Kamis, 07 Agustus 2014
Cerita Dalam Buku Biru
Senin, 04 Agustus 2014
Beni - One more time, One more chance (English cover)
Before I can ever forgive myself
Do you know how much more pain I must endure
Before I can ever see your face again
One more time - Tell me why the seasons keep on changing
One more time - Missing all the times that we shared as one
All those times when we used to argue back and forth
I always just let you have it your way
What kind of spell did you cast on me
I even loved all of your selfish ways
One more chance - When I find myself lost in those memories
One more chance - I don't know where to go or where to land
It doesn't matter where I am because
I can't help but look for you everywhere
On the station platform, in the alley windows
I keep fooling myself thinking I might find you there
Never thought I would wish upon a star
I just want to be there by your side
There's nothing that I won't do, I'd give up everything
Just to hold you in my arms, one more time
If all I wanted was just not to be alone
I should be happy with just anyone
But tonight the stars are hanging by a thread
And I can't lie to myself anymore
One more time - Tell me why the seasons keep on changing
One more time - Missing all the times that we shared as one
It doesn't matter where I am because
Can't help but look for you everywhere
At the intersection, even in my dreams
Knowing there is no way you would be there
If I could just believe in miracles
I would do anything to show you now
In the morning light, completely new me
I'd tell you what I couldn't say before "I love you. "
Memories of our summers together ooh
Our beating hearts were heard no more
It doesn't matter where I am because
Can't help but look for you everywhere
The morning sun rises, city of Sakuragi
I keep fooling myself thinking I might find you there
Never thought I would wish upon a star
I just need you right here by my side
There's nothing that I won't do, I'd give up everything
Just to hold you in my arms, one more time
It doesn't matter where I am because
Can't help but look for a trace of you
At every corner store, in the newspaper
Knowing there is no way that you would be there
If I could just believe in miracles, I would open my heart up once again
In the morning light, a completely new me
I'd tell you what I couldn't say before "I love you. "
It doesn't matter where I am because
Can't help but to search for your smile
At the railway crossing, watching the trains pass by
Even though there's no way that you'd be there
If I could live my life all over again, I would be with you for all time
There's nothing else in this world I want more than what I had
There would never be anything but you that I would ask for..
Ini Move On Versi Gue!
Apa kabar kalian semua?!
Jangan dijawab "kabar gembira untuk kita semua~" -_-. Nanti blog gue tercemar.
oiya, gue mau mengutarakan *kenapa bukan membaratkan, menimurkan, atau menyelatankan ya?* perspektif gue tentang masalah yg basi banget tapi masih panas, sudah menjamur tapi gak pernah diberantas, bikin susah tapi malah dinikmati. Ada yang tau ini tentang apa? Yap, Move On.
Rabu, 16 Juli 2014
Romansa di Yogyakarta
Really..
wilayah yg terletak di pulau Jawa agak-agak nyerempet ke selatan ini terkenal dengan sebutan kota pendidikan. Tau gak kenapa? gue sih gak tau. Mungkin karena banyak universitas di sini kali ya. Yogyakarta juga terkenal dengan makanan khasnya yang warnanya coklat-coklat manis gitu, yaitu Sirloin steak -_-. hanya saja dagingnya dari buah nangka. Kalo bahasa lokalnya disebut Gudeg. Oiya, jangan lupakan oleh-oleh khasnya juga yg terbuat dari tepung yg dibentuk bulet-bulet berisi kacang hijau. kalo ini kalian pasti tau. Yap, Onde-onde. Rasanya enak. Kayak Bakpia' gitu.
Sabtu, 26 April 2014
An ordinary first step
Assalamu'alaikum, dear blogs :)
harusnya gue nyebut "dear" cuma ke urf aja tapi gapapalah -_-.
blogs, gue mau cerita. Ini sebuah pengalaman yang... biasa aja sih. Tapi mungkin layak buat gue share dan mudah-mudahan bisa membuat pengetahuan kalian sedikit bertambah ya.
Oke, jadi beberapa waktu lalu, tepatnya 2 minggu yang lalu, gue mengikuti suatu perhelatan akbar yang diselenggaran sebuah organisasi islam ditingkat regional Yogyakarta. Nama organisasinya KAMMI. singkatannya apa? Gak tau. Gue gak nanya -_-. Perhelatan akbar yang gue ikutin itu berupa lomba menulis artikel. Temanya tentang Pemuda Indonesia.
Jadi dari tema tentang pemuda itu kita disuruh milih 1 subtema: Apatisme Pemuda dan Moral Bangsa atau Semangat Kebangkitan Pemuda. Kalau melihat dari post berlabel "point of view" di blog ini, kalian pasti tau gue bakal milih apa. Yap, Apatisme Pemuda dan Moral Bangsa. Secara, kalo udah ngomongin masalah moral bangsa gue bakal nyerocos tentang Downsanian. Biasanya kan gue cuma ngomongin mereka di blog, nah sekarang gue punya kesempatan untuk mengenalkan mereka di depan orang banyak. Yeay..!
Lomba menulis ini adalah kali pertama lomba menulis yang gue ikuti selama gue idup. So, i'm lack of experience. soalnya dari dulu gue ikutnya Olim. Disitu gak ada nulisnya, apalagi tentang pendapat kita tentang generasi muda. Bayangin, gue ikut Astronomi. Gue harus bicara tentang Generasi muda dari ras apa? Alien? -___-.
Untuk pembuatan artikel ini dikasih waktu 5 hari. Maksimal 4 halaman. Oke, gak masalah. Gue membuat artikel berjudul "Dari Generasi Penerus Menjadi Generasi Perubah". Isinya, jujur aja, buat gue ngebosenin. Entah kenapa artikel gue lolos seleksi dan masuk 10 besar dari sekian banyak peserta yg berjumlah 16 orang. Bangga? Dikit -_-.
Di artikel itu gue membahas apa sih Apatis itu? Apatis tuh tidak punya perasaan. Tidak punya ketertarikan, kepedulian, dan empati terhadap suatu objek permasalahan. Untuk lebih jelasnya silakan baca Downsanian 4.
Setelah gue lolos seleksi 10 besar, gue masih harus mempresentasikan karya gue. Huft -_-. Gak masalah juga sih sebenarnya cuma ini kan Public Speaking. Gue bener-bener kurang pengalaman untuk berbicara serius di suatu forum resmi. Jangankan di forum, di depan orang banyak kalo gue ngomong terlalu serius bawaannya gue jadi pengen nangis -_-. Gak tau kenapa. Makanya gue jarang ngomong serius. Biasanya gue suka ketawa sendiri kalo lagi ngomong biasa gitu. Biar lebih santai. Tapi saat itu justru gue agaknya lagi serius. Kalo gue keliatan lagi serius biasanya gue dalam tekanan. Dan kalo gue keliatan lagi dalan tekanan, seriously, jangan mendekat! Leave me alone! You don't wanna get hurt, do you?
balik ke masalah public speaking tadi. Semua peserta ini sudah mendapat pelatihan presentasi yang menurut gue sangat bagus. Di pelatihan itu kami diajarkan intonasi itu penting untuk mempengaruhi Audiences. Penguasaan Materi, masalah teknis, gerak-gerik kita, penekanan atau penyimpulan masalah, terus pengulangan inti materi semuanya itu penting agar presentasi kita bisa diterima Audience. Terus kita juga harus latihan presentasi dulu sebelum tampil agar gak lupa dengan apa yg mau dibahas dan bisa mengatasi demam panggung nantinya.
Dari situ gue mempersiapkan diri. Gak juga deng. Gue cuma menyiapkan PPT aja. Gue gak latihan presentasi. Gue gak mau ngomong sendiri di depan cermin ngebahas moral generasi muda indonesia. Kenapa? takut naksir orang di depan cermin -_-. Lagian juga apa yg mau gue presentasiin pun udah ada di benak gue. Mereka terangkai jadi fragmen kalimat-kalimat membara yg siap gue ungkapkan di forum nantinya. Jadi point-point yg mau gue sampaikan tuh udah ada di pikiran gue. Tapi bodohnya gak gue tulis secara nyata. Gue biarkan aja mereka jalan-jalan di pikiran gue. Hal ini berdampak di hari H. Ketika gue presentasi. Mental gue gak siap.
Gini, blogs, saat kita ingin tampil di depan publik, khususnya di forum gitu, jangan persiapkan diri kita 100%. Kita butuh lebih. Persiapkan 125%. Kenapa? Karena kesiapan kita saat latihan dan saat tampil itu agaknya berbeda. kalo kalian 100% siap saat latihan, begitu tampil kesiapan kalian bakal turun jadi 70%. itu karena mental kita gak siap. Efeknya jadi demam panggung. Bener gak? Ini yang terjadi ke gue kemarin pas presentasi.
Persiapan gue pas latihan itu sendiri udah kurang dari 100%. Ditambah point-point yg mau gue sampaikan tadi gak gue catet. Pas gue menyodorkan microphone ke mulut gue, seketika gue gagu. Sial! Jantung gue berdegup cepat, pikiran gue rada-rada ngeblank, badan gue gemetar, suara gue jadi agak berat dan terkesan kayak orang mau nangis gitu -____-. Well, gue doang sih yg sadar. Jadi ceritanya gue demam panggung. Nyebelin emang. Mic ditangan gue gemetar. Materi presentasi yg ada di pikiran gue berubah jadi serpihan kata-kata (bukan kalimat) yang abstrak dan gak ada waktu lagi buat gue susun. presentasi gue pun terancam.
But show must goes on!
gue gak peduli presentasi gue bakal jelek kayak gimana. gue gak peduli bakalan menang atau tidak (emang gak niat menang juga sih). gue hanya ingin menyampaikan pendapat gue dengan cara gue sendiri.
Gue melanjutkan presentasi gue disaksikan oleh Audience yg lagi asik makan gorengan -_-.
Fyi, gorengannya dibagiin pas gue maju presentasi. Kampret emang
-___-
balik ke presentasi, gue melakukan banyak pengulangan kata yg gak seharusnya gue lakuin. Maklumlah namanya juga lagi demam panggung. Tapi ada juga saat-saat dimana gue bisa lancar mengutarakan materi gue dengan berapi-api. Ini keren loh. ah coba kalian liat. Pasti kalian takjub gitu
-_-.
and then... setelah gue menuju slide terakhir, my presentation finally over. Yeay!
Emang bukan sebuah presentasi yg maksimal tapi ini jadi langkah awal gue ningkatin skill public speaking juga. walaupun gue gak yakin menang, tapi paling tidak gue bisa mengungkapkan pola pikir gue. Dan alhamdulillah bisa didengar orang banyak juga. So, over all it's worthed lah ya.
Udah ah, blogs. gue capek. Pengen tidur. Cerita di atas murni pengalaman. Gak seru kan? Yaudah sih gapapa. Suka-suka gue dong -____-.
udah ya? Night, blogs :)
Rabu, 02 April 2014
Seseorang di depan cermin
Orang di depan cermin itu adalah dirimu sendiri..
Lihat wajah itu, mata itu, bibir itu..
Apa yang dia pikirkan?
perhatikan mimik wajahnya..
Apakah dia sedih, senang, tertekan, atau takut?
pernahkah kau bertanya tentang perasaan seseorang di depan cermin?
Apa yang dia sembunyikan dari dirinya?
Apa yang dia tidak tau tentang dirinya?
Sadarkah pikiranmu bahwa ada sesuatu yang terkubur di dalam hatinya?
Hati manusia adalah sebuah rahasia umum yang rumit
Kalbu manusia adalah cahaya yang hampir tidak bersinar
Ruang benak manusia adalah semesta yang tak lebih luas dari lubang kubur
Kesenangan dunia adalah fatamorgana yang paling nyata
Semuanya rumit...
penuh rahasia...
Seperti...
Orang di depan cermin..
Rabu, 26 Maret 2014
Jati Diri Terkuat
Assalamu'alaikum, dear blogs :)
oke oke. Lama gak jumpa. Seperti biasa, gue akan dan harus nanyain kabar kalian dulu. Walaupun gak ada yg jawab sih -_-. Yaudahlah ya.
Apa kabar kalian semuaaaa?! Suaranya manaaaa?!
Sehat kaaaaaan?!
Yang di belakang sanaaaa?!
krik banget -_-.
udah ah basa-basinya.
Mending langsung ke topik yang mau gue bahas aja ya? Yuk, cus...!
Ini sebenarnya bisa dibilang lanjutan dari Opened HL-key dan Too Much Love Will Kill Love. Udah baca belum? Jadi itu tuh tentang pacaran-pacaran gitu. Ya sudut pandang gue tentang pacaran. Secara, gue adalah seorang remaja yang belum beruntung untuk mendapat kekasih muda -_____-. Daripada nganggur gak bisa jadi pelaku pacaran, mending gue jadi pengamat orang pacaran -__-.
Sebagai seorang remaja nih ya, Apa sih arti punya pacar buat kalian?
"Pacar itu... ya kamu..!" -_____-
"pacar itu penyemangat hidup, dit"
"pacar tuh calon istri."
"pacar itu calon mantan, dit" -_-.
Yah mungkin tiap orang berbeda-beda. Ada alasan dibalik orang-orang pacaran. Ada yang bilang pacar itu sebagai penyemangat belajar. Bener gak? Kalo menurut gue sih malah bikin males. Soalnya bawaan kita tuh jadi pengen ngobrol sama pacar terus. Jadi males belajar.
Ada juga yang mungkin pacaran itu buat main-main aja. Emang cuma main-main sih. Kalo serius mah nikah.
Ada juga yang alasan pacarannya tuh gengsi. Temen-temennya punya pacar semua yang cantik-cantik, setia, baik, dan kriteria baik lainnya. Terus dia mencari pacar juga biar gak dibilang jomblo. dengan prinsip "Walau pun kriteriannya pas-pasan yg penting pacaran" -____-.
atau karena semua temennya jomblo dan dia mau menaikan kasta dirinya. Pengen membuktikan kalau dirinya laku gak kayak temennya. Ada lah ya yang begitu.
Ada juga yang pacaran ya beneran dari rasa sayang. Rasa saling memiliki, menjaga, rela berkorban, percaya dan setia serta cinta. Idaman banget gak sih?
Yaaa sebagai seorang manusia yang beranjak dewasa, kita sedang transit pada sebuah fase yang disebut "remaja". Fase remaja ini katanya fase atau masa yang paling indah. Masa dimana kita bisa mencari pengalaman, senang-senang, pacaran, ngumpul sama teman, dan mencari jati diri.
Sebagai seorang remaja gue pun begitu. Gue mencari pengalaman dengan mencoba hal-hal baru. Contohnya... ngerakit gundam -_-, nyari batu, baca buku di taman, wisata kuliner, sama nulis pola pikir gue tentang dunia ini dalam sebuah buku kecil yang niatnya sih suatu saat pengen gue terbitin dengan judul "The Biggest Little Thing". Insya Allah suatu saat bisa ya.
Selain pengalaman, layaknya remaja, gue seneng-seneng. Merasakan gemerlap dunia malam. Bukan, gue bukan ke diskotik -_-. Gue ke kosan temen, ngerjain tugas sampe begadang -_-.
"kalo soal pacaran gimana, dit?"
Hmmm... there's something i want you to know and learn.
Seperti yang kalian tau, sebagai remaja, hidup tanpa pacar itu rasanya hampa. Ada yang kurang. Kurang perhatian, kurang kasih sayang, kurang dirindukan, kurang asupan gizi. Pokoknya rasanya kayak... i'm incomplete without her/him.
makanya kadang iri ngeliat temen pacaran, kadang seneng ngeliat mereka putus -_-. Kadang bahagia melihat temen kalian bahagia, kadang harus menelan pil pahit melihat orang yang kalian cinta bukan bahagia karena diri kalian.
Gue sendiri... jujur aja, sebenernya iri kalo ngeliat orang pacaran. Sebagai seorang yg demen sendirian, tentunya gue juga kangen dengan semua perasaan saat pacaran. Perhatian, bercandaan, ucapan gombal yg mengatasnamakan cinta, dan semua hal indah di sana. Pengen bisa sharing berbagai hal dengan bumbu kasih sayang lagi, pengen bisa saling merindukan lagi, ngeliat ada ucapan "goodmorning, adit :)" bukan "good morning sahabat Line :*" -__________-. Kampret emang itu. Ya intinya gue kangen masa-masa pacaran itu.
Karena itu gue mencari seseorang yg spesial. Seseorang yg bisa mengisi hari-hari gue. Seseorang yang bisa menarik gue dari jurang kesendirian di samping gedung rektorat. Seseorang yang bisa membuktikan perasaannya dengan nyata, bukan pake sticker -_-.
Tapi, blogs, dalam sebuah pencarian yang mulai menampakan titik-titik cahaya harapan, gue dihadang satu pertanyaan.
"Katanya muslim, kok pacaran? Komitmennya mana sebagai seorang muslim?"
pertanyaan itu muncul begitu saja dibenak gue. Gak tau kenapa. Gue langsung bingung harus apa. Harus jawab gimana coba? Yang nanya tuh diri gue sendiri. seandainya kalian adalah gue, bisa gak kalian menjawab pertanyaan itu? atau kalian bakal melakukan pembenaran atas tindakan kalian sebagai remaja?
dari pertanyaan itu, gue mikir,
"Sebenarnya apa artinya kita beragama islam? Apa artinya kita mengaku muslim kalau tindakan kita kayak nonmuslim?"
Muslim itu bukan sekedar syahadat, shalat, zakat, ngaji, puasa, haji.
Muslim itu terkenal dengan akhlaknya. Persaudaraan, adab terhadap manusia, adab ke lingkungan, juga adab ke lawan jenis. Dan di adab terhadap lawan jenis, gak ada yg namanya pacaran. Gak ada ngumbar kasih sayang yang mengarah ke maksiat. Kecuali kalau udah menikah.
Gini, blogs. kalau gue perhatikan kegiatan dalam pacaran yang sayang-sayangan, pegangan tangan, dan seterusnya itu kan baru boleh dilakukan setelah nikah. Tapi ini dilakukan ketika pacaran. Ibaratnya tuh ya pacaran itu kayak nikah. Turun banget kasta dan makna pernikahan.
Di zaman sekarang, kalo kita udah pacaran hal-hal itu semua dianggap boleh dilakukan. Wajar dilakukan. Dan dianggap memang begitulah seharusnya orang yang pacaran. kalau gak begitu pacarannya gak seru, ngebosenin, gak ada bedanya sama temenan. Iya gak sih?
Dari situ gue kembali berpikir. Kalau pacaran itu dianggap pernikahan, hubungan pacaran dianggap tali pernikahan yang sah dan menghalalkan yang haram maka kasta manusia akan semakin rendah. Kenapa? Kalian tau sendiri, orang pacaran banyak gonta-ganti pasangan. Manusia jadi kayak hewan yang cuma punya kelebihan akal. Yang gue tau paradigma tentang pacaran, kebebasan ini datengnya dari wilayah barat kaum liberal. Yang mana mereka punya misi untuk menghancurkan umat muslim. Dikatakan mereka iri melihat peradaban muslim yang tinggi dengan akhlaknya yang mulia. Yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Maka mereka mengajarkan liberal ke dunia. Dampaknya? Yang paling mudah kena ya kita, kaum remaja. Fase yang paling labil, fase tempat mencari jati diri, dan semua kesenangan dunia.
Bener gak?
ajaran liberal itu emang keliatan menyenangkan, tapi itu menghancurkan. kalo soal itu gue rasa kalian juga tau lah. Masalah kedua belah pihak ini udah menciptakan perang. Kemanusiaan bakalan hilang.
Suatu saat mungkin kebaikan akan terlihat asing. Dan keburukan terjadi dimana-mana dan dianggap wajar.
Kayak yang tadi gue bilang, manusia seperti hewan yang punya akal. Padahal manusia itu kodratnya mulia dan paling baik penciptaannya. Tapi nilai derajat manusia berubah begitu dia mencintai dunia.
Tolong jangan merobek akhirat, untuk menambal dunia.
Blogs, gue gak bermaksud untuk mendakwahi atau gimana. Gue cuma sharing tentang sudut pandang gue tentang fenomena pacaran pada kaum remaja. Statement gue di atas didasari pada pertanyaan gue, pola pikir, buletin islam dan buku. Terserah kalian sih mau setuju atau tidak. Tapi coba direnungkan sejenak. Untuk kita yang mengaku sebagai muslim. Kalau gak sempet direnungkan juga gapapa kok. Santai aja.
Blogs, gue ini seorang remaja. Jujur aja gue juga pengen semua kesenangan dan kenikmatan di masa remaja. Pengen rasanya punya pacar. Pengen banget.
Tapi... gue juga seorang muslim. Ini identitas dan jati diri gue yang terkuat.
Blogs, Gue rasa gue menemukan alasan untuk memilih tetap sendiri..
Assalamu'alaikum :)