sihir berupa angin topan hitam.
''*aquaflerist!!'' Pusaran air mengarah ke topan itu. sihir kami bertabrakan menciptakan ledakan besar.
aku terpental jauh.
''bersiaplah.. Ancient mist..'' gumpalan kabut terbentuk disekelilingku.
Penglihatanku berkurang karna kabut ini. Pandemonium terus menyerang dari dalam kabut.
''harus keluar dari kabut ini!'' aku mencari jalan keluar menembus kabut itu. tetapi walau berusaha ditembus, kabut ini seolah tidak berujung.
''aneh.. sepertinya dari tadi kabut ini mengikuti terus. Jadi walau bergerak kemana pun, posisi kita tetap berada ditengah kabut...''
''benar, ancient mist akan menjebak lawan dan membuatnya selalu menjadi pusat kabut. Kemana pun kau pergi, kabut ini akan menyelimutimu.''
''...... yang berkurang itu penglihatan... ditambah lagi, tidak bisa memperkirakan arah datangnya serangan musuh.. mungkin kabutnya bisa hilang kalau berhasil menyerang pandemonium. Tapi gimana caranya?'' aku berpikir mencari cara menyinkirkan kabut itu.
''percuma!!'' Duk Duak. pandemonium terus menyerangku.
''cih! Aneh juga daritadi cuma serangan biasa. Kenapa bukan sihir jarak jauh? mungkin...ancient mist melarang penggunanya menggunakan sihir! Berarti cara melawannya adalah serangan balasan jarak dekat. Tepat setelah dia menyerangku..''
Pandemonium akan melancarkan pukulan beruntun lagi. Aku memejamkan mata.
''konsentrasi... dengarkan kabutnya....''.
wuuuush
''dibelakang!!!''
''apa?!'' Dak Duk Duak! Aku berhasil menyerang pandemonium. Aku menyerangnya dengan serangan beruntun. pandemonium tidak mendapat kesempatan menyerang balik.
''bagus! Kabutnya mulai menghilang''.
Kabut itu seperti tersedot sesuatu.
''semua yang ada didalam ancient mist adalah ilusi..''. suara itu datang dari tempat kabut berkumpul.
''....... Pandemonium?! Bagaimana mungkin?'' aku terkejut melihat pandemonium yang tak terluka sedikit pun. tubuh pandemonium yang tadi ku hajar didalam kabut menghilang.
Dia mengumpulkan energinya di tangan.
''habislah kau... Death eclipse!!!!'' energi ditangannya ditembakkan sebagai sinar laser ungu. Tepat kearahku.
SIIIIIIING DUUUUUUM.
tekhnik itu berhasil menembusku.
tubuhku jatuh dari ketinggian bersamaan dengan pandangan yang perlahan menghilang.

------------------------------------------------

''dimana?'' pandanganku gelap. Kepalaku masih pusing dan kuping rasanya pengang. ''limbo?'' aku mulai membuka mata perlahan. ''bukan.. Ini dikamar''. tanganku tak bisa digerakan.
''sleep paralyze?''. aku berusaha mengingat mimpi yang baru saja ku alami. aku ingat serangan akhir pandemonium. serangan yang menembusku. Aku terus berusaha mengingat mimpi mimpi itu. Konsentrasi. samar-samar terdengar teriakan yang aneh. ''awas juggernaut!!'' samar tapi terdengar teriakan itu ntah darimana. ''juggernaut? Oiya! Monster itu!'' aku ingat. ''Sleep paralyze itu kan fase diantara alam sadar dan mimpi... Berarti bisa ngelanjutin mimpinya. ..... Lucid dream!!''.
''konsentrasi... fokus... pertahankan kesadaran di alam bawah sadar... buat kesadaran khusus... cari cara untuk sadar bahwa kita lagi bermimpi... dan relaks...'' mulai memejamkan mata.
Perlahan kesadaranku hilang ke dunia mimpi. ''tunggu, kalau gak sadar didunia mimpi itu percuma''
''cara baru. aku sedang bermimpi.. Aku bermimpi.. Aku bermimpi.. Aku bermimpi.. Aku bermim..''
Pandanganku mulai kembali gelap seperti ditarik.

------------------------------------------------

''aku bermimpi.. Aku bermimpi.. Aku bermimpi..'' tanah. Aku tergeletak diatas tanah. ''aku bermimpi... Oh ini mimpi ya?'' aku melihat sekitar. banyak temanku yang sudah tergeletak. terlihat juga juggernaut yang mengamuk.
''berarti berhasil! Lucid dream mode! pertama juggernaut dulu.. *electrum reggnum!!''.
Bzzzzztt serangan listrik menghantam juggernaut.
''*ice statue! *megalo spark! *mirage bomb!'' 3 serangan sekaligus mengarah ke juggernaut.
Duaaar kepulan asap menyelimuti juggernaut.
''GROAAAAA!!!'' juggernaut mengamuk. Mengincar aku yang masih berdiri ditanah.
''bagus! kuat banget! *blink!'' aku berpindah-pindah tempat dalam jarak dekat.
''yang lain buat pertahanan!''
teman temanku langsung membuat perisai pelindung.
''*blink!'' aku berada tepat didepan juggernaut. cahaya merah berbentuk bola terkumpul di tanganku.
''try this! *terra blast!!!''
DUAAAAARRR ledakan yang sangat kuat menghantam juggernaut.
dari sisa asap akibat ledakan, terlihat dia masih berdiri.
''Grrrrr''
''mustahil..''
''tidak! juggernaut berubah jadi debu! Berhasil!'' juggernaut perlahan lenyap.

''bagus! berikutnya.. pandemonium...''




To be continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented