Minggu, 30 Agustus 2015

Downsanian 5

Assalamualaikum, blogs! :3

Hai! Tenang, Kabar gue baik-baik aja. Sebenernya lagi pilek sih. Terus gak ada yg nge-gws-in -_-. Tapi ada yg nyuruh gue minum obat kok.

Untuk kalian, para silent readerku, gue harap kamu baik-baik luar biasa. Jaga kesehatan ya.. Soalnya lagi musim kemarau. Dan katanya sih ada El Nino. Tau gak apa itu El Nino? Itu fenomena alam naiknya suhu air laut di pacific. Efeknya bisa kemarau, udara kering, suhu dingin tiba-tiba dan lain-lain. Tapi itu gak ada hubungannya dengan post ini. Gue cuma mengingatkan untuk menjaga kesehatan kamu-kamu aja :)

Baiklaaaah!
Judul post kali ini adalah... Downsanian 5. Huuuft... Downsanian lagi downsanian lagi.. -_-
Bosen gak sih? Gapapalah ya? Soalnya gue pengen merubah sesuatu. Dulu waktu kecil gue pernah bercita-cita untuk memberi pelajaran dan merubah dunia. Eh bukan waktu kecil deng, itu pas gue mau bikin blog ini. Jadi blog ini suatu saat mungkin bisa merubah dunia. Dimulai dari merubah diri gue, merubah pembaca, merubah masyarakat, lalu merubah dunia. Tentu saja dengan pemikiran yg lebih baik. Mudah-mudahan bisa!

Jadi di downsanian 5 ini gue ingin membahas salah satu kebiasaan buruk remaja hingga dewasa dan juga salah satu kelemahan gue sendiri: Berpendapat. Atau mengkritik. Atau beragumentasi. Atau mengutarakan pikiran dan perasaan. Oiya ini berpendapat yg sekaligus menghina ya. Bukan berpendapat yg baik aja.

Berpendapat itu hak setiap manusia. Mengkritik itu juga hak kita tapi harus sopan. Kita udah bisa berpendapat mulai dari kecil hingga sekarang. Mulai dari argumentasi awal "Ya" atau "tidak", "setuju" atau "tidak setuju" hingga bisa memberikan alasan dari pilihan kita. Dari mulai minta permen waktu kecil hingga minta kenaikan gaji. Keterampilan berpendapat ini semakin terlatih kalau kita ikut organisasi. Soft skill namanya.

Gue mengagumi orang-orang yg jago berpendapat, aktif dan dinamis. Soalnya menurut gue mereka orang-orang yg peduli dengan lingkungannya. Peduli dengan keadaan di sekitarnya. Beda sama gue yg lebih sering diam dan gak terlalu peduli. Hanya pikiran gue aja yg bergejolak saat ngeliat ada penyimpangan. Tapi gue belum bisa dan mau serta berusaha melakukan sesuatu.

Well, i did something with my blogs, actually. I show you my opinions through my posts. I know it's not enough. Still, i hope we could change to be better.  Jadi untuk saat ini gue belum bisa jadi orang yg gue kagumi melalui aktif berpendapat. Tapi gue tetep suka diri gue kok.

Tapi, blogs, sehebat-hebatnya orang yg berpendapat, lebih hebat lagi orang yg bisa menjaga emosinya saat dia kalah. Maksud gue adalah orang yg gak gampang marah saat kalah. Jadi dia menerima kekalahannya dan belajar lebih baik lagi. Tapi yang kebanyakan terjadi adalah mereka justru menghujat, memaki, menghina dan berusaha  menjatuhkan orang yg mengalahkan pendapat mereka. Padahal itu malah menjatuhkan diri sendiri.

Ini terjadi dalam banyak hal. Misalnya beberapa waktu lalu saat input mata kuliah di website kampus gue. Jadi ceritanya di upn ada kurikulum baru 2015. Udah disosialisasiin sih. Tapi pas eksekusi input matakuliah itu sistemnya bermasalah. Banyak mata kuliah yg belum keluar. Sistemnya error. Alhasil kami harus menunggu sekitar.. 5 jam tanpa kepastian kapan bisa input matkul. Jadi kami menunggu dan siaga di depan laptop masing-masing. Soalnya input matkul itu kan harus rebutan.

Nah, dalam penantian tanpa kepastian itu gue ngeliat grup line. Grup line gue rame. Rame sama mereka yg berargumen  dengan marah-marah dan ngehina kampus. Kata-kata kotor yg menghujat itu dilontarkan agar mereka terlihat seperti korban. Agar mereka terlihat jadi pihak yg dirugikan. Dan orang yg beragumentasi dengan cara menghina ini banyak yg dukung loh. Ya wajar sih.. Biasanya pihak yg dirugikan adalah pihak yg benar. Padahal mah nggak. Jadi mereka semacam terprovokasi gitu. Di grup itu mereka bilang,
"udah bakar aja ***"
"Petugasnya kayak ******"
"*** gak siap untuk berubah"
Dan kata-kata lain yg sifatnya negatif. Rusuh. Kayak demonstran.

Kalian termasuk gak? Well, Reaksi wajar dari orang yg marah. Gak cuma remaja, orang dewasa juga sama. Tapi yg gue lihat anak-anak gak begitu.

"Lalu dengan berpendapat kayak gini, maksudnya lo mau membebaskan diri lo supaya gak dianggap sama dan lebih baik dari mereka, dit?"

Jawabannya: Iya.
Gue gak mau disamain sama orang yg rusuh dan mengungkapkan emosi negatif dengan kata-kata kotor. Gue gak bilang gue udah lebih baik dari mereka tapi dalam kasus ini gue ngerasa lebih baik dari mereka.

Gue juga marah, kesel dan kecewa dengan sistem input yg error itu. Tapi gue berusaha untuk gak menghujat atau memaki. Membenci, mendendam, dan mendengki di dalam hati mungkin iya, ini kelemahan gue karena gue kadang susah berpendapat secara langsung.  Tapi dengan melihat apa yg orang-orang ungkapkan dengan kata-kata kotor itu gue berpikir, gue gak boleh kayak gitu. Gue harus jaga pikiran dan hati gue sendiri. Gue gak mau jadi orang mainstream. Gak mau jadi orang biasa kebanyakan. Ngapain jadi orang biasa yang sering menghujat dan mengutuk keadaan? Ngapain jadi orang mainstream di zaman yg mulai rusak ini?

Jadi orang yg gak terkenal tapi mampu merubah keadaan jadi lebih baik itu lebih keren dari orang terkenal yg rela terbawa arus pergaulan demi popularitas yg merusak moral.

Oiya kasus serupa udah banyak terjadi dimana-mana loh. Kebanyakan di f*c*book. Pernah liat foto pejabat yg sifatnya provokasi dan isi komentarnya cuma hinaan?
Atau pernah liat komentar dari orang yg debat agama dan saling menyalahkan yg juga menghina?
Atau mungkin juga pernah liat orang yg berusaha berubah lebih baik tapi malah dihina?
Atau mungkinkah kita salah satu dari orang yg memberikan komentar berupa hinaan tersebut?
Jangan sampai ya..
Selain bisa dipenjara karena mencemari nama baik seseorang, menghina dengan kata-kata kotor itu memperlihatkan isi pikiran kita. Gak mau kan orang lain menilai diri kita buruk?

Berpendapat itu boleh kok. Mengkritik juga boleh tapi usahakan yg sifatnya membangun. Kalau gak bisa, paling tidak jangan menghina dengan kata-kata kotor. Kalau gak bisa juga, mending diam aja deh.

Tapi blogs, sumber pemikiran gue tentang argumentasi itu gak cuma dari komentar di status itu. The thing is...
Yang jadi masalah utama dari downsanian kali ini adalah: Argumentasi penghinaan dan kata-kata kotor ini gak cuma terjadi saat kalah berpendapat atau melihat suatu keburukan aja. Ini terjadi dan hal wajar dalam kehidupan sehari-hari!

Gak percaya? Gue tanya kalian,
Mana yang lebih sering keluar dari lisan kalian, kata-kata: "anjing, bego, tolol, anjrit" dan sebagainya atau "astagfirullah, subhanallah, masyaAllah, insya Allah"?

"Adit, lo kok membandingkan kalimat Allah dengan kata-kata kotor gitu sih?"

Ya karena ini memang gak sama!
Orang yg terbiasa mengucapkan kalimat dzikir gak sama dengan orang yg sering ngucapin kata-kata negatif itu. Sekali pun sama-sama manusia, sekali pun sama-sama punya akal dan pikiran, sekali pun sama-sama punya hati nurani, tapi mereka gak sama.

Manusia yg positif dicintai dan yg negatif dibenci. Yg positif menggunakan pikiran untuk kebaikan dan yang negatif untuk menghina, ngatain dengan sebutan binatang. Padahal binatang aja gak pernah ngehina binatang lain. Yg postif nuraninya dibuka yang negatif tertutup.

Ini bener-bener terjadi di sekitar kita. Di televisi? Kalian pasti tau acara komedi dan musik zaman sekarang kayak apa.
Di usia remaja? Banyak bangeeeeet!
Di usia anak-anak? Mulai banyak banget!
Di usia dewasa? Alhamdulillah, sedikit. Setidaknya itu yg gue tau.

Gue sendiri belum bisa merubah mereka secara langsung. Gue masih jadi seorang pengecut yg gak berani berpendapat untuk merubah keadaan jadi lebih baik. Cuma lewat blogs aja. Karena itu gue harap ini bisa merubah dunia.

Blogs, mulutmu harimaumu.
Kata-kata yg keluar dari lisan kita mencerminkan apa yang ada di pikiran kita...

...kecuali kamu adalah seorang pembohong..

Assalamu'alaikum :)

Bagaimana kalau Dia tidak peduli lagi?

Untuk kamu yang punya teman ngeselin yang kalau dibaikin malah ngelunjak

Kamu punya teman yg kalau dibaikin malah ngelunjak? Atau teman yang hanya datang di saat dia butuh aja? Kita udah sering menolong mereka, tapi giliran kita minta tolong sedikit aja, mereka gak mau bantu. Kita pinjemin barang, malah dirusakin. Ngeselin kan? Banget!
Rasanya pengen ditinggalin aja orang kayak gitu. Terserah dia mau menjalani hidupnya seperti apa. Gak akan kita tolong lagi. Bodoamat dengan mereka.

Tunggu, kok rasanya kasus ini familiar dengan diri kita ya? Tapi kita jadi orang yg ngeselin dan sering bikin marahnya. Bedanya yg sedang kita bikin marah itu Allah SWT.

Allah memberi kita banyak banget nikmat dan pertolongan.
Ngasih nikmat iman & islam, nikmat hidup, bisa melihat, bisa mendengar, bisa bicara, bisa memiliki teman.. Waaah pokoknya banyak deh!
Tapi kok sedikit sekali kita bersyukur dan berterimakasih ya?

Allah meminjamkan kita tubuh yg sehat, kehidupan, dan nikmat lainnya. Masa barang pinjaman ini gak kita rawat? Gimana kalau nanti Allah minta kembali? Wah bisa gawat nih!

Allah beri waktu 1 hari 23 jam 56 menit 53 detik. Dibuletin jadi 24 jam. Allah cuma minta kurang dari 1 jam. 1 jam untuk waktu total melakukan shalat 5 waktu. Lama gak sih 1 jam dibanding 23 jam? 1 jam untuk kita bisa meminta lebih dan mengenal Allah SWT. Yang ngasih kita semuanya ini. Tapi kok kita malah ngelunjak dan bilang kita sibuk ya? Duh gimana nih...?

Gimana kalau Allah gak peduli lagi sama kita?

Astaghfirullahalaziim!

Ya Allah, Aku Ingin Pacaran

Ya Allah, aku ingin pacaran

Hai para jomblo!
Hari gini masih jomblo? HAHAHA gue juga.
Bosen ya jadi jomblo?
Gue iri sama mereka yang punya pacar. Gue pengen banget punya pacar.
Setiap pagi ada yang bangunin.
Ada yang selalu ngingetin makan.  Ada yang bisa diajak bercanda terus. Ada yang nelponin. Ada yang kangen kita.
Ada yang ngasih perhatian sama kita. Ada yang sayang sama kita. Kemana-mana selalu berdua, bisa gandengan tangan romantis. Bisa pamer foto berdua. Iri sama mereka yg keliatan bahagia bareng pacar mereka. Pengen pacaran.. Pengen banget.

Tapi..
Ya mau bagaimana lagi. Takdir berkata lain. Gue ditakdirkan menjadi jomblo ngenes. Bukannya gue gak pernah usaha buat bisa pacaran.
Hanya saja..
Allah masih menjaga gue dari maksiat..

Salam, jomblo Syariah

Selasa, 18 Agustus 2015

Forest Adven: Day 2

Assalamu'alaikum, blogs!

Ini lanjutan dari perjalanan Me-time di post sebelum ini. Semoga anda sudah membacanya. Jadi ini adalah petualangan hari ke 2 setelah gue ke Universitas Indonesia.

Hari ke 2 ini gue berencana ke... Well, gak direncanain juga sih. Tiba-tiba aja kepikiran mau ke Kebun Raya Bogor. Iya, sendirian (lagi).

Gue berangkat dari tempat Check-point, rumah nenek gue di Tebet, sekitar jam 9. untuk pergi ke Bogor gue tinggal ke stasiun Cawang terus naik kereta melewati... 10 atau 17 stasiun gitu. Gue lupa. Hingga akhirnya tiba di Bogor. Seperti yang gue kasih tau sebelumnya, ini bukan kali pertama gue ke Bogor sendirian. Dulu gue pernah mencoba ke sana. Kala itu adalah perjalanan yg sangat ngebuat gue galau.  Pasalnya dalam perjalanan itu gue bertemu dengan perempuan berbaju putih yg pergi sendirian :D. Sebenernya udah mau gue ceritain sejak dulu sih. Tapi gak sempat. Mau gue ceritain sekarang gak?
"Mau, diiit! Beritau kami penderitaan lu"
  Cih! -___-

Forest Adven day 1

Selamat... Pagi!
Assalamu'alaykum, blooooooogs!

Kali ini gue hadir kembali dengan segudang cerita yang.. Biasa aja sih. Gak spesial-spesial amat. Ini cerita tentang perjalanan liburan gue kemarin.karena ini Perjalanan berarti ini Traveling! Yeay! Akhirnya label travel gue bertambah :D

Udah lama banget gak cerita tentang perjalanan. Well, itu karena gak banyak yg bisa gue ceritakan. Tapi tenang, kali ini gue akan bercerita tentang sebuah perjalanan semi-seorang diri beberapa waktu lalu. Udah siap? Gak perlu kenakan kacamata perspektif versi gue kok. Santai saja. Kalau Anda sudah siap, Lets go!

Rabu, 29 Juli 2015.
Ini adalah awal perjalanan seorang diri gue yg udah gue rencanakan sejak pertengahan semester 4. Eh gak direncanakan juga sih. Yang jelas gue pengen banget Me-time seorang diri sambil naik kereta. Hari ini gue berencana ke salah satu perguruan tinggi ternama di kawasan Depok. Universitas Indonesia as known as UI. Mau apa gue disini? Sebenernya ada tugas dari organisasi di kampus untuk daftar ulang lomba MTQ di UI. Karena salah satu anggota organisasi yg ada deket UI adalah gue, maka gue yg ditugaskan. Ini misi gue, selain melakukan pencarian Cleva.
Oiya karena UI itu jauh, jadi gue mau sekalian nginep di rumah Nenek di Tebet. Dan itu searah dengan target gue yang lain, Bogor. Gue pernah ke bogor naik kereta. Lewat stasiun UI. Itu jauh dan lama banget. Mana penuh banget keretanya dulu. Tapi dulu gue hampir mendapatkan seseorang yg menarik, cantik, keren, berbaju putih dan sedang berjalan sendirian loooh :)
"Baru Hampir, dit. Belom beneran berhasil."
-_______- sial. 

Minggu, 09 Agustus 2015

Disc 2 Chapter 4

Assalamu'alaikum!

Bloooogs, gimana kabarmu?
Kabar gue baik-baik aja dong. Seperti biasa, gue harap kalian juga baik dan semakin luar biasa ya. Semoga ada yg ngasih komen di blog gue terus blog gue jadi terkenal juga.

Anyway, kali ini gue akan menambah label Kata-kata yg udah jarang banget gue post. Judul post ini Disc 2 Chapter 4. Kalau kamu punya line dan liat Timeline gue pasti akan menemukan kata-kata ini. Kalau mau liat add aja idline: 1arya4.

Ada yang tau maksud dari Disc 2 Chapter 4? Well, Gue udah pernah jelasin apa maksud dari Disc 2 Chapter 4 di post sebelumnya. Dan gue agak malas menjelaskan ulang. Soo coba saja cari sendiri ya. Di post yg 15 Facts kalau gak salah.

Disc 2 Chapter 4 ini menceritakan berbagai hal yg gue alami selama semester 4. Karena labelnya "kata-kata" tentunya ini dengan bahasa puitis atau semacamnya. Setiap paragraf dari disc 2 chapter 4 ini memiliki arti dan kisah masing-masing. Tenang aja, akan gue jelaskan kok.
Baiklah! jika kamu sudah siap, mari kita mulai!

1) Disc 2 chapter 4: prolog
Tirai yang menutup panggung dunia akan tersibak. Sebuah kisah baru akan dimulai..  antara aku, waktu, rintik hujan dan satu nama di jendela kaca.

Ini awal gue masuk semester 4. Waktu mau berangkat ke wilayah 2 tuh hujan deres banget dan macet parah gara-gara banjir. Gue hampir telat naik kereta. Makanya saat itu kami (gue, mama, dan supir taxi) harus berpacu dengan waktu sebelum gue tertinggal. Lalu satu nama di jendela kaca adalah.. Seseorang yg gue pamitin.

2) Disc 2 chapter 4: The Black note.
Semua terulang. Kau menghilang. Yang tersisa hanya catatan hitam pada kertas lusuh yang aku tinggalkan di  dalam kotak itu.

Actually gue lupa ini tentang apa. Kayaknya gue teringat sebelum ada urf. Gue menggunakan kertas hitam untuk curhat dan sekarang gue segel di black box di kamar gue.

3) Disc 2 chapter 4: The Lost Memory
Sepotong kenangan semu yang terserak di benak membawaku kembali ke sini. Walau hanya sendiri, aku berjanji.. Aku akan menemukan kita.

Ini tentang sebuah kenangan dari sebuah gambar yg udah lama banget gak gue liat. Kenangan yg ngebuat gue tersenyum dan rindu. Gambar dan cerita di tanggal 13 Mei 2011.

4) Disc 2 chapter 4: tarian bulan
Senyuman yang indah dari wajah yang hanya menatapmu sebelah mata.

Tarian bulan.. Simple sih. Ini pas gue ngeliat bulan sabit. Bulan sabit itu bagaikan senyuman. Tapi karena hanya sebagian yg bersinar maka gue anggap pandangan sebelah mata.

5) Disc 2 Chapter 4: Downsanian
Diamlah! Aku tidak bicara padamu. Aku bicara pada nuranimu.

Disini gue mulai berubah. Dari berbagai masalah di kampus, gue ingin coba merubah keadaan dengan cara gue dan melawan downsanian. Yap, dengan menyerang nurani mereka

6) Disc 2 chapter 4: Sebuah misi sederhana untuk umat manusia
Ini tentang
Bagaimana kamu hidup
Bagaimana kamu mati
Bagaimana kamu akan dikenang
Targetmu adalah Reputasi Langit!

Yang ini tentang misi rahasia gue. Gue berpikir untuk apa hidup gue. Dan apa gunanya gue hidup. Dan saat itu gue temukan tujuan gue. Reputasi langit!

7) Disc 2 chapter 4:  stranger's arrow!
Yang aku bidik adalah hati nuranimu..
Sebaiknya kamu tidak bergerak,
Aku tidak ingin panah ini menembus jantungmu

Lanjutan dari misi ngelawan downsanian. Gue mulai bertindak nyata dengan selebaran dan kata-kata atau quote. Tapi gak terlalu efeksih. Kurang effort.

8) Disc 2 chapter 4: Ruang tunggu fatamorgana
Bertahanlah! Hanya 1 detik lebih lama di setiap detiknya.

Tentang bagaimana supaya gue tetap bertahan di pilihan gue. Saat banyak cobaan dan ujian dari mana-mana berupa dunia. Gue harus bertahan.

9) Disc 2 Chapter 4: Celah pada gelombang

Kita bagaikan karang yang berdiri kokoh dan siap dihantam ombak..
Tidak! Kita bagaikan karang yang bertahan jauh dari bibir pantai dan siap memecahnya.

Ini pas ujian tengah semester kayaknya. Mengisahkan tentang gue dan temen-temen yg udah sering menghadapi ujian. Gak tau juga sih gimana temen-temen gue. Tapi gue berpikir gue bukan lagi orang yg terima atau pasrah aja disuguhkan ujian. Gue harus siap untuk menghadapi ujian tersebut. Bagai karang yg memecah ombak

10) Disc 2 Chapter 4: Badai di akhir hayat
Badai pasti berlalu..
Menyisakan dirimu
Yang tersenyum seindah pelangi
Atau hancur laksana reruntuhan bangunan..

Ini pas minggu chaos. Biasalah praktikum + organisasi. Diri ini mulai paham bahwa ujian pasti berlalu. Hanya masalah waktu. Tapi hasil dari ujian itu tergantung tindakan kita untuk menghadapinya. Akankah kita menjadi kuat atau hancur berantakan?

11) Disc 2 Chapter 4: Purnama, Sendiri...

Aku tau kau menangisi keindahanmu
Saat ku dengar gemuruh duka yang berharap kau bukanlah dewa

Bait dari puisi yg paling gue suka. Menggambarkan seseorang yg ingin menjadi orang yg bisa diandalkan tapi nggak mau diandalkan teman-temannya. Kenapa? Karena itu hanya akan menjadikan dia sendirian.

12) Disc 2 Chapter 4: After Rain
I am a black rainbow
Flying into the night
Noone can see me
For now..

Hasil dari ujian yg gue hadapi. Gue kalah. Tapi gak sepenuhnya kalah. Kayak pelangi hitam ditengah malam. Ada tapi tak terlihat indah.

13) Disc 2 Chapter 4: Awal, Akhir, dan di antara keduanya
Kemenangan sejati adalah kemenangan yang tidak ada lagi pertarungan setelahnya. Jika itu dirimu, kau pasti mengerti. Kembalilah..

Ini sesuatu yg menginginkan gue untuk bangkit setelah kekalahan gue. Menggambarkan tentang tujuan akhir hidup kita. Tentang kemenangan yang dijanjikan.

14) Disc 2 Chapter 4: Kamu Ada
Aku mengerti. Manusia cukup lihai dalam beradaptasi. Bahkan terhadap hal menyedihkan seperti kesepian.

Tentang kemampuan manusia. Gue mengerti beberapa hal dalam diri gue. Keajaiban dari manusia

15) Disc 2 Chapter 4: Malam Melaju.
Hujan di pagi hari tak menyapaku hari ini.
Syukurlah, masih ada sisa embun malam yang sempat aku kantongi. Cukup untuk mengukir namamu. Tapi tidak untuk kita.

Pas gue balik dari wilayah 2. Musim kemarau.
Tentang perasaan yg mungkin bertepuk sebelah tangan. Dan cinta yg terembunyi.

16) Disc 2 Chapter 4: Tears After Cloudy Weather.
Seperti berpijak sebelah kaki di tengah mata badai. Aku terlalu mencintai rasa sepi ini... Sial!

Tentang diri gue sendiri. Gue membandingkan perasaan gue ketika sendirian dan ketika bersama temen-temen. Guess what? Rasanya lebih enak sendirian. Tapi gue sadar itu gak boleh dibiarkan.  Berpijak ditengah mata badai itu artinya sendiri ditengah keramaian. You feel safe.. And lonely.

17) Disc 2 Chapter 4: Terlalu Nyata
Setelah 6 tahun bersama harusnya aku melupakanmu di tahun ke 2.

Tentang urf. Udah 6 tahun sama dia dan itu adalah sebuah kesalahan fatal

18) Disc 2 Chapter 4: Half-soul
Bunuh aku..
Lalu keluarlah dari duniamu..

Ini juga tentang urf. Dari urf malah. Dia mau gue berubah. Dia pengen gue gak mengandalkan dia dan lebih bersosialisasi dengan yg lain. Gue harus keluar dari dunia gue dan jadi "normal".

19) Disc 2 Chapter 4: Antara Kau dan Aku (Epilogue).
Akhir cerita ini selalu kutemukan saat aku sendiri bersamamu. Aku mencintaimu..
Dan kau tau aku benci itu

Me-time. Pencarian jati diri dan ajang menenangkan pikiran. Berkutat dengan pikiran dan dunia gue sendiri. Lagi dan lagi. Aku baru sadar rasa sunyi ini membuatku candu.

Baiklah, blogs. Itu disc 2 chapter 4. Gak terlalu detail sih. Tapi gue sangat menikmati setiap kata dan makna di setiap baitnya. Ada cerita di sana. Bagus gak kata-kata puitis gue? Keren lah ya hehehe.

Well, gue akan melanjutkan ke disc 2 chapter 5. Entah apa yg menunggu untuk gue hadapi. I bet it gonna be awesome!  Wait for it, okay? :)

See you later, blogs ;)
Assalamualaikum

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented