Assalamualaikum, blogs!!!
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat wal afiyat ma wadah
wa rahmah. Kenapa gue membuka post kali ini dengan do’a? Soalnya gue bosen
kalian gak ada yang jawab pertanyaan apa kabar dari gue sih -__-
Anyway, what do we
have for today post? Hmm.. i’d like to share my opinions about... woman. Kalo
bahasa indonesianya itu Wanita. Tapi kalo wanita itu agaknya terlalu dewasa
atau tua. Kalo Cewek itu terlalu gaul dan biasa. Sedangkan gadis sepertinya
terlalu halus dan puitis. Bagaimana dengan Dara? Ini terlalu tahun 80an dan
agaknya akan mengundang banyak metafora. Jadi gue akan menggunakan yang menurut
gue umum aja ya: Perempuan.
So, blogs, kenakan kacamata perspektif kalian! Tapi
di-setting dulu dengan perspektif versi gue dan kita siap menelusuri beberapa hal dari mahluk yang disebut Wanita. Maksud gue Perempuan.
Seperti yang kita tau, perempuan itu pertama kali diciptakan
oleh Allah Yang Maha Kuasa dari tulang rusuknya Nabi Adam AS. Tulang rusuk itu
dekat dengan hati. Hati merupakan organ tubuh yang bisa menawar racun. Hati
juga katanya sumber perasaan yang dimiliki oleh manusia. Mungkin karena itulah
perempuan memiliki perasaan yang lebih sensitif atau lebih peka dari pada
laki-laki. Karena diciptakan dari tulang yang dekat dengan hati. Masuk akal sih
kalo menurut gue. Mungkin karena hal itu juga tulang rusuk kita ada yang disebut
tulang rusuk menggantung atau ngambang atau semu atau apalah itu. Oiya, ini
gue dapet dari siapaaa gitu gue lupa. Udah lama banget
gue diceritainnya.
Tapi terlepas dari cerita opini berbau mitos singkat itu,
perempuan emang perasa banget ya. ada banyak hal tentang perempuan yang susah
diprediksi. Mereka penuh dengan rahasia. Mahluk ciptaan Tuhan yang satu ini
kadang bisa jadi mengerikan. Selain karena perasaannya yang rapuh, mereka itu
mau dimengerti tanpa mau menjelaskan. Jadi laki-laki itu harus peka. Ngerepotin
ya -___-. Padahal kan susah buat laki-laki untuk peka gitu. Tapi tenang.. gak
semua laki-laki itu gak peka. Ada kok yang peka.. adaaaa *pembelaan -_-*.
Biasanya hanya dengan melihat gerak-gerik teman laki-laki
atau perempuan terhadap seseorang, seorang perempuan dapat dengan mudah
menyimpulkan bahwa temannya itu sedang jatuh cinta, benci, atau ada sesuatu
dengan orang tersebut. Walau masih aja kadang simpulnya itu kusut. Means,
salah. Tapi gapapa, namanya juga manusia. Setidaknya mereka bisa menyimpulkan
lebih cepat dari laki-laki.
Perempuan itu katanya hidupnya juga penuh dengan drama. Iya
gak sih? Sebagian perempuan yang pacaran begitu. Banyak nangisnya. Banyak
sedihnya. Banyak sakit hatinya. Kasian. Perempuan yang penuh drama ini yang gue
sebut sebagai cewek. Emang sih kisah hidup mereka seru kalo menurut gue.
Misalnya di suatu Mall,
si cewek lagi jalan sama teman-temannya. Tanpa sengaja dia melihat cowoknya
sedang berjalan bersama perempuan lain. Si cewek yang terbakar cemburu pun
kesal dan menghampiri si cowok.
“ooh jadi gitu ya? Udah berani jalan sama cewek sama lain ya
sekarang?” kata si cewek dengan nada sinis.
“eh kamu.. tunggu dulu. Aku..” si cowok terbata-bata.
“Apa?! Mau ngejelasin? Gak ada yang perlu dijelasin lagi! Jadi
ternyata kamu begini ya di belakang aku.. Kamu jalan sama cewek lain!”
“tapi, sayang...”
“Gak usah sok manggil aku sayang! Udah gak ada tapi-tapi
lagi. Mulai sekarang kita putus!”
“Please, Dengerin aku dulu..”
“Lo, Gue, End!!” dengan gaya gaulnya si cewek meninggalkan
si cowok bersama perempuan lain.
Si cowok yang enek banget ngeliat gaya ceweknya pun teriak,
“Sayaaang, dia ini mama aku!”
Si cewek lantas berhenti lalu serta-merta menoleh dengan tatapan
syok. Kalo di sinetron, mukanya pasti lagi di-zoom-in pada adegan ini. Terus
ada backsoundnya yang dramatis lebay banget gitu. Klise.
“ehem.. ehem... maaf ya, tante, tadi aku cuma latian drama
aja kok.. ehehehehehehehehehehehe” si cewek sungkem sama mama cowoknya.
Kira-kira gitu deh adegan drama versi gue -__-. Tapi
sebenernya yang lebih drama itu yang lagi sedih terus pamer. Baru putus pamer.
Baru diselingkuhin pamer. Please, girl, kalo kata tokoh cerpen gue dalam You,Me, and Dandelion’s dance, hidup ini bukan tentang perlombaan siapa yang paling
menderita. Bukan siapa yang paling sedih kisah hidupnya. Tapi tentang siapa
yang bisa tetap tersenyum dalam keadaan suka atau pun duka. Tentang perjuangan
untuk bangkit dari kesedihan dan berusaha meraih kebahagiaan. Jadi cobalah belajar dari You dalam cerpen
gue. (promosi)
Selain cewek,
perempuan yang hidupnya penuh drama, ada juga perempuan karir. Ini tingkat pola
pikirnya lebih dewasa. Perempuan ini gue sebut Wanita. Wanita itu tahapan yang
pasti dilewati perempuan yang bertambah usia. Beda ya sama Pemudi. Walaupun
pola pikir wanita juga lebih berkembang dari remaja putri atau cewek. Perempuan
karir yang cenderung punya tingkat pendidikan tinggi ini ada karena ulah R.A
Kartini. Beliau-lah yang berjuang keras mati-matian membela hak wanita. Hak
tersebut dikenal sebagai emansipasi wanita. Tapi kadang gue suka bingung deh. Emansipasi
wanita itu berarti mereka ingin disamakan dengan laki-laki. Tapi itu cuma dibagian
enaknya aja. Misalnya si laki-laki yang sedang dalam perjalanan menggunakan bus
atau kereta yang penuh banget. Setelah menunggu lama dia baru dapet tempat
duduk. Lalu gak berapa lama kemudian datanglah seorang perempuan yang meminta
dikasih tempat duduk. Alasannya capek. Terus laki-lakinya gak mau. Terus akhirnya
si laki-laki dicap gak gentle -_-. Padahal kan si laki-laki juga capek berdiri
lama. Emang sih secara fisik laki-laki lebih kuat, tapi kan tetep aja....
emansipasi wanita -_-.
Terus dalam hal hubungan percintaan remaja juga. Si cewek yang
udah sekian tahun suka sama cowok biasanya gak mau menyatakan perasaannya
duluan. Mereka cenderung menunggu dan memberikan kode ke gebetannya. Terus karena
si cowoknya itu gak ngerasa dikodein akhirnya si cewek mencap sang cowok itu
php, gak peka, gak punya hati, terlalu baik buat dia -_____-. Sedih rasanya
menjadi cowok...
Lanjut
Dengan adanya wanita karir, maka persaingan kerja meningkat.
Banyak ilmuwan-ilmuwan wanita yang lahir. Banyak yang bekerja jadi karyawati,
pegawai swasta, atau kerja apapun. Biasanya sih untuk membantu keuangan
keluarga ya. Mereka kerja juga buat bantu suami. Bagus sih. Tapi, blogs,
menurut gue pekerjaan paaaliiiing baik bagi seorang perempuan adalah menjadi
seorang ibu. Peran ibu gak bisa digantikan oleh laki—laki. Tapi peran laki-laki
atau ayah sebagian masih bisa digantikan oleh perempuan atau ibu. Soalnya ibu
itu punya tugas untuk mengajari anak-anaknya dari masih bayi sampe seterusnya.
Soalnya, tuga ayah itu bekerj mencari nafkah.pekerjaan seorang ayah itu bisa
lama banget. Ada yang berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan gak di rumah. Ada
yang cuma sehari-hari aja. Tapi dari pagi banget sampe malem banget. Pas
berangkat anaknya maih tidur. Pas pulang anaknya udah tidur. Kan kasian ayah
dan anak itu gak ada waktu bersama. Coba bayangin kalo si ibu ikutan kerja.
Gimana nasib si anak di rumah? Sendirian gitu kan makin menyedihkan. Karena
itulah tugas ibu untuk menjaga si anak.
Yang lebih mengerti kebutuhan si anak itu biasanya ibu. Coba deh, diiklan-iklan
yang ada anak-anaknya pasti ada ibu-ibunya juga. Mulai dari iklan detergent,
superpel, sabun cuci piring, mentega, bumbu masakan, kecap, sabun bayi,
mamypopok, sampe iklan pasta gigi pasti ada ibu-ibunya.Kecuali iklan Pepso*dent
yang sikat gigi ayah dan diki itu -_-.
By the way gue bingung deh sama iklan pasta gigi. Masa ya
itu iklan pasta gigi tapi gak ada adegan sikat gigi pakke odolnya -____-.
Adanya Cuma penjelasan dengan animasi gitu. Abis itu pemain iklannya megang
sikat gigi tapi gak ada odolnya. Kemudian mereka tersenyum bahagia dengan gigi
yang tiba-tiba putih. Jadi, kapan kita sikat gigi pake pasta giginya.....
-___-. Terus ada juga pasta gigi dengan perlindungan 12 jam. Kalo gitu kita gak
perlu sikat gigi serring-sering ya -____-. Ada lagi iklan margarin. Cuma gara-gara si ibu lupa
mengoleskan mentega ke bekal roti anaknya dia sampe bela-belain ke sekolah si
anak. Luar biasa sekali ya perhatian si ibu.
Itu sedikit intermezo aja. Oiya, anyway Jadi berbahagialah
kalian yang memiliki pekerjaan Fulltime-Mother :)
Well, perempuan yang bekerja itu boleh-boleh aja dan menurut
gue keren, tapi jangan sampe lupa kewajibannya sebagai seorang ibu. Jangan jadi
Fulltime-wanita karir dan Parttime-mother. Paling tidak, dibaliklah.
Parttime-worker dan Fulltime-Mother. See? Kan keren tuh kalo ditulis di bio
Twitter. Nanti follower kamu nambah satu deh. Mention gue aja. Tapi jangan lupa
followback -__-.
“Bagaimana dengan
perempuan di Indonesia, diit?”
Perempuan di Indonesia itu udah banyaaaaaaaak banget. Tapi
di jurusan kuliah gue dikit -_-. Ada 2 jenis perempuan versi gue: pacar-able
dan istri-able. Perempuan yang pacar-able bisa jadi istri-able dan jumlahnya
sangat banyak gara-gara arus globalisasi. Beda sama yang cuma istri-able.
Jumlahnya jauh lebih sedikit. Pacar-able itu cewek, Istri-able itu wanita atau
gadis. Mana yang lebih baik? Relatif. Gak semua pacar-able itu buruk dan gak
semua istri-able itu buruk. Sama kayak kecantikan. Kecantikan itu relatif.
Orang dulu waktu masih kecil gue dipakein kerudung juga dibilang cantik kok
sama sodara-sodara gue. Giliran gue pake peci gak ada yang bilang ganteng. Ngeselin
ya? Iya... Ngeledek banget -_____-.
Intinya semoga yang jadi istri itu yang baik dan cantik deeeh.
Opini gue tentang sebagian perempuan di negeri ini sama
kayak yang udah gue beberkan di atas. tapi ini juga hanya sebagian perspektif gue. kalo gue tulis semua perspektif gue bakalan lama banget -_-.
Jadi gitu ya.. Ingat! tugas utama perempuan yang paling mulia itu sebagai ibu, bukan
wanita-karier. Pokoknya jangan terpengaruh sama arus globalisasi. Tepatnya
westernisasi. Jangan khawatir dengan kecantikan dirimu tapi jangan acuhkan juga
penampilanmu. Kayak gini contohnya:
Mengerti kan? Tetap tegar dan istiqomah ya.
That’s it, blogs! Perspektif gue tentang mahluk berhati
rapuh yang sarat akan rahasia ini. Karena hati mereka merupakan lautan rahhasia
yang sangat dalam, gue belum bisa menyelami atau memahami rahasia mereka
sepenuhnya. Gue tau abis ini gue akan dicap sebagai laki-laki gak pengertian -_______-
Udah itu aja. Semoga bermanfaat
Assalamualaikum :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar