Jumat, 27 Januari 2012

dibawah langit (last chapter)

Pagi hari..
Pukul 4.15.
me terbangun. Tidurnya tidak nyenyak karena memikirkan sesuatu.
Semua keluarga me sudah bangun. Mereka tampak rapih.

''Me? Kamu sudah menge-pack barang-barangmu?''. Tanya ibunda me dari ruang tengah.

''iya sudah!''.

''cepat mandi! Kita berangkat jam 6 nanti''. Perintah ibunya.

''iya''. Me masih duduk dikamarnya.
dia melihat kotak bingkisan yang diberikan you. dibukanya bingkisan itu.

''......... Ini...?''. Me terdiam melihat apa yang diberikan you. Dia teringat kejadian di tepi sungai, dan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi bersama you.

''me! Cepat siap-siap''. Ibunya kembali mengingatkan.

''iya!''. Me pun segera bersiap-siap.

----------------------------------------------------------

You membuka bingkisan dari me.
Bingkisan itu berbentuk persegi panjang tipis.

''buku gambar me?''. You membuka lembaran-lembaran didalamnya.

halaman pertama..
''untuk teman dekatku, you''. Nama you tertulis dengan penuh hiasan di halaman depannya. Terpampang wajah you yang digambar me.

You tersenyum melihatnya. Dibuka halaman berikutnya..

''tgl 9 desember.. ini di rumahku...?''. Gambar itu menunjukkan saat pertama me pindah ke daerah itu dan pertama kalinya mereka berkenalan. Tergambar 2 orang sedang bersalaman disana.

Gambar-gambar berikutnya menceritakan kebersamaan mereka selama ini.

''19 juni... Perkemahan.. Ini gambar di sungai itu''.
you memperhatikan gambar yang pernah dilihatnya. Gambar itu kini berbeda, terlihat 2 orang sedang duduk di tepian sungai.

Halaman berikutnya masih ditanggal yang sama.
Gambar itu didominasi warna hitam dengan taburan titik-titik dan garis putih.

''malam bintang jatuh....''.
You terbawa kenangan yang ada di setiap gambar me. Dia teringat harapan yang dia ucapkan di malam itu. Terlihat me sedang duduk disebelah you di dalam gambar itu.

Halaman berikutnya..
sepasang tangan saling mengaitkan jari kelingkingnya. tentang janji pertukaran kado. Saat me menjenguk you di rumahnya.

Sebuah tulisan tangan tertera disitu

''you, terimakasih sudah menjadi temanku 3 tahun ini. Terimakasih atas semua yang kau lakukan. 3 tahun ini terasa berharga bersamamu. kamu ingat malam bintang jatuh itu? Aku harap kita bisa menyaksikannya lagi suatu saat nanti. Aku harap kita bisa sama-sama terus.
Buku ini akan menggambarkan kenangan kita. Aku, kamu, dan semua yang kita lalui.
you, aku menyayangimu..''.

You tersenyum bahagia membaca tulisan itu. akhirnya me mengungkapkan perasaannya ke dirinya.
''aku pun menyayangimu, me..''. Bisik you dalam hatinya dengan senyum bahagia.

Semua kenangan dan moment penting yang tergambar itu membawa suasana haru dalam hati you.

You berniat menutup buku gambar itu. You mengira kenangan-kenangan yang dia alami sudah tergambar dalam buku itu.
saat you ingin menutupnya, tanpa sengaja dia membuka satu halaman di berikutnya..

''30 juni... Hari ini....? bandara ini? Apa kita pernah kesana?''. You heran melihat gambar yang tidak pernah dialaminya itu. Dia memperhatikan 2 orang yang berpelukan di dalam gambar. You berusaha mengingat-ingat kembali apa dia pernah berada di bandara dengan me.

You membuka halaman belakang dari gambar itu. Terdapat tulisan dari me.
''you.. Maaf.. Aku harus pergi jauh. Aku dan keluargaku akan pindah keluar negeri. Maaf aku baru memberitaumu sekarang, you. Jangan bersedih. Kita masih akan bertemu lagi.. sampai jumpa you..''.

You tertegun membacanya. Badan you gemetar. Senyumnya perlahan pudar tergantikan air mata yang mengalir di pipinya. me akan pergi jauh darinya. You meraih handphonenya. Dia menghubungi me.
''me...? Me?! Kamu....dimana? Kamu nggak beneran pergi, kan?''. Ucap you sambil menangis.

''you.... maaf, aku harus pergi. Aku sudah di bandara''. Kata me lewat handphonenya.

''..........''. You hanya diam menangis mendengarnya.

''you? Kamu nggak apa-apa, kan?''.
Suara me agak khawatir.

''aku... Aku mau kesana, me... tunggu aku..''.

''you...?''. You sudah memutus teleponnya.

You bersiap-siap untuk menyusul me ke bandara.

----------------------------------------------------------

Belasan missed call dan sms memenuhi handphone me.
''tunggu aku''. Pesan-pesan itu dari you.
Me memperhatikan jam di dinding ruang tunggu bandara. Sebentar lagi waktu keberangkatannya.
Me mencemaskan you.

''panggilan untuk penumpang pesawat Garuda 763 jurusan australia, harap memasuki gate 1''. Pemberitahuan untuk segera memasuki pesawat sudah diumumkan.

''you.....''. Me masih menunggu. Me terus menerus memperhatikan sekitarnya kalau-kalau dia melihat you. Me kembali memperhatikan jam. You belum juga muncul.

''panggilan terakhir untuk penumpang pesawat Garuda 763 jurusan australia, harap memasuki gate 1''. Pengumuman itu kembali terdengar.

''maaf you...''. Dengan berat hati me melangkahkan kakinya menuju gate 1.

''hei! Me!!!''. Teriak seseorang dari belakang me.

''you........''. You berlari kearah me.

''me, jangan pergi.. Jangan jauh dariku.. kenapa kamu harus pergi...?''. You memeluk me dengan erat sambil menangis.

''you... daun yang terjatuh tidak pernah membenci angin.. Seperti hadiah yang kamu berikan. inilah takdir kita, you. Maaf aku harus pergi.. biarkan aku sebagai bintang yang selalu kamu tunggu di waktu malam dan kita akan tetap sama-sama''.

''tapi......''. You masih menangis dalam pelukan me.

''you.. Dengarlah..
'hujan yang turun ke bumi suatu saat akan kembali ke langit..
Genggamlah jemariku dan biarkan kita bersatu..
Genggamlah jemariku dan biarkan aku menjagamu..
Genggamlah jemariku dan biarkan kita tetap bersama..''.

You terdiam. Dia terkejut dengan apa yang me ucapkan. Me menatap you.
Air mata masih mengalir di pipi you.

''You... 'meski saat ini kita terpisah jauh, ingatlah bintang jatuh pada malam hari itu..
meski tiada harap yang terucap oleh ku saat ini, aku ingin kau bahagia..
meski suatu saat nanti aku tak ada disampingmu, kau tak akan sepenuhnya sendirian..
karena kita.. berada dibawah langit yang sama...'.''. Me mengucapkan puisi yang di tulis oleh you dalam hadiah yang you berikan.

''me............''. You terharu dengan ucapan me.

''you, aku menyukaimu, aku menyayangimu, kau spesial bagiku..''.
Me tersenyum menatap you.

''me... Terimakasih.. Aku sayang kamu..''. You memeluk me. Air matanya kembali mengalir.

Sesuai dalam buku yang di gambar oleh me.

''30 juni, bandara, perpisahan...''

You mengantarkan kepergian me dengan wajah bahagia meski penuh airmata.
Hari itu me pergi meninggalkan you untuk waktu yang lama. Meninggalkan buku kenangannya bersama you.

''suatu saat kita akan bertemu lagi.karena kita.. berada dibawah langit yang sama...''.

THE END

dibawah langit (chapter 4)

Kamis, 28 juni..
H-1 mendekati acara perpisahan yang akan diselenggarakan sekolah di gedung stelarium.

Suasana sekolah makin sepi karena setelah perpisahan, sekolah akan libur tahun ajaran baru.
Hanya sedikit murid-murid di sekolah yang masih sibuk mencari pasangan untuk datang ke acara itu.
beberapa dari mereka masih bingung siapa yang akan dijadikan pasangan atau bagaimana cara mengajak seseorang untuk jadi pasangan mereka.
Me beruntung telah mendapat pasangan untuk acara perpisahan.

Hari itu you tidak datang ke sekolah. Me sibuk menggambar di buku gambarnya.

''hei me, lo udah punya pasangan buat acara perpisahan?''. Tanya teman me.

''iya udah, gue nanti kesana sama you''. Jawab me masih sambil menggambar.

''you-nya sekarang lagi kemana? kok belom masuk?''.

''mungkin masih sakit. Dia jarang ngasih kabar sih''.

''ya tanyain dong kabarnya! gimana sih?''.

''yaudahlah gapapa kok. Lo sendiri udah punya pasangan belom?''.

''emmm belom sih.. cariin dong''. Pinta teman me.

''ya cari sendirilah! Kan masih banyak yang belom ada pasangannya''.

''ah elo mah enak udah deket sama you dari awal jadinya gampang. Lah gue?''.

''salah sendiri kenapa main sama cowok doang? Udah ah! Gue mau lanjut ngegambar''. Me menggoreskan pensilnya kembali.

''hm? Lo ngegambar apa sih?''. Teman me mendekatinya. teman me memperhatikan gambar itu.

''ada menara, gedung-gedung,pesawat... ini ceritanya bandara, ya?''.

Me hanya terdiam atas tebakan temannya. Me melanjutkan menggambar.

''kenapa ngegambar bandara?''.

''............... Ini buat you nanti''. Jawab me pelan.

''oh... Yaudahlah gue ke kelas lain dulu ya''. Teman me pun meninggalkan me yang masih sibuk menggambar.

---------------------------------------------------------

Keesokan harinya.
29 juni, pukul 6.05
Hari perpisahan yang ditunggu pun tiba.

Me terbangun dari tidurnya. Dia mengecek handphone genggam di meja sebelah tempat tidurnya.

''tidak ada pesan..?''. me dan you memang jarang berkomunikasi dengan handphone. Mereka lebih suka bertemu langsung.

me memutuskan untuk mengirim sms kepada you.

''selamat pagi you. Kamu sudah bangun?''.

Send! Me menunggu balasan sms dari you.
Pandangan me tertuju pada buku gambar di mejanya. Buku gambar inilah yang nantinya akan dijadikan hadiah pertukaran kado untuk you.
Ntah apa yang akan diberikan you.

Me membuka lembaran-lembaran buku gambarnya. Dia memperhatikan dengan seksama halaman demi halaman.
Sesekali me tersenyum melihat gambar buatannya.
Rumah, sungai, hutan dan semua gambar yang dibuatnya dia perhatikan.

tiba-tiba me terdiam. me merasa ada yang kurang dari gambar-gambarnya.
me mengambil beberapa alat tulis di kotak perlengkapannya.
Me merubah beberapa gambar di buku itu. Dia menggambar suatu objek disana.
Goresan goresan yang me gambarkan terlihat lancar.

Drrttt! Drrttt!
handphone me bergetar.
''1 text message. You..''.

''selamat pagi, me. Aku baru bangun. Tumben kamu sms''. Isi pesan itu.

Me membalas pesan dari you
''iya. kamu sudah sembuh?''.
Send!
Me kembali menunggu. Sejak me menjenguk you, memang tidak ada kabar lagi dari you. me jarang sekali menghubungi you lewat handphone.
Me melanjutkan gambarnya.
me menambahkan objek-objek baru di setiap gambarnya.

Drrrttt! Drrrttt!
Me membaca pesan singkat di handphonenya. Dari you.

''masih sakit tapi udah agak baikan kok. Acara nanti sore jadi?''. Isi pesan itu.

''iya, kamu bisa datang?''. Me membalasnya.

Drrrttt! Drrrtt!
you membalas pesan me dengan cepat.
''aku tidak tau apa aku bisa datang, me''.

''memangnya ada apa?''. me membalasnya lagi.
me menunggu balasan pesan dari you. Sambil menggambar, me sesekali mengecek handphonenya kalau-kalau ada pesan dari you.

Waktu terus berlalu. Sudah hampir 3 jam me tidak mendapat balasan pesan dari you. Me mulai khawatir.

''you? Kamu gapapa, kan?''.
Send! Me kembali mengirim pesan untuk memastikan keadaan you.
Me kembali menunggu. Tetapi tetap tidak ada balasan dari you.

Hari berganti sore..
Me masih mengkhawatirkan you yang akan menjadi pasangannya di acara perpisahan sekolah.

''you, kamu sudah siap berangkat?''.
me kembali mengirimkan pesan singkat. Tetap tidak ada jawaban dari you.
Keberadaan you seolah menghilang.
Akhirnya me bersiap untuk berangkat. Me membawa kado pertukaran yang sudah dibungkusnya dengan rapih untuk you.

Acara perpisahan itu baru mulai pukul 7 malam. Karena masih sore, me memustuskan untuk pergi ke rumah you. me berniat mengajaknya berangkat bersama.

Setibanya disana, me melihat rumah you gelap. seperti ditinggal penghuninya.
''sepertinya tidak ada orang..''.

Me mengucapkan salam berkali-kali.
tidak ada satupun yang menjawabnya. Rumah you kosong.
Me semakin khawatir karena you tidak memberi kabar yang jelas.
'you kenapa ya?' pikirnya.

Masih dalam kebimbangan, akhirnya me pergi sendiri ke acara perpisahan di Gedung Stelarium.

--------------------------------------------------------

pukul 19.43
Me tiba di gedung tempat acara perpisahan. Gedung itu terlihat ramai dengan teman-teman seangkatan me dan guru guru sekolahnya. Hiasan dan berbagai bentuk kata-kata perpisahan terpampang di sudut pintu masuk gedung.
Me melangkahkan kakinya memasuki gedung itu.
Me melihat teman-temannya dengan pasangan mereka.
Me masih memikirkan you.

''hai me! Kenapa lama sekali?''. Sapa teman-temannya.

''oh maaf. Ada masalah tadi?''.

''masalah apa?''.

''bukan apa-apa kok''.

''dimana you? kok lo gak sama dia?''.

''dia kayaknya nggak bisa datang''.

''loh? Emangnya kenapa?''.

''gak tau, dia nggak bilang''.

Me berkumpul dengan teman-temannya. setelah itu bersalam-salaman dengan para guru.
lalu acara dilanjutkan dengan mengenang tentang sekolah.
dan berikutnya pengumuman Best Couple angkatan me.

Me tidak menang dalam acara itu karena dia tidak bersama you.
me melihat ke langit-langit gedung yang dilapisi kaca tembus pandang. Me teringat dengan you.
Dalam lamunannya dia mengingat malam bintang jatuh saat perkemahan.

''hei? Kamu me, kan?''. Sapa seorang perempuan mengejutkan me dari lamunannya.

''iya, kamu siapa?''.

''aku them, temannya you. Ada yang nunggu kamu di balkon''.

''siapa?''. Me bingung.

''samperin aja kesana. Sudah ya''. Them meninggalkan me.
me hanya terdiam.

''di balkon ya...?''. Me segera pergi ke lantai teratas gedung itu.

--------------------------------------------------------
Me menaiki tangga. gelap. balkon di gedung itu gelap karena suasana malam.
Di kejauhan me melihat seseorang sedang duduk disana membelakangi me.

''siapa.....?''. Me menebak-nebak siapa seseorang yang duduk sendirian di balkon itu.
Me mendekatinya perlahan.
Me memperhatikan orang itu.
''you....?''.

''...... Hai me''. You tersenyum manis. you terlihat cantik dengan pakaian ungunya.

''You!!''. Me berlari dan memeluk you.

''kamu kemana? Kenapa nggak ada kabar dari tadi pagi? Kenapa rumahmu kosong?''. Me mengungkapkan kekhawatirannya.

''maaf me.. Maaf udah ngebuat kamu khawatir. Tadi aku ke dokter dulu. hahahaha''.

''kamu udah sembuh?''.

''udah kok. Makasih me''.

''baguslah. Kamu sedang apa sendirian disini?''.

''aku tau kamu akan kesini. Jadi aku nunggu kamu. Maaf me, kita jadi nggak bisa menang best couple''.

''iya gapapa kok''.

suara alunan musik dari band yang tampil di acara itu terdengar dari dalam gedung.

''me... Setelah ini kita akan sama-sama melanjutkan pendidikan ke universitas ya.. mungkin kita akan masuk ke universitas yang berbeda.. apa kita akan tetap sering ketemu?''. Tanya you. Suaranya memelan.

''.......... kamu mau kuliah dimana, you?''. Tanya me dengan raut wajah sedih.

''aku mau ngambil fakultas sastra bahasa indonesia di universitas ******. Kamu mau kuliah dimana?''.

''................ aku.... Ah mungkin kita akan jarang ketemu, you''.

''loh? Emang kamu mau kemana?''.

''..............''. Me hanya tertunduk diam.

''......... ohiya me, aku bawa kado pertukaran kita nih''. You mengeluarkan bingkisan warna-warni yang terbungkus rapih.

''ini untukmu, me''. you memberikan bingkisan itu untuk me.
''terimakasih you. Yang ini untukmu''. Me memberikan bingkisannya.

''apa isinya?''. Tanya you.

''jangan dibuka sekarang''.

''baiklah. Me.... kado ini akan jadi kenangan kita, akan mengingatkan aku padamu, terimakasih karena sudah jadi..... teman dekatku selama ini''. you tersenyum. Air matanya turun perlahan membasahi pipinya.

''kamu menangis?''.

''.............''

Me membasuh wajah you.
''tenanglah you... kita kan masih sama-sama''.
You menyenderkan kepalanya ke bahu me. Mereka mengenang saat-saat kebersamaan mereka.

aku takkan begini hanya karena menyukaimu..
Aku takkan begini hanya karena menyayangimu..
Aku takkan begini hanya karena kau teman dekatku..
Kini aku sadar.. Kau special bagiku..

----------------------------------------------------------

selepas acara itu, me mengantar you pulang ke rumahnya.

''you.... Setelah ini aku ingin bertemu denganmu... Sekali lagi..''.
Kesedihan terpampang diwajah me.

''memangnya kenapa?''. Tanya you heran.

''............ Sudah ya, aku pulang dulu. Terimakasih you''. Me pergi meninggalkan you.

dibawah langit (chapter 3)

3 hari berlalu sejak perkemahan itu.

hari senin..

hari-hari sekolah kini terasa lebih santai mendekati libur kenaikan kelas. hanya kegiatan classmeeting yang mengisi hari-hari sekolah. Suasana kelas tidak terlalu ramai karena kegiatan belajar mengajar pun sudah tidak ada.
Me berkumpul dengan beberapa temannya di kelas.

''wah gak terasa ya? Sebentar lagi kita lulus. 3 tahun di sekolah ini terasa cepat''.

''iya, untungnya ujian ujian juga udah selesai. Jadi sekarang bisa santai. Tinggal mikirin kuliah deh''.

''iya juga ya. Oiya, you kemana?''
Tanya me.

''lo ini.. Seharusnya pikirin tentang kuliah dulu! malah mikirin you''

''Sudahlah. Ini penting. You dimana?''

''dasar.. Katanya sih you sakit. udah dari 3 hari yang lalu''

''sakit?''

''iya, emangnya lo gak tau? Kan lo yang paling deket sama dia''

''dia gak ngasih tau apa-apa ke gue. Dia sakit apa?''

''gak tau. Coba aja jenguk kan rumah lo lumayan deket sama you''

''oh oke deh''
'3 hari yang lalu? berarti sejak perkemahan. Mungkin dia sakit karna tidak tidur disana' pikir me.

beberapa saat kemudian seorang guru masuk ke kelas me. Semua siswa mendadak diam menghentikan obrolannya.

''selamat pagi'' sapa guru itu.

''selamat pagi, bu!'' jawab seluruh siswa di kelas hampir serentak.

''seperti yang kita tau sebentar lagi kalian akan lulus dari sekolah ini. kalian akan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Dan pastinya akan ketemu teman-teman baru. Karena itu pihak sekolah akan mengadakan acara perpisahan sekaligus untuk mengenang masa-masa kalian di sekolah ini. acaranya rencananya tanggal 29 juni nanti.'' jelas guru itu.

''berarti satu minggu lagi ya, bu?''
Tanya salah seorang teman me.

''iya. Tempatnya di gedung utama Stelarium jam 5 sore''

''Wow! Gedung Stelarium?!''

''lo tau gedung itu?''

''tau, itu gedung yang lumayan megah. gedung stelarium itu atapnya terbuat dari kaca jadi bisa ngeliat langit dari dalam gedung!''

''benar. Karena itu sebaiknya kalian menyiapkan uang untuk acara ini. surat edarannya nanti saya bagikan. Oiya, kalian datangnya berpasangan ya perempuan dan laki-laki''
Guru itu tersenyum agak licik.

''hah? Kenapa begitu? Emang mau ada apa?''

''iya bu, mau ada apa?''
murid-murid dikelas itu protes.

''sudah pokoknya begitu. Nanti edarannya dibagikan. Kasih tau teman kalian yang tidak masuk'' guru itu pergi meninggalkan kelas.

''apaan sih ada acara datang berpasangan begitu?''. teman me masih protes.

''yaudahsih gak usah protes gitu.
me, lo mau dateng sama siapa?''.

''kalau me udah pasti sama you. Iya kan, me?''.

saat itu me hanya terdiam. dia mengabaikan semua omongan teman-temannya.

-----------------------------------------------------------------
Bel sekolah berbunyi. Mengakhiri jam sekolah di hari itu.
murid-murid yang masuk sekolah kini keluar. Hanya tersisa beberapa orang yang masih di sekolah untuk suatu urusan.
Me segera pulang ke rumahnya.
selepas ashar, me bersiap-siap untuk menjenguk you. Dia mengambil surat edaran yang dititipkan kepadanya.

Rumah you tidak terlalu jauh dari rumah me. Me memutuskan untuk membeli buah-buahan untuk you.

Sesampainya di rumah you

''assalamualaikum''. me memberi salam. tidak ada jawaban.

''assalamualaikum''. Me menunggu jawaban dari dalam.

''wa'alaikumsalam''. Seseorang menjawab salam. Ibunda you membukakan pintu.

''you-nya ada tante?''

''ada di dalam. Silahkan masuk'' ibunda you tersenyum ramah.

''iya makasih tante'' me mengikuti ibunda you ke dalam rumah. Rumah you cukup luas bertingkat. halamannya pun cukup luas dengan pepohonan yang rindang. Tempat inilah yang dijadikan tempat perkemahan 3 hari kemarin. rumah you juga dekat dengan sungai dan suasananya masih asri.

''you ada dikamarnya. Masuk aja'' ucap ibunda you.

''iya makasih tante'' me tersenyum ramah.

Me mengetuk pintu kamar you.

''masuk''. ucap seseorang dari dalam kamar.

''you..'' me melihat you yang masih terbaring di kasurnya.

''oh hai me. apa yang kamu lakukan?'' you langsung duduk.

''aku dengar kamu sakit. kamu sakit apa? Kenapa nggak ngasih tau?''

''cuma demam kok. Yah maaf udah ngebuat kamu khawatir, me''.

''karna kamu nggak tidur waktu perkemahan ya?''

''nggak kok. Gapapa hehehe''. you tersenyum. Disaat sakit pun senyumnya tak pernah pudar.

''ini buah-buahan buat kamu''. Me menyerahkan buah yang dibelinya tadi.

''terimakasih, me''. You kembali tersenyum.

''oh iya, you, tadi ada pengumuman di sekolah. Sekolah mau mengadakan acara perpisahan di gedung stellarium tanggal 29 juni nanti. Ini surat edarannya''. me memberikan surat edaran yang dititipkan padanya.

''tanggal 29? 1 minggu lagi ya.. Diharapkan datang berpasangan?''. You dan me saling bertatapan.
Mungkin saat ini mereka memikirkan hal yang sama.
Suasana di kamar you mendadak hening.
mereka saling menunggu siapa yang akan berkata lebih dulu diantara mereka.
''........ kamu mau jadi pasanganku?''. Dengan intonasi yang berbeda, mereka mengucapkan kalimat itu hampir bersamaan.

''kamu bilang apa?''. Lagi-lagi keduanya mengucapkan hal yang sama hampir bersamaan.
mereka terlihat salah tingkah dan saling menunggu.

''................ emmm... you, apa kamu mau jadi pasanganku di acara itu?''. me mengalah dan mengucapkannya lebih dulu.
wajah you memerah. you terdiam cukup lama. me menunggu jawaban you.

''.................... hmm.. Baiklah. Aku akan jadi pasanganmu di acara itu''. dengan senyumnya you menerima ajakan me.

''tapi sekarang kan aku sedang sakit. Ntah bagaimana 1 minggu lagi''. ucap you.

''karena itu istirahatlah. Cepat sembuh, you''.

''iya terimakasih, me. Oiya, karena itu akan jadi acara perpisahan, bagaimana kalau kita tukeran kado?''

''tukeran kado?''

''iya, kadonya bebas apa saja. jadi kita bisa saling mengenang, kan?''

''emmm.. baiklah''.

''janji, ya?''. you mengeluarkan jari kelingkingnya.

''....... Iya.. Janji''. me menyambut janji jari kelingking bersama you.

Tangan kita mungkin cukup kuat untuk melakukan berbagai hal sendirian. Tetapi mereka masih butuh tangan lain untuk menggenggamnya..
Maka rekatkan jarimu pada jemariku dan biarkan kita bersatu..
Rekatkan jarimu pada jemariku dan biarkan aku menjagamu..
Rekatkan jarimu pada jemariku dan biarkan kita tetap bersama..

----------------------------------------------------------

dibawah langit (chapter 2)

Malam hari..
Mereka mengadakan acara api unggun di perkemahan. Semua berkumpul untuk bersenang-senang. Ini pesta makan malam.
semua terlihat senang dengan pesta itu.

''bagaimana hidangan pesta kali ini?''

''sangat lezat! ya walaupun sederhana''

Acara api unggun itu juga diiringi oleh musik dari petikan gitar yang dimainkan oleh teman-teman me.
Mereka bernyanyi ceria.
Ditengah keramaian itu, me tak meilhat you dalam acara itu.

''hei, apa kau melihat you?'' tanya me kepada temannya.

''you? hmmm tidak. Daritadi sepertinya dia tidak disini''.

''oh begitu ya''.

Me bertanya kepada teman-teman yang lain untuk mencari you.

''oh tadi you pergi kearah sana'' jawab salah seorang temannya sambil menunjuk kearah hutan.

''kearah sana? Apa yang dia lakukan?''

''nggak tau. Dia memang suka kesana''

''oh baiklah, terimakasih''.
Me bergegas pergi ke tempat yang ditunjukan temannya tadi dengan membawa hidangan makan malam dari acara di perkemahan.

------------------------------------------------

Me melihat you duduk termenung sendirian di bawah pohon.
Hanya terdengar suara jangkrik dan beberapa hewan malam di sekitarnya.

''apa yang dia lakukan malam-malam begini disini? Apa mungkin dia kerasukan?'' me menerka apa yang dilakukan oleh you.

me berjalan mendekat. Sepertinya you tidak menyadari keberadaan me karena posisi duduknya yang membelakangi me. Me mendapat ide untuk mengagetkan you. Dia berjalan dengan hati-hati agar tidak diketahui you. Me bersembunyi di semak-semak disekitarnya.

''sempurna..'' pikir me.
''loh?... Kemana you?'' me terkejut melihat you tidak ada disamping pohon tempat ia duduk tadi.
me celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya.

''kamu ngeliatin apa sih?'' suara tanya itu berasal dari belakang me.

''eh? WAAA!!! you!'' me terkejut.

''apa? hahahahaha''

''jangan muncul tiba-tiba begitu dong!''

''maaf me, tadi aku melihatmu berjalan ke semak-semak ini. Apa yang kamu lakukan disini?''

''oh kamu melihatnya ya? Tadinya aku ingin mengagetkanmu, tapi..''

''tapi malah kamu yang kaget ya? hahahaha. Ekspresimu aneh ya saat kaget. hahahaha'' you memotong perkataan me.

''eeh sudahlah you, lupakan ekspresi konyol itu hahahaha. Oiya, kamu sendiri sedang apa di samping pohon itu tadi? Kenapa nggak sama yang lain menikmati api unggun?''

''Cuma duduk-duduk aja kok. Aku suka memandang bintang disini''.

''memandang bintang?''.

Mereka duduk bersama di tempat itu.

''memangnya kamu tidak takut?''
me bertanya.

''takut apa?''

''ya mungkin aja ada mahluk halus yang memperhatikanmu, kan? siapa yang tau kalau ada yang begitu sedang memandangimu''

''mahluk halus? Aku sudah terbiasa kok. Mereka memang ada, makanya aku tidak sendirian. Hehe'' jelas you dengan tawa kecilnya.

''oiya, nih! kamu pasti lapar. Kamu belum makan, kan?''
Me memberikan hidangan makan malam yang dibawanya.

''terimakasih, me'' you tersenyum.

Me menemani you makan malam ditempat itu.

''eh you, apa mahluk halus itu ada disini sekarang?'' me tampak tertarik tentang pembicaraan mahluk halus tadi.

''hmmm.. Ada!''.

''hah? Dimana?'' me penasaran. Dia memperhatikan sekililingnya kalau-kalau ada sesuatu yang terlihat ganjil.

''di..... Sampingmu!!!'' you menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya seolah menjadi sosok hantu.

''............. Yah kalau hantunya kamu sih aku tidak takut. Mau ditutupi seperti apapun wajahmu tetap saja cantik hahaha''

''wah ada yang ngerayu nih hahaha''

''hei you, apa kamu merasakan sesuatu?'' tanya me.

''merasakan apa?''

''seperti... ada yang memperhatikan kita dari atas pohon''. Nada bicara me berubah.
You menghentikan makan malamnya.

''Ah yang benar?''. suara you sedikit bergetar. Dia memperhatikan bagian atas pohon disebelahnya.

Me melipat kelopak matanya menampilkan wajah yang menyeramkan. Sementara you masih memperhatikan dahan-dahan pohon. saat itu juga, me memanggil you untuk menakut-nakutinya.

''you...........'' dengan ekspresinya yang terlihat menyeramkan dengan mata itu. You menoleh.
DEG! you terdiam. Wajahnya jadi aneh. You menahan napasnya.

''you? Hei you?'' me manggil you.

''............. HUWAAAA!!!'' you berteriak. Dia pasti takut dengan wajah me tadi. Napasnya tergesa-gesa.

''kamu kenapa, you?'' tanya me agak panik.

''apa-apaan wajahmu itu?! Kamu menakut-nakutiku ya?!''

''oh hahahaha. Ternyata you takut sama yang begitu ya? Padahal katanya sudah terbiasa. Hahahaha'' me tampak puas setelah berhasil menakut-nakuti you.

''nggak! nggak! Aku nggak takut!'' kata you yang masih tampak terkejut.

''bohong, buktinya kamu masih syok begitu. Hahahaha'' me meledek you.

''pokoknya tidak!!! Kamu curang!''

''ternyata you yang tampak pemberani, takut dengan hantu!''

''kamu curang, me! hahahaha''

Lelucon hantu itu menghadirkan tawa dan canda diantara mereka di malam dingin.

pukul 23.47..
suara hewan malam kini semakin terdengar.

''sudah larut malam. Ayo kembali ke perkemahan, you. Mungkin yang lain mengkhawatirkan kita''.

''kamu ngantuk? pergilah duluan. Aku masih ingin disini me''

''untuk apa?''

''melihat bintang jatuh..'' you tersenyum.

''apa yang mau kamu harapkan?''.

''emmm nggak ada. Aku cuma suka ngeliatnya. Kamu mau liat juga?'' you mengajak me.

''baiklah..''. me kembali duduk disamping you. Udara di malam itu bertambah dingin seiring makin tingginya sang bulan. langit malam yang cerah menampilkan taburan bintang terang ditengah kegelapan malam.

''apa acara api unggunnya masih ada?'' tanya you.

''ya. Mereka pasti tidak tidur di acara itu''

''kamu mau kesana, me?''

''............ nggak usah, disini aja udah cukup''

''tapi disana kan lebih ramai''

''tapi disini ada kamu.. ini cukup''

Muka you memerah. Kata kata me tadi membuat you salah tingkah walau me mengucapkan kalimat barusan tanpa melihat you. me tidak menyadari reaksi you.


Pikiran you melayang jauh. you memikirkan kata-kata me tadi. Sesekali dia tersenyum sendiri.

''hei? Kenapa kamu tersenyum?'' me bingung.

''nggak.. nggak apa-apa kok hehehe''
you segera menghapus senyumnya.

garis-garis cahaya samar-samar terlintas di langit malam itu.

''lihat you! Bintang jatuh!'' me menunjuk ke langit. Belasan bintang jatuh terlihat di langit malam bertabur bintang.

''Iya..'' you memandangi langit.
Keduanya terlarut dalam kagum dibawah langit.

''me, seandainya kamu adalah bintang jatuh itu, aku ingin menjadi bumi.. Aku ingin menjadi tempatmu mencapai tujuan akhirmu..''. Wajah you memerah.

''............. tapi.. Seandainya aku adalah bintang jatuh, aku ingin kamu menjadi manusia. Karena manusia adalah bentuk yang sebaik-baiknya yang diciptakan Tuhan.. dan aku ingin kamu tetap sebagai dirimu
yang menunggu hanya untuk melihatku..''.

You terdiam.
''Me... Terimakasih''. Wajah you kini tampak berseri-seri. Kata-kata me sangat berarti untuknya.

''terimakasih sudah mengajakku melihatnya, you.'' me tersenyum.

''iya sama-sama, me. Aku harap kita bisa bersama-sama melihatnya lagi''.

Untuk pertama kalinya di malam itu you berharap dibawah cahaya bintang jatuh.

...meski suatu saat nanti kita terpisah jauh, ingatlah bintang jatuh pada malam ini..
meski tiada harap yang terucap oleh ku saat ini, aku ingin kau bahagia..
meski saat itu aku tak ada disampingmu, kau tak akan sepenuhnya sendirian..
karena kita.. berada dibawah langit yang sama...

---------------------------------------------------------

dibawah langit (chapter1)

Ujian-ujian sekolah telah usai.
Kini me dan teman-temannya cukup santai untuk berlibur. Mereka memustuskan untuk mengadakan acara kemah di hutan kecil dekat rumah you. Halaman belakang rumah you memang berbatasan dengan sungai dan disebrangnya terdapat hutan kecil.

sejak pindah ke daerah itu, me berteman dekat dengan you.
Me yang tadinya berasal dari perkotaan kini dapat merasakan sedikit sensasi alam. Terutama saat berkunjung ke rumah you yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.

''kamu sudah menyiapkan semuanya untuk kemah nanti, you?''. Tanya them.

''udah. makanannya juga udah siap. Tinggal tendanya aja yang belum''. jawab you.

''nanti kami juga menyiapkan acara api unggun loh''.

''oh iya bisa nanti. Aku mau ngambil tendanya dulu ya''. you pergi mengambil tenda dirumahnya. Meninggalkan them dan teman-temannya.
You memberikan tenda itu untuk didirikan oleh teman-temannya yang laki-laki.

Me juga membantu mendirikan tenda.

''akhirnya selesai juga''. Kata teman me. kini tenda-tenda itu sudah berdiri.

Me lalu pergi ke tepian sungai.
Me memutuskan untuk duduk di tepian sungai. me menyiapkan buku dan peralatan menggambarnya. Mencoba menangkap imej yang ada dihadapannya.
Goresan demi goresan dia tuangkan kedalam buku gambar itu.

Deruan angin yang meniup pepohonan rindang terdengar seperti suara keramaian bagi me.

Me menutup buku gambarnya.

''apa yang kira-kira mereka katakan kepada sesama mereka? Apa mereka membicarakanku?''
Pikiran me melayang jauh.

Me memang terbiasa mendengarkan alam. Baginya alam memberikan ketenangan tersendiri.

''batu batuan di sungai itu.. Seandainya aku adalah mereka, apa aku cukup kuat untuk berdiri tegak ditengah arus sungai ini?''

''hei! sedang apa kamu disini? Jangan sendirian disini, rombongannya kan ada disana''.
you datang menghampiri me. membuyarkan lamunannya.

''oh hai you''. Me terkejut.
''aku cuma berpikir...''

''apa yang kamu pikirkan?'' you duduk di sebelah me.

''.......... Mungkin kamu nggak akan ngerti''.

''hmmmm begitu ya?''.

Suasana kembali hening. Mereka sibuk dengan pikirannya sendiri.

''eh kamu dengar nggak? kalau diperhatiin suara daun yang ketiup angin itu kayak manggil kita ya?''
you memulai pembicaraan.
tentu saja perkataan you membuat me terkejut. Seolah you dapat membaca apa yang me pikirkan.

''kenapa begitu? Emangnya kamu tau bahasa daun daun itu?''. Kata me.

''bukan begitu.. Cuma kayaknya kan begitu. Seolah angin membisikan pesan kepada pepohonan tentang.......''
You tidak melanjutkan perkataannya.

''tentang...? Apa?''

''ah bukan apa apa kok. hehe. Eh itu buku gambarmu? Boleh aku lihat?''

You membuka lembaran lembaran buku gambar me.

''wah kamu memiliki bakat menggambar ya! Gambar-gambar kamu bagus loh..''

''makasih you'' me tersenyum.

''ini... Di rumahku. Dan yang ini..... Disini kan?''
You melihat sebuah gambar yang berisi pemandangan tepi sungai disebrang pepohonan.
me mengangguk.

''kenapa di gambarnya ada angin sama daun berguguran?'' you menutup buku gambar me.
Matanya melihat ke arah me yang duduk disebelahnya. you tampak bingung.

''kamu tau, you?'' me mengambil sehelai daun yang berserakan di kakinya.
''daun yang terjatuh tak pernah membenci angin..''

''daun yang terjatuh tak pernah membenci angin? apa artinya?'' you terlihat bingung.

''artinya apa pun yang terjadi di hidup kita. Baik itu susah atau senang, kita nggak boleh menyalahkan takdir''. Me memberikan daun itu kepada you.

''lalu siapa yang harus disalahkan?''

Me menengadahkan wajahnya.
''kamu tau, you? hujan yang mengguyur bumi tak pernah menyalahkan langit....''.

You terdiam. Kini pandangannya menengadah searah dengan pandangan me.
''....karena hujan yang terjatuh ke bumi suatu saat akan kembali ke langit'' you menambahkan.

''kamu tau artinya?''

''menyalahkan sesuatu atas kegagalan kita adalah sia-sia. Kita hanya harus bersabar dan roda kehidupan akan terus berputar'' you menatap me dengan tersenyum.

''iya, kamu benar''
Saat itu seolah pikiran you dan me adalah satu.

''you! sedang apa kamu disitu? Ayo kesini!''. Them memanggil you.

''iya sebentar! ayo pergi me''

''kamu duluan saja, you''

''hmmm... baiklah, aku duluan ya. jangan terlalu lama sendirian disini''

''iya''.
you meninggalkan me dari tepi sungai itu. Sesekali dia menoleh dalam langkahnya untuk memperhatikan me. Namun me hanya menatap aliran deras di sungai itu.

''kamu sedang apa sih dipinggir sungai itu?'' tanya them.

''cuma duduk-duduk doang kok. Menikmati alam'' jawab you

''lalu, itu siapa yang duduk bersamamu disana tadi?''

''oh itu me. Dia temanku''

''sedang apa dia disana sendirian begitu? kalau ada apa-apa gimana?''

''ntahlah.. dia memang suka begitu. Dia juga suka memperhatikan alam sendirian.''

''aneh ya.. Oiya, kenapa kamu bawa-bawa daun begitu?'' them melihat daun yang dipegang you.

''eh? Ini? Bukan apa-apa kok. Cuma daun biasa. Hehe''

''hmmm kamu juga sama anehnya ya.. Yaudah ayo pergi ke perkemahan kita. Udah sore nih'' them berjalan duluan diikuti you.

You melihat daun yang digenggamnya itu.
''daun yang terjatuh tak pernah membenci angin...''. you tersenyum.

''kamu bilang apa, you?'' them menoleh kearah you.

''ah tidak. bukan apa-apa. Ayo cepat''

Mereka pun berjalan ke perkemahan mereka meninggalkan me yang masih termenung di tepi sungai sore itu

-----------------------------------------------------

Minggu, 15 Januari 2012

zombie oh zombie

Hei blogs!
Oke lama gak ngepost nih.
oiya, masa ya akhir akhir ini gue jadi suka main plant vs zombie -_-. Ini gapenting. Beneran deh. Tapi karna ini blog gue jadi bodoamat.
semua bermula sejak......

*flashback* *efekair* *suaratuingtuing* *gambarjadiredup*

Iya semua bermula sejak gue belajar diperpus beberapa hari yg lalu. Tepatnya hari kamis kemarin.
Saat itu pelajaran b.indo. Kami ada tugas menyelesaikan powerpoint seminar. Gue udah selesai dong.
Jadi gue main ke perpus karna gurunya gak ada.
Di perpus itu yg lain ada yg ngerjain seminar ada juga yg cuma main. Just like me. sebagian dari mereka ngerjain naskah drama. Bukan kelompok gue sih tapinya. ya karna gue baik, gue bantu ngasih ide buat naskahnya. Dan kalian tau jadi bagaimana naskahnya? jangan deh -_-. Kalo gue udah ikut campur ngebuat naskah, cerita pasti aneh.
Jadi waktu lagi asik ngasih ide aneh aneh itu, temen gue ada yg main Plant vs Zombie! Ini emang jadul buat kalian. Tapi gue baru pertama kali nyobain. Jadi ya maap.
Terus kan ada zombie zombienya gitu. pas udah deket tanamannya, gue geregetan. Teriak teriak histeris sendiri -_-. udah gitu zombienya aneh. Kostumnya aneh ada kumisnya. karna lumayan seru, gue main dirumah. Kebetulan di laptop jadul gue ada gamenya.

Okay then, check out my mind.
*loggin*
username: **********
Password: *************


Loading...................
Please wait.........................

Wrong username or password -__-

Sudahlah..
Gini, coba bayangkan bila kita hidup di dunia zombie! Tentunya kita sebagai manusia yang berjuang bertahan hidup dari zombie zombie.
Kayak di zombieland kali ya.
sekolah-sekolah akan mengajari ilmu tentang zombie. Kuburan isinya zombie. fakultas kedokteran zombie. Fakultas tekhnik zombie. Pertambangan zombie. Fakultas Zombie sipil. Fakultas biozombie. Fakultas gigi zombie. Bayangkan!
Orang orang indonesia tidak akan menjual bakso daging tikus lagi. Iya... Jadi bakso daging zombie enak bermutu! Tinggal lep -___-.
Akan ada produk dan restourant keren. example! Zombie-zombie bento, kentucky fried zombie, zombieria, pecel zombie, zombie saos tiram, zombie saos padang, zombie gejrot, zombie malang, zombie lada hitam, zombie ceplok, pizza toping zombie extra bawang, blenger zombie, indomie kari zombie, zombie kremes, zombie goreng tepung dan masih banyak lagi.
Its all about zombie!!

Dunia kita jadi dikuasai oleh zombie.
zombienya gak cuma yg bentuk manusia, tapi hewan dan tumbuhan juga terkontaminasi jadi zombie.

bagaimana cara kita bertahan hidup?
Tentunya ada cara untuk bertahan.
Kita akan diajarkan bagaimana cara melawan zombie. pertama kita harus memilih pekerjaan.
ini berkaitan dengan pembasmi zombie. Ada banyak pekerjaan yg bisa diambil. Masing2 pekerjaan punya skill/sihir sendiri buat ngebunuh zombienya.
kalo gue.... Udah pasti ngambil job penyihir atau seorang wizard. Dengan imajinasi tinggi gue bisa menciptakan sihir keren. Ya walau konsentrasi gue cemen.
Dengan wizard, gue bisa nyerang jarak jauh. Bisa nyerang banyak zombie sekaligus. Tanpa capek capek nyamperin zombienya.
Terus nanti kita bisa bikin perkumpulan/guild. Jadi gak ngelawan zombie sendirian. Kita bisa mengajak teman sebanyak banyaknya untuk melawan zombie. Nanti juga ada misi untuk ngebunuh bos zombie.
oiya, ceritanya hantu hantu indonesia itu diserang sama zombie. Jadi kita harus menyelamatkan mereka. sebagai gantinya, mereka akan berperang dipihak kita melawan zombie ilegal.

Tapi untuk beberapa aloner, kalian juga bisa ngelawan zombie sendiri.
Ya tapi... Bayangkan! kalian lagi jalan sendirian. Gelap gelap ujan petir gitu. Ngelewatin gedung gedung tua. Tiba tiba ada suara langkah kaki sama suara groargroar. Terus ada tangan dari bawah tanah yg menggenggam kaki kalian. Dan kalian melihat ke bawah lalu ada muka penuh darah. waktu kalian melihat lantai atas gedung tua, ada banyak pasang mata yg menatap kalian. Dan kalian akhirnya tersadar didepan dan belakang kalian ada ratusan zombie yg ingin memakan kalian! Bayangkan!!! Saat kalian putus asa......
................................. ''*Stormgust!!!!!!'' Duaaaar!!
Gue pun datang dengan jubah putih, tongkat sihir legendaris, sepatu regalia elemen air dan dibelakang gue ada banyak hantu lokal -_-. Hantu lokal ini ngebuat gue jadi gak keren deh.
Iya pokoknya gitu.
Udah punya gambaran bagaimana kehidupan kalian di dunia zombie?

Ini tuh gue share berdasarkan imajinasi gue aja loh -_-. karna imajinasi ini, bisa aja nantinya gue mimpi ketemu zombie. kalo udah mimpi begitu, pasti gue panik dimimpi. Terus langsung kaku gerakannya. Kecuali kalo gue sempet blink strike atau pake sihir yang maksa banget.

Yah sudahlah. Sekian sharing tentang zombienya.
Kalian.............. Bukan zombie kan..?

who am i?

Foto saya
i am capriciously semi-multitalented